TENTARA
Tentara !
Oleh: Budi Susilo
Tentara itu hampir-hampir sama dengan wartawan, bekerja demi bangsa dan negara, sebagai prajurit yang gandrung akan perubahan sebagai Agent of Change. Tentara jadi ujung tombak, penjaga kedaulatan dan keamanan negara Indonesia. Bukan dari sembarangan orang, dipungut begitu saja, lalu secara bin salabin jadi tentara. Prosesnya itu matang, dari orang-orang terpilih yang terpanggil nuraninya dalam mengabdi kepada negara.
Tidak seperti pengusaha kaya, apalagi raja-raja jaman dahulu kala, tentara hidup dalam suasana sederhana, menerima apa adanya, sebab yang utama adalah berkorban bagi kebaikan bangsa dan negara. Apakah mereka politisi yang rasakan kursi kekuasaan negara bisa mencontohnya ? banyak belajarlah kepada tentara.
Tentara bersatu bekerja-sama menuju tujuan yang ingin digapai_rizkiadriasyah |
Tentara Indonesia itu tipe orang setia, oleh institusinya diwajibkan beristri satu. Jikalau tanpa alasan rasional beristri lebih dari satu, maka takdir akan mencopot ketentaraannya. Bagi tentara, poligami bukan jalan hidupnya. Bagi tentara, yang digandakan itu bukan pendamping hidupnya, tapi pangkat-pangkatnya, yang berisikan riwayat merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lihatlah tiga prajurit yang patut di contoh, sebagaimana menyadur dari kompas.com Tiga Prajurit TNI Terima Tanda Kehormatan, Jumat (5/10/2012), dalam peringatan Hari Ulang Tahun Ke-67 TNI di Bandara Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, tiga prajurit peroleh penghargaan tanda kehormatan. Mereka ini adalah Kolonel Laut (P) E Estu Prabowo, Letnan Satu Czi P Manurung dan Sersan Kepala Warsono.
Tentara Indonesia itu mengkoleksi senjata pistol, bedil, belati, dan rudal. Tidak seperti politisi oportunis, tentara sulit mengkoleksi mobil jaguar, ferrari, kapal pesiar, apalagi vila-vila megah mewah super mahal. Tentara itu hanya di doktrin tenteng senjata, perkuat kuda-kuda, menjaga kedaulatan negara.
Dulu kala, tentara Indonesia bersenjata bambu runcing serta gemar berjalan kaki geriliya di hutan belantara. Jendral Sudirman suri tauladannya, merah putih semangat kerjanya, inilah tentara era dahulu. Sekarang, tentara harus gaul berbahasa asing, minimal Inggris, bergaya modern, melek teknologi, cerdas mengatasi berbagai persoalan dan dibaluti iman dan takwa agama. Jika tidak begini, apa mungkin Indonesia bisa jadi negara super power ?, sebab, tentara hebat, pasti negara kuat.
Tentara itu dilatih bagai kuda, agar kuat, tangguh, dan mampu menerjang di segala medan, darat, laut dan udara. Gemblengan tentara dikenal spesial, dispilin tinggi, tak boleh langgar peraturan yang berlaku. Tidak heran, dari unsur tentara ada yang muncul sebagai pemimpin kepala negara. Terlepas dari pro dan kontra, Suharto dan Susilo Bambang Yudhoyono itu kisah dari tentara yang dipercaya sebagai presiden.
Bangsa tanpa tentara apa jadinya ? Apa mungkin Indonesia tanpa tentara itu, simbol Garuda Pancasila masih menempel di dinding-dinding kantor pemerintahan dan lembaga pendidikan. Apakah mungkin, Indonesia tanpa tentara akan tetap memiliki bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tentara berlatih menembak demi tingkatkan profesionalitasnya_rizkiadriansyah |
Di hari jadinya yang ke-67, ada tiga agenda besar yang harus terjadi pada Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mengutip dari kompas.com, TNI Harus Pastikan Tiga Agenda Besar Tercapai, Jumat (5/10/2012), bahwa, memastikan modernisasi alutsista berjalan lancar dan tepat hingga tercapai kekuatan standar minimal pada tahun 2025. Berikutnya peningkatan standar profesionalisme dan kesejahteraan prajurit. Sebelumnya, pemerintah berencana menaikkan gaji anggota TNI dan Polri sebesar 7 persen tahun 2013. Dan terakhir, TNI harus menjadi motor pengembangan dan pemberdayaan industri pertahanan nasional. Semoga berhasil ! ( )
Komentar
Posting Komentar