Meneladani Rasulullah SAW
Oleh:Budisusilo

Assalamualaikum Wr. Wb. Kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati oleh Allah SWT. Saat yang berbahagia ini, kita sebagai umat muslim perlu merenungkan kembali akan sikap, perilaku dan ajaran-ajaran yang telah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW sebagai panutan dan junjungan umat manusia seluruh dunia.

Momen Maulid Nabi ini (Jumat, 25 Februari 2010), bukanlah sekedar peringatan bersifat seremonial belaka. Dibalik itu, tentunya jika Kita mengaku sebagai pengikut Rasullulah SAW, momen Maulid Nabi SAW menjadi refleksi kehidupan kita untuk terus pada jalur kehidupan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, meski Muhammad SAW memiliki keistimewaan nasab dan akhlak terpuji, dari sisi kemanusiaan, tetapi beliau sama dengan manusia lainnya.

Terkhusus masyarakat Sulawesi Utara, tantangan kehidupan kedepan semakin kompleks. Terlebih sebentar lagi warga Kawanua akan melewati pesta demokrasi pemilihan kepala daerah. Jika Kita semua tidak memiliki benteng perbekalan seperti penerapan ajaran Rasulullah SAW, maka capaian demokrasi yang tercipta tidak akan membawa perubahan kehidupan yang lebih baik.

Pikada Sulut yang rencananya digelar di delapan daerah provinsi Sulut, yakni dua pemilihan walikota, lima pemilihan Bupati, dan satu pemilihan gubernur akan rawan timbulnya konfik, akibat dari perbedaan kepentingan antar satu dengan yang lainnya.

Tapi hal tersebut tentunya tidak akan masalah, andaikata Kita semua tetap membentengi diri dengan nilai-nilai yang ada pada pribadi Rasulullah SAW. Karena Kita ketahui, akhlak budi pekerti beliau itu adalah mencerminkan semua isi ajaran yang terkandung dalam al-Quran Nur Karim. Seperti terkait dengan perkara akidah, ibadah seperti shalat, shaum, zakat, haji, serta muamalah seperti sosial, pendidikan, politik, pemerintahan, keamanan juga terkait hukum dan peradilan.

Sebagaimana Allah SWT berfiman dalam Al-Quran Surat Al Ambiya ayat 107 berbunyi, "Wamaa arsalnaka illa rahmatan lil a'alamin," yang artinya, "Dan tiadalah Kami mengutus kamu wahai Muhammad SAW, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."

Dengan demikian, umat Muslim sudah sewajarnya kalau ingin menjadi dari bagian yang terbaik buat sesama manusia dan bumi Allah, untuk terus bertekad menyebarkan kebajikan dan terus menjadi teladan seperti layaknya pribadi Rasulullah SAW yang memberikan kententraman, kesejukan, dan kedamaian buat semesta alam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN