WAJAH DESA SULAWESI UTARA 2

Memiliki Pantai Ganas

Cuaca saat itu mendung, Minggu (26/5/2013). Kondisi Desa Tulap begitu magis, tertutup awan gelap. Hujan pun turun, membasahi desa ini. Tidak sungkan-sungkan, guyuran hujan berlangsung lama, tidak sebentar, berjam-jam lamanya.

Di tempat ini terdapat Pantai Kawis yang ada di Desa Tulap Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa, ternyata sering memakan korban jiwa karena perairan ini tidak cocok untuk tempat wisata mandi.

Perbatasan pintu masuk Desa Tulap, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Minggu (26/5/2013) (photo by budi susilo)

Ditemui Kepala Desa Tulap, Mecky Jacobus (42), mengatakan, Pantai Kawis bagi warga setempat dianggap sebagai pantai yang ganas ombaknya. "Warga disini sudah tahu kalau pantai ini sangat berbahaya," katanya.

Menurutnya, Pantai Kawis itu bukan untuk lokasi wisata pemandian tetapi sebagai tempat penangkaran penyu. Warga Desa Tulap sudah mengetahui betul jika Pantai Kawis itu alamnya ekstrim.

"Mereka orang-orang dari luar belum tahu betul pantainya. Jadi kemarin itu menelan korban dari luar daerah warga Desa Tulap," tutur Mecky.

Pria kelahiran Manado ini mengatakan, dalam waktu minggu depan, pihaknya bersama pemerintah daerah akan turun ke lokasi pantai untuk memberikan rambu-rambu.

"Kami akan beri tanda berbahaya di pantai, supaya orang yang berkunjung tahu kondisi alam pantainya," kata Mecky.

Sebab jenis pantai ini tidak pada umumnya, hanya mereka-mereka yang sudah menguasai medan serta ahli olah-raga renang yang mampu taklukan Pantai Kawis. "Kalau orang-orang awam, yang tidak biasa lebih baik jangan berenang," imbuhnya.

Mengingat, tipe pantainya beresiko tinggi, dari bibir pantai, jarak sekitar satu meter lebih, di dalam lautan daratan langung menjorok ke dalam. Jika orang awam tentu ia akan kaget, terporosok dan terbawa arus laut.

"Arus kuat karena di pantai ini sangat berdekatan dengan mulut saluran anak-anak sungai Kawis," urai Mecky.

Ditambahkan, Edi Lasut, Kepala Lingkungan III Desa Tulap mengatakan, sedari dahulu kala, Pantai Kawis dianggap warga sebagai pantai angker karena sering memakan korban.

"Dahulu kejadian sudah lama sekali, ada warga disini tewas tenggelam. Sudah dua orang yang jadi korban. Tapi sekarang warga sudah tahu tidak lagi mau berenang," ungkapnya.

Karena itu, imbuhnya, pantai itu boleh saja disinggahi, namun jangan berenang menikmati deburan ombak pantai. "Sekarang pantai ini lebih banyak jadi lokasi penangkaran penyu," tutur Edi. ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN