BELANJA
Belanja
PERAYAAN
hari besar agama atau liburan panjang, membuat banyak orang untuk pergi
berbelanja di pasar. Hal inilah yang paling mencolok terlihat di kehidupan
masyarakat Indonesia kini.
Bagi
mereka yang punya uang melimpah, tentu saja belanja ibarat sebuah keharusan.
Dan bagi mereka yang masih kurang uang, tentu hanya bisa bersabar, sambil
meluapkan keteguhan rasa syukur di dalam hati.
Aktivitas
belanja bagian dari ciri-ciri bahwa telah berlangsungnya kehidupan ekonomi
warga. Identik ini menandakan adanya perputaran roda ekonomi di dalam sebuah
habitat manusia. Orang berbelanja, maka pedagang pun untung, ekonomi warga
berdenyut, negara kuat berdaulat.
Seorang perempuan sedang berbelanja di pasar Tanah Abang (photo by budi susilo) |
Tujuan
utama belanja gunanya mencari barang-barang kebutuhan hidup, yang dilakukan
setiap hari, bahkan tiap menit dan jam. Melalui belanja, diharapkan kehidupan
manusia bisa tertata baik, tercipta sebuah keharmonisan hidup.
Umumnya,
atmosfir berbelanja di masyarakat tampak bombastis,
ketika masuk musim liburan hari besar, atau di masa akhir pekan di tanggal
muda. Makanya tidak heran, pasar-pasar basah dan modern dibanjiri manusia.
Mereka
yang pergi belanja, bisa saja mencari dan membeli barang-barang kebutuhan seperti
sandang, pangan, atau juga papan, serta barang tersier, yang kini sudah
tersedia lengkap dan mudah didapat.
Berbelanja
juga wajib bijak. Belanja harus sesuai kebutuhan hidup, bukan karena asal
sembarangan demi mengejar rasa gengsi agar bisa dipamerkan ke orang-orang
banyak. Sungguh tercela jika belanja hanya mengejar status sosial yang fana.
Mari kita berbelanja secara cerdas.
Di
jaman purbakala, aktivitas belanja sebenarnya sudah ada, namun pola yang
dilakukan agak berbeda dengan era manusia terkini. Bila jaman dahulu, model
belanja dengan cara saling tukar menukar barang, atau yang biasa disebut
barter. Tetapi manusia jaman sekarang, belanja sudah memakai alat tukar berupa
nilai mata uang.
Belanja
itu kegiatan yang paling asik, mampu mengusik rasa kebosanan agar hilang di
dalam kehidupan. Namun bagi mereka yang sedang ‘miskin’ uang, tentu saja
belanja adalah sebuah keadaan yang membawa pada jurang penderitaan, sebab hanya
sebatas menahan keinginan dan mimpi saja. (
)
Komentar
Posting Komentar