OUH IBU KOTA

Ouh Ibu Kota

BELAKANGAN ini sering muncul sebuah iklan kosmetik di layar kaca televisi swasta Indonesia. Kemasan iklannya seperti pada umumnya, perempuan putih, tinggi, berambut lurus, pokoknya telihat ciamik.

Sabar yah, bagi perempuan yang berpawakan gendut pendek, rambut keriting dan kulit sawo matang. Suatu saat nanti, pasti ada produk iklan yang mau menayangkan model seperti ini. 

Tapi mulai kapan yah bisanya ? Padahal meski beda-beda bentuk dan warna, mereka semua itu sama loh, dilahirkan dari rahim seorang perempuan bernama Ibu, yang telah berjasa berjuang melahirkan kita-kita semua. Ha hi hu he ho

Perempuan bersahaja pahlawan bangsa bagi keturunannya (photo by agung purnomo)

Kembali ke iklan kosmetik tadi. Dilihat kemasan iklannya kreatif sekali. Ada-ada saja idenya. Dimulai dari jualan produk badan bebas bau, sekarang menginggap ke produk bebas bulu. Benar-benar inovasi yang seksi. Ha hi hu he ho

Auh, jangan-jangan nanti juga rambah ke jualan bebas baju dong. Ouh, jika ini benar-benar terjadi, pasti akan lain cerita. Bukannya laku dagangan, tapi sebaliknya akan terjadi ‘banjir’ pengunjuk rasa, dengan mengatasnamakan “menyelamatkan moral bangsa.”  

Sejenak melupakan produk kosmetik tersebut. Sekarang bahas mengenai politik pemerintahan. Ada hubungannya juga sih, tetapi ini terkait dengan gerakan inovasinya. Soal pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia yang sekarang berada di Kota Jakarta nih.

Dahulu ibu kota negara Indonesia pernah ada di daerah kelahirannya Sultan Hamengkubuwono, Jogjakarta. Juga pernah di Kota Bukittinggi pada pemerintahan Darurat Republik Indonesia loh.

Berinovasi dalam laju gerak pemerintahan adalah sesuatu yang bisa dilakukan, asalkan ada kemauan dan niat baik toh. Jakarta sudah padat. Jakarta serba ada, sebagai pusat bisnis, pusat seni hiburan, dan ketambahan pusatnya kota diplomatik bagi negara-negara di Asia Tenggara.

Tidak ada salahnya, ibu kota negara Indonesia dipindah ke arah Indonesia bagian tengah. Rasanya cocok bila pusat pemerintahan Indonesia berada di geografi Indonesia tengah. Jika dalam teori arsitektur tata letak, lebih kelihatan ideal gituh.

Masa sih, hari gini Republik Indonesia masih berkutat pada perdebatan mengenai pemindahan ibu kota negara. Berkaca pada negara lain seperti Kazakhstan, sudah berani melakukannya dan terbilang sukses.

Negara yang lain ada, Amerika Serikat ibu kotanya berawal dari New York pindah ke Philadelphia. Ini pun belum juga puas, akhirnya dipindahkan lagi ke Washington DC.

Indonesia harus berinovasi, yakni memindahkan ibu kota negara dari Jakarta. Pemindahan ibu kota negara merupakan pilihan bijak saat ini. Mengingat Jakarta sudah ruwet, padat, sumpek, dan macet dimana-mana. 

Cukuplah Jakarta ditetapkan sebagai pusat bisnis saja, atau seni hiburan dan mungkin pilihan kota diplomatik saja. Yang terpenting jangan menumpuk di Kota Jakarta, harus ada pemerataan pusat wilayah lah. Pasti anda semua pun setuju dengan hal ini. Ouh, ibu kota. ( )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN