KEBERSIHAN

Kebersihan
Oleh: Budi Susilo

Fajar pagi mulai muncul, perempuan setengah baya itu menari-narikan sapu lidi di pekarangan rumahnya, demi menggapai keindahan alam yang bersih, supaya memberi atmosfir ketentraman hidup, Sabtu (3/8/2013) di Kota Tangerang Banten.

Di Agustus ini, banyak hikmah yang dialami rakyat Indonesia. Melalui Agustus ini, rakyat berkesempatan menikmati indahnya puasa Ramadan juga perayaan Idul Fitri, serta momen kelahiran negara Republik Indonesia, di 17 Agustus.
 
Suasana jalan di Kairagi Manado yang asri dan bersih, Minggu (5/5/2013)_budisusilo

Alhamdulillah, semenjak memasuki awal Agustus ini, mampu memeluk rasa riang gembira, mengingat akan menyambut lebaran Idul Fitri, momen silaturahmi bersama sanak famili dan handai taulan lainnya. 

Yah, melalui kesempatan ini, melakukan proklamasi, kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan, rasa syukur yang mendalam telah memasuki Agustus. Berharap, semua impian tak pupus, selalu berada di jalan hidup yang bersih. Amin ya robal alamin.

Di Agustus ini, tentu harapan terbesar, mampu menjadi pribadi yang bersih dan tangguh, bak leo gondrong kuning makmur. Tajam kukunya, sangar taringnya. Garang suaranya, kokoh tubuhnya. Sukses sebagai penakluk belantara kehidupan melalui cara-cara yang bersih. Amin ya robal alamin, ramadan penuh rahman.

Memasuki Agustus ini, pola pikir sangat optimis. Ditandai terik pagi yang menusuk rimbunan pohon. Telapak daun pun mulai memasak. Jiwa yang redup kembali berfotosintesis, bergerak dengan raga aura lestari.

Itulah angin pagi Agustus. Kelembutannya kala itu membelai telapak daun pepohonan yang bersih, rimbun menghijau, penuh daya pesona. Lestari alam pun menari, inilah pertanda bahwa bumi masih mengalami rotasi. Alhamdulillah, denyut kehidupan masih berlanjut.

Eksistensi hati digembleng di puasa Ramadan. Segala hawa nafsu disapu habis oleh puasa Ramadan, agar mencapai kebersihan hati. Inilah kemudian, bila sudah genap tiga puluh hari, manusia akan merayakan kemenangan dihari yang fitri, jiwa dan raga yang bersih.

Layaknya aktivitas perempuan baya itu, puasa Ramadan dianggap sapu, pembersih segala kotoran yang menempel pada jiwa raga manusia. Sungguh teramat penting, manusia berpola hidup bersih. Sebab kebersihan itu pangkal kesehatan dan orang yang cinta kebersihan masuk golongan yang mencerminkan orang beriman.

Di Jepang dikenal istilah Seiso atau kebersihan. Prinsip ini selalu diterapkan dalam dunia kerja. Tanpa Seiso, katanya, sulit rasanya bila ingin mencapai kehidupan atau pekerjaan yang hasilnya maksimal.

Karena itu, mereka yang ingin menerapkan metode Seiso, harus berani lakukan langkah berikut, cari sumber kotoran dan temukan cara pengotorannya dan kemudian tetapkan tindakan pencegahan untuk mengurangi terjadinya pengotoran. Selamat mencoba untuk dikehidupan kita semua, semoga. ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA