ORANG BERIMAN DIJAMIN AMAN

Orang Beriman Dijamin Aman

RINTIK hujan mulai terjadi sekitar jam setengah 12 siang. Awan mendung menggelayut di langit Kota Tangerang, Jumat 25 Oktober 2013.  Namun selang beberapa menit kemudian, alhamdulilah hujan pun reda. Cuaca kembali cerah, meski mentari tak bersinar.

Kesempatan baik itulah, yang memudahkan kaum pria muslim untuk berkunjung ke masjid untuk tunaikan sholat Jumat berjamaah. Alhasil, banyak juga yang datang, bersemangat untuk sholat wajib ini.

Satu di antaranya di Masjid Al Muhajirin Kota Tangerang. Saya sendiri pun memilih lokasi ini sebagai peribadatan sholat Jumat karena memang bangunan masjid berada di tempat strategis mudah dijangkau dan ruangannya luas, berharap bisa beribadah secara khusuk.

Masjid yang berlokasi di Jalan Swadaya, Kelurahan Larangan Indah, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Provinsi Banten menghadirkan ustad Syukron Gazali yang memberikan tausiyah jumat yang bertema, manusia beriman.

Di awal kutbah, pria yang kala itu mengenakan setelan jas hitam memberikan semangat kepada para jamaah yang hadir. Katanya, para pria yang datang ke masjid tunaikan sholat jumat, merupakan orang-orang yang masuk dalam golongan mutaqin.

Bencana yang datang menghampiri manusia merupakan ujian bagi orang yang beriman (photo by budi susilo)

 
Namun dirinya mengingatkan, keimanan dan ketakwaan seseorang itu tidak ada yang menjamin bertahan untuk selamanya. Kondisinya kadang naik, juga kadang turun. Sifatnya labil, dan ini akan terjadi sampai akhir di dunia.

Karena itu, ia menegaskan, supaya tidak melenceng dari nilai keimanan dan ketakwaan, maka manusia seharusnya selalu memohon kepada Allah SWT untuk diberikan perlindungan dan tetap berada pada jalurnya sebagai manusia yang beriman dan bertakwa.

Berdasarkan kategori, manusia beriman dapat saja luntur kala dirinya tak mampu menjaga diri dengan baik. Diantaranya adalah, manusia tersebut berbuat bodoh, yang jelas-jelas terbukti membuat kehancuran manusia.

Perbuatan bodoh itu bisa teradi pada semua manusia. Siapa pun dia, rawan untuk berbuat bodoh, termasuk orang yang pandai, memiliki cakrawala pengetahuan luas juga rentan terkena penyakit kebodohan. 

Karena itu, solusinya harus selalu mengingat Allah. Nabi pernah berpesan, kehidupan dunia akan dilaknat oleh Allah, kecuali dunia yang dibawa ke arah zikir kepada Allah.

Berikutnya, sikap acuh tak acuh terhadap persoalan gelapnya dunia. Membiarkan kemaksiatan merajalela. Ada yang melakukan perbuatan mungkar tetapi hanya didiamkan saja. Berarti ini adalah memperbolehkan adanya kehancuran dunia.

Bagi orang yang beriman tidak boleh berdiam diri, namun harus turut serta untuk menyadarkan, dan berusaha memberikan petunjuk ke jalan yang lurus dengan prasyarat memberikan keteladanan. Jika tidak, berarti hal sia-sia, tidak akan berpengaruh bagi perubahan arah jalan lurus.

Kemudian kategori berikutnya, manusia yang tidak pernah berusaha untuk peroleh magfiroh dari Allah. Jelasnya, manusia sudah berusaha sekuat tenaga berdoa memohon ampun kepada Allah untuk menghilangkan dosa-dosa, namun tidak dibarengi usaha berupa bukti konkrit seperti sholat, puasa, zakat, atau haji jika mampu.

Dan orang yang sering berkhayal secara berlebihan pada nafsu dunia termasuk hal yang dapat mengurangi keimanan seseorang. Biasanya ini akan memunculkan sifat tamak dan hidupnya merasa tidak berkecukupan, rasa syukur sirna dalam jati dirinya.

Selain itu, tambahnya, manusia yang sering mengkonsumsi barang haram dapat melunturkan keimanan. Logikanya, orang yang mengkonsumsi barang halal maka dirinya termasuk orang yang taat kepada Allah. Sebaliknya mereka yang konsumsi barang haram, merusak dirinya sendiri, menjerumuskan pada hal-hal dosa durhaka.

Jadi intisari dari risalah jumat tersebut, maka benang merah yang bisa diambil, bahwa orang yang terjaga keimanan dan ketakwaannya, maka kehidupannya di dunia dan akhirat, tentu akan terjamin aman, dan sehat sentosa. Semoga kita semua masuk dalam golongan ini, orang yang selalu beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Amin ya robal alamin. ( )