SERPIHAN KUNO GORONTALO 3
Popeng Ho 100 Tahun Lalu
Tiada yang
mengira, selain enaknya makanan Nasi kuning Hola Sabar Menanti, ternyata
keberadaan bangunannya memiliki muatan sejarah kuno Kota Gorontalo. Bisnis
kuliner yang sudah dilakukan sejak tahun 1958 ini menempati sebuah bangunan
rumah model Gorontalo modern tempoe doeloe.
Alamatnya
berada
di bilangan Jalan Sutoyo yang dulu itu dikenal sebagai Jalan Pertiwi,
Kelurahan Biawo Kecamatan Kota Selatan Kotamadya Gorontalo, provinsi
Gorontalo. Ancang-ancangnya berdekatan dengan komplek rumah dinas
Gubernur Gorontalo.
![]() |
Model rumah kuno yang jadi tempat tinggal dan usaha kuliner (Jongfajar Kelana) |
Menurut
cerita pemilik rumah yang juga pemilik usaha kuliner nasi kuning Hola, Liliyana
Usman (66), mengatakan, rumah dibeli belum lama ini, dahulu masih tinggal dan
jualan di kawasan pasar Cina yang jaraknya sekitar 150 meter dari rumah yang
sekarang dihuni.
“Saya baru
tinggal disini. Rumah ini saya beli pada tahun 2009 dari seorang ahliwaris
rumah ini. Kondisi rumah dulu tua, berdebu kusam tidak terawat. Kita beli, kita
rawat sampai bagus,” ujarnya, Kamis (1/11/2012).
Kala hujan
datang, rumah sering bocor. Karena rumah sudah hak milik keluarga Lilieyen,
diperbaiki bangunan-bangunan yang rusak. Cat rumah diganti warna cerah jadi
kuning, putih dan hijau. Kata, Lilieyen, warna asli rumah itu dulu abu-abu dan
biru.
“Atap dari
seng kita ganti yang baru supaya tidak bocor. Tapi semua yang lain kita
pertahankan keasliannya, termasuk plafon dari seng juga kita tetap pakai, tidak
diganti,” ungkapnya.
![]() |
Rumah kuno milik Lilieyen tampak samping kiri (Jongfajar Kelana) |
Pemilik
rumahnya itu dulu dikenal sebagai orang terkaya di Gorontalo bernama Popeng Ho,
seorang keturunan Tionghoa. Diperkirakan oleh Lilieyen, panggilan Liliyana
Usman, rumah sudah berumur 100 tahun lebih. Ia tidak tahu secara persis tahun
berapa dibangun rumahnya.
“Dulu ini
jadi tempat tinggal Popeng Ho, saudagar kopra yang terkenal kaya. Aktivitas
dagangnya sampai keluar Sulawesi,” katanya.
Tak cuma
itu, berdasarkan apa yang Lilieyen dengar dari orang-orang dahulu, Popeng Ho
itu orang yang berpengaruh dalam bidang perdagangan Gorontalo. Meski orang
perantauan dari daratan Tiongkok, Popeng Ho sudah dikenal masuk golongan
pedagang tersukses dari daerah Gorontalo.
![]() |
Warga datang berkunjung untuk makan nasi kuning Hola (Jongfajar Kelana) |
Kapal-kapal
laut perdagangan di pelabuhan Gorontalo dikuasainya, jika perintahnya keluar
kapal belum boleh untuk berlayar maka aktivitas kapal pun tidak diperbolehkan.
“Popeng Ho
itu dulu banyak hartanya. Semua bangunan-bangunan rumah di Gorontalo hampir
semua miliknya,” tutur perempuan kelahiran 30 November 1946 ini.
Berbeda
dengan infastruktur bangunan rumah jaman sekarang, rumah yang kini dihuni oleh
Lilieyen memiliki ciri khas dan kelebihan sendiri. Misalkan saja dari dinding rumahnya,
terbilang sangat tebal sekali. Bila dihitung-hitung, ketebalan tembok
diperkirakan sampai 0,5 meter. Ini
berbeda dengan bangunan jaman sekarang.
“Dulu pernah
gempa bumi besar di Gorontalo tapi rumah tetap kuat tidak terjadi keretakan.
Tetap berdiri kokoh,” ungkap istri dari
Hendrik Alberto.
![]() |
Pintu masuk rumah bagian depan yang berjumlah tiga (Jongfajar Kelana) |
Hebatnya
lagi tambah Lilieyen, bahan baku tembok rumah tidak dibuat dari batu bata
merah, apalagi batako. Temboknya dibuat dari batu-batu gunung yang ada di
Gorontalo, membuat kondisi tembok begitu keras dan perkasa. “Kalau kita pukul atau kita pahat tembok
rumah harus ekstra keras. Tebal sekali temboknya,” ujar perempuan berkulit
putih ini.
Kemudian
juga, pondasi rumah pun tidak pakai pasir semen seperti rumah bangunan jaman
sekarang. Rumah bergaya arsitektur iklim tropis ini pondasinya memakai kayu
besi yang dikenal kuat tahan lama.
“Kayu besi
jaman sekarang dikenal mahal. Sudah jarang kita temukan kalau kita cari kayu
hitam. Kayu ini asli, berasal dari Gorontalo,” urai Lilieyen yang merupakan
perempuan keturunan Tionghoa dari Tiongkok daerah Hiang ini.
Ukuran rumah
terbilang cukup besar dan gagah. Memiliki lebar 15 meter dengan panjang 70
meter, tidak berlantai tingkat, memiliki lima kamar. Namun rumah meninggi, mau
masuk ke dalam rumah harus menapaki anak tangga terlebih dahulu, layaknya model-model
rumah panggung etnik suku Minahasa di Sulawesi Utara.
Depan rumah
pun dihiasi asesoris pilar-pilar kayu yang eksotis berjumlah tujuh. Membuat
aura rumah tampak perkasa, seakan mampu menjadi tempat pelindung dari hal-hal
negatif dari lingkungan luar.
“Selain jadi
rumah tinggal juga kami jadikan warung. Dibagian bekalang buat tempat tinggal
sedangkan bagian depan rumah, di bagian ruang tamu, kami jadikan restoran
kuliner, untuk biaya hidup kami,” kata Lilieyen.
Secara
fitur, kondisi rumah ini ideal, menjunjung tinggi prinsip-prinsip rumah sehat.
Sebab, rumah gaya eropa ini memiliki banyak pintu dan jendela, yang memudahkan
sirkulasi udara dalam rumah berjalan baik. Jumlah daun pintu ada tiga.
![]() |
Hendrik Alberto pemilik rumah makan nasi kuning Hola (Jongfajar Kelana) |
Lalu, posisi
antara lantai dan atap jauh, jaraknya bagai tanah bumi dan langit sehingga membuat
kondisi dalam rumah tak pengap, panas dan bau.
“Kami tinggal disini betah. Nyaman buat tempat tinggal dan cari hidup
sehari-hari,” tutur Liong, panggilan akrab suami Lilieyen, Hendrik Alberto.
Keberadaan
fitur jendela rumah tetap asli terjaga sesuai awal pembangunan rumah. Jendela
memiliki jeruji besi berjumlah tujuh, agar kemanannya tetap terjamin meski
kesan rumah terbuka dan bersahabat. “Sangat bersyukur, selama kami tinggal
disini aman-aman saja,” ujar Liong, pria kelahiran Makassar ini.
Menurut
Mahyudin Damis, dosen Sosiologi dan Antropologi dari Universitas Sam Ratualangi
Manado, menjelaskan, rumah-rumah kuno yang ada diberbagai daerah seperti di
Manado dan Gorontalo terpengaruh gaya dari eropa seperti rumah milik Lilieyen
tersebut.
“Model rumah
modern jaman dulu ikut gaya Belanda. Bisa dilihat adanya kesamaan dari lekukan
pintu masuknya. Tidak kotak-kotak tapi modelnya melengkung,” ungkap pria
kelahiran Makassar ini. ( )
from the top of the list of Forbes's richest kings. Wealth king of the longest in the world in the holding power
BalasHapustogel singapore