GELIAT KOTA TUA JAKARTA 2


Malam Minggu di Kota Tua

DERU mesin motor yang masuk ke lorong gedung-gedung tua membuat hati Agus senang. Beberapa kendaraan roda dua yang masuk ke lorong untuk diparkir secara tertib agar aman dan indah. 

Mereka ini adalah para pengunjung Kota Tua Jakarta yang akan menikmati malam di komplek bangunan gaya eropa purbakala, Sabtu (26/10/2013) malam.

Kesibukan Agus sebagai tukang parkir, penanda ia memperoleh berkah rezeki di malam hari. Semakin banyak kendaraan roda dua masuk ke lorong, maka uang setoran parkir semakin besar. 

“Kalau hari biasa jumlah pengunjung tidak padat. Tapi kalau masuk di malam minggu dan malam senin disini padat pengunjung,” ungkap Agus, tukang parkir Kota Tua Jakarta.

Suasana malam minggu di Kota Tua Jakarta ramai dipadati warga dan pengguna kendaraan bermotor, Sabtu (26/10/2013) / (photo by budi susilo)

Ibarat surga, Kota Tua Jakarta masih menjadi magnet yang memiliki daya tarik untuk disinggahi. Warga dari berbagai penjuru daerah datang menikmati malam Kota Tua Jakarta. Sebenarnya ada apa saja hingga Kota Tua Jakarta diminati banyak warga.

Selain panorama gedung-gedung tua jaman kolonial Belanda, di Kota Tua pun ada suguhan aneka jajanan kuliner yang bermacam-macam, dari santapan kuliner yang murah meriah hingga termahal pun tersedia.

Tidak hanya itu, suasana malam Kota Tua dilengkapi berbagai atraksi beragam kesenian, seperti kuda lumping, sulap jalanan, kreasi tato, jasa fotografi, dan patung orang.

Selain itu, saat saya berkesempatan datang di hari tersebut, digelar acara pengajian zikir akbar dan tausiyah agama Islam. Ini dilaksanakan di sisi pinggiran pelataran gedung museum Fatahilah.

Daya tarik lainnya adalah tenda pasar malam. Hampir ada puluhan pedagang tenda menjajakan barang belanjaan berbagai kebutuhan hidup dari pangan sampai sandang. 

Malamnya Kota Tua Jakarta tak membuat halangan para wirausahawan untuk berdagang, sebab semua tenda kaki lima tersebut dilengkapi cahaya penerang lampu. Pasar malam di Kota Tua Jakarta memang tak pernah sunyi. Selalu genit, menggoda warga, guna sudi mampir beberbelanja.  

Aneka ragam manusia pun tumpah ruah di malam minggu Kota Tua Jakarta. Saya pun sempat merasakan, begitu padatnya manusia membanjiri malam Kota Tua.

Tetapi hati-hati, biasanya situasi ramai Kota Tua juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang mencoba mencari peluang untuk berbuat kriminal seperti pencurian barang. Jika tidak waspada, siap-siap anda akan kecewa mengunjungi malam Kota Tua.

Malam itu, penampilan Kota Tua pun agak berbeda. Sebab pelataran gedung musem Fatahilah sedang dalam perbaikan. Akses ke halaman gedungnya ditutup oleh seng-seng berwarna hijau. Entah apa saja yang diperbaiki, semoga saja, perbaikan tersebut menambah bagus tampilan Kota Tua Jakarta. ( )

 
(photo by budi susilo)


(photo by budi susilo)


(photo by budi susilo)

(photo by budi susilo)

(photo by budi susilo)

(photo by budi susilo)

(photo by budi susilo)

(photo by budi susilo)


(photo by budi susilo)

(photo by budi susilo)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA