PESONA MAGIS GUNUNG LOKON TOMOHON

Pesona Magis
Gunung Lokon To
mohon
Oleh: Budi Susilo

GAWAT, Gunung Lokon di Kota Tomohon Sulawesi Utara sekitar pukul 11.34 Wita meletus, Jumat (30/12/2011). Gunung yang memiliki ketinggian 1.580 meter ini mengeluarkan semburan abu vulkanik. Statusnya pun menyandang Awas Level IV, oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, bahwa status ini dinyatakan berbahaya dan dapat mengancam jiwa.

Sigapnya, aparatur pemerintah bersama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengkondisikan penduduk yang berdekatan dengan Gunung Lokon seperti Kinilow, Tinoor, dan Kakaskasen untuk di evakuasi. Saat itulah, aku yang berada di lokasi zona merah di Kelurahan Kinilow mendengar, melihat dan merasakan secara langsung beberapa warga bergerak menjauhi gunung yang berkordinat 1.358 LU 124.792 BT.

Rauman sirine ambulan yang sudah tiba dilokasi berkumandang kencang, datang untuk mengangkut penduduk yang sedang dalam kondisi sakit berat dan tak lupa pula ketinggalan suara teriakan peringatan ancaman semburan letusan Gunung Lokon jelas terdengar disiarkan ke berbagai penjuru.

"Kami peringatkan segera lekas tinggalkan lokasi perkampungan yang berdekatan gunung," tegas Dandim Minahasa, Letkol Infantri Theo Kawatu memberikan pengumuman status Awas Gunung Lokon di lokasi Kinilow.

Sontak saja, aksi itu pun membantu, menginformasikan pengetahuan yang bermanfaat bagi keselamatan jiwa dan harta. Tanpa berpikir panjang, terlihat warga masyarakat yang berada di zona merah, dalam hal ini Kelurahan Kinilow, berduyun-duyun keluar rumah dengan mengemas barang-barang bawaan seadanya, bergegas bergerak untuk segera mengungsi dengan menaiki truk yang telah disediakan oleh TNI Angkatan Darat saat itu.

"Ayo cepat naik, hati-hati jangan panik, tetap tertib," ujar seorang prajurit TNI ke beberapa warga pengungsi saat akan menaiki truk bak terbuka.

Warga pengungsi berebut barang bantuan (photo by tribunnews)
Oleh pandangan ku, pengungsi yang berjumlah sekitar puluhan orang terdiri dari anak-anak, pemuda, orang tua, wanita maupun pria bergerombol menaiki kendaraan menuju lokasi pengungsian, mencari tempat yang aman dari semburan abu vulkanik Gunung Lokon.

Lokasi pengungsian dibawa ketempat Taman Kota, sekitar 5 kilometer dari Kinilow. Warga pun ditampung dalam satu tempat disebuah lahan yang lapang dan bebas dari hembusan debu Lokon serta terdapat fasilitas dapur umum di Kodim Minahasa.

Tetapi tenang, sebab semua itu yang aku ceritakan bukanlah kisah nyata yang betul-betul terjadi. Sebab kejadian tersebut semuanya hanyalah simulasi, sandiwara belaka, bertujuan untuk mengantisipasi serangan bencana gunung berjenis Stratovolcano tersebut.

Ketika itu simulasi dilakukan pada pukul 11.34 Wita kampung Patar, Kinolow, turut pula dihadiri Danrem AAB Maliogha. Dikesempatannya ia menjelaskan, beberapa hari ini letusan Gunung Lokon kembali terjadi makanya diperlukan pemantapan tanggap darurat bencana.

"Pertama Walikota memberi tahu kepada masyarakat situasi sudah tanggap darurat, baru kami turut membantu," ujarnya.

Hembuskan Asap Setinggi 250 Meter

Cerita berbeda, ini berdasarkan fakta, bukan dibuat-buat sebab ini temuan secara ilmiah, resmi dari lembaga yang ahli dan berkewenangan. Kabarnya yang kebetulan aku singgah di Pos Pemantau Gunung Lokon dan Mahawu diberikan kabar bahwa melewati dua hari di tahun baru 2012, aktivitas Gunung Lokon menunjukan aksinya dengan menyemburkan asap setinggi 50 sampai 250 meter.

Berdasarkan data yang dilansir di Pos Pemantau Gunung Lokon dan Mahawu, pada pukul 06.00 Wita hingga 12.00 Wita, Selasa (2/1/2012), Gunung yang memiliki jarak dari Manado sekitar 20 kilometer di barat daya kota ini unjuk gigi, semburkan asap dari hasil dapur magma.

Pemandangan Gunung Lokon Sulawesi Utara (photo by tribunnews)
"Bukan keluarkan abu tapi asap, kalau abu tandanya disertai letusan tapi kalau asap hanya uap saja akibat dari air terkena panasnya magma," ujar Kapala Pos Pemantauan Gunung Lokon dan Mahawu.

Tetapi statusnya masih siaga dan warga masyarkat yang berada dilokasi Zona Merah, sangat berdekatan dengan gunung diwajibkan tetap cermat, ikut mengawasinya jangan sampai lengah oleh fenomena Gunung Lokon. "Status masih kami nyatakan Siaga," tegasnya.

Saat itu, tuturnya, kondisi iklim yang menyelimuti Gunung Lokon bernuansa cerah dan terkadang pula mendung dengan disertai hembusan angin tenang dan lemah. "Angin bertiup dari utara, mengarahkan asap gunung ke selatan," ungkap Farid.

Untuk mengenai guncangan vulkanik berdasarkan hitungan termor ada diangka 0,5 sampai 8 milimeter. "Tapi dominan getarannya 2 milimeter," ujarnya.

Sebelumnya, tutur Farid, bertepatan di malam tahun baru, yaitu 31 Desember 2011, di pukul 18.00 Wita hingga 24.00 Wita, kondisi Gunung Lokon mengalami termor 0,5 sampai 4 milimeter dengan angka dominan 1 milimeter. "Waktu itu kondisi cuaca berawan, hujan gerimis, dengan hembusan angin tenang," katanya.

Tetapi ketika masuk di 1 Januari 2012, pukul 18.00 hingga 24.00 Wita, Gunung Lokon secara visual tidak dapat teramati karena tertutup kabut disebabkan cuaca berawan mendung dan berangin tenang. "Termornya 0,5 sampai 8 milimter," ungkap pria berkumis tebal ini. ( )




Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN