BADAI DEFISIT ANGGARAN BALIKPAPAN 2
Sewa
Mobil Swasta Lebih Efisien dan Transparan
Menjelang
akhir tahun ini, anggaran daerah Kota Balikpapan mengalami gonjang-ganjing
akibat diterpa badai defisit yang mencapai ratusan miliar rupiah. Kondisi ini
membuat kepala daerah memutar otak, mengatur strategi menyesuaikan ketersediaan
anggaran yang tersisa.
UPAYA
memaksimalkan efektifitas penggunaan anggaran, Wali Kota membuat payung hukum berbentuk Instruksi Wali Kota Nomor 3 Tahun 2016
mengenai Penghematan Belanja Pelaksanaan Program, atau Kegiatan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2016.
Spesifiknya,
aturan itu memberi benang merah agar di antaranya melakukan penghematan
anggaran seluruh belanja langsung di SKPD dengan ditetapkan dana sebesar Rp 304
miliar lebih.
Hal
ini disampaikan secara langsung Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi dalam rapat
bersama di kantor Wali Kota yang hadir antara lain tokoh masyarakat, para
kontraktor, akademisi, perbankan, dan mahasiswa.
Satu
hal yang menarik di rapat itu diungkapkan juga, bahwa pengadaan kendaraan dinas
ditiadakan dan biaya bahan bakar minyak kendaraan dinas jabatan lingkungan
Pemkot Balikpapan untuk triwulan IV ini ditiadakan.
"Tidak ada lagi bahan bakar untuk kendaraan dinas sepeda motor dan kendaraan roda empat," tutur Rizal, pada Senin 5 September 2016 siang.
"Tidak ada lagi bahan bakar untuk kendaraan dinas sepeda motor dan kendaraan roda empat," tutur Rizal, pada Senin 5 September 2016 siang.
Sebenarnya
terkait persoalan kendaraan dinas, terdapat tawaran menarik dari pihak swasta
yang menawarkan jasa penyewaan kendaraan, satu di antaranya “Kalla Transport”
wilayah Kalimantan yang berkantor di Kota Balikpapan, yang mengklaim bisa
memberi efisiensi pengadaan kendaraan dinas.
Perbandingan
pembiayaan pengadaan kendaraan dinas berplat merah dengan plat hitam bisa
diuji.
Ketika Tribun bersua dengan Branch Manager Muhammad Agus, Branch Manager Kalla Transport PT Bumi Jasa Utama, mengungkapkan, sewa kendaraan dengan pihak swasta dianggap lebih hemat daripada cara pengadaan kendaraan dinas yang selama ini dilakoni.
Ketika Tribun bersua dengan Branch Manager Muhammad Agus, Branch Manager Kalla Transport PT Bumi Jasa Utama, mengungkapkan, sewa kendaraan dengan pihak swasta dianggap lebih hemat daripada cara pengadaan kendaraan dinas yang selama ini dilakoni.
Jongfajar Kelana |
Penyewaan
mobil di Kalla Transport dihitung hanya dari operasional pemakainnya saja,
tidak perlu lagi berpikir mengenai perawatan, kebersihan kendaraan, dan tidak
lagi memikirkan lelang kendaraan.
"Kalau di kami misalnya bayar Rp 5 juta sudah semuanya. Tidak ada lagi biaya-biaya tambahan," katanya, pada Selasa 6 September 2016 di ruang kerjanya.
"Kalau di kami misalnya bayar Rp 5 juta sudah semuanya. Tidak ada lagi biaya-biaya tambahan," katanya, pada Selasa 6 September 2016 di ruang kerjanya.
Selain
itu, tambahnya, apabila dalam penyewaan mobil mengalami kecelakaan berat, Kalla
Transport akan sediakan mobil penggantinya yang layak jalan, tidak perlu lagi
kena tambahan uang sewa. Sebab katanya, Kalla Transport memiliki banyak pasokan
kendaraan yang siap dipakai.
Bandingkan
dengan kondisi mobil dinas yang berplat merah selama ini, jika kendaraan
mengalami bencana, maka harus menunggu mobil dalam kondisi layak jalan, tidak
ada pengganti mobilnya.
"Di
kami kalau ada service mobil ternyata
sampai memakan waktu enam jam lebih, akan kami ganti lagi dengan mobil sewa
yang siap pakai. Tidak kena tambahan. Kami sediakan mobil pengganti,"
ungkapnya.
Kemudian,
ada tambahan fitur lagi, mengenai ketersediaan alat Real Actual, yang bisa membaca secara akurat penggunaan bahan
bakar.
Melalui alat ini, penggunaan bahan bakar bisa pertanggungjawaban secara berkualitas dan transparan, tidak ada lagi yang bisa menipu.
"Yang pakai alat real actual ini belum termasuk dalam biaya sewa mobil. Kena tambahan lagi," tuturnya.
Melalui alat ini, penggunaan bahan bakar bisa pertanggungjawaban secara berkualitas dan transparan, tidak ada lagi yang bisa menipu.
"Yang pakai alat real actual ini belum termasuk dalam biaya sewa mobil. Kena tambahan lagi," tuturnya.
Sejauh
ini, Kalla Transport sudah mewadahi wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara.
"Kami siap saja siapkan mobil dinas untuk wali kota, kepala dinas, dan kendaraan untuk operasional lainnya," ujar Agus, yang lulusan Fakultas Hukum dari Universitas Hasanuddin ini.[1]
"Kami siap saja siapkan mobil dinas untuk wali kota, kepala dinas, dan kendaraan untuk operasional lainnya," ujar Agus, yang lulusan Fakultas Hukum dari Universitas Hasanuddin ini.[1]
Tidak
Ada Penambahan Pajak dan Retribusi
Gejala
defisitnya anggaran daerah Kota Balikpapan belakangan ini, membuat pemerintah
daerah mengambil sikap untuk tidak menambah pajak dan pungutan retribusi dalam
menghadapi badai defisitnya anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) yang cukup
memprihatinkan ini.
Itu
diungkapkan oleh Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi di ruang kerjanya pada
Senin 5 September 2016 siang. Dia beralasan, sekarang ini masyarakat juga sudah
ada yang sebagian terkena dampak dari defisitnya anggaran.
"Kita
tidak boleh menambah sektor pungutan demi tinggkatkan PAD (Pendapatan Asli
Daerah). Warganya inginnya tidak mau dibebani lagi," ujarnya kepada
sejumlah awak media massa.
Dia
menjelaskan, upaya yang dilakukan pemerintah tidak menambah pajak dan retribusi
namun menerapkan kebijakan peningkatan atau intensifikasi pajak dan restribusi
yang sudah ada.
"Pajak
kita sudah ada yang melebihi target, hanya restribusi saja yang tidak capai
target. Nanti kita tingkatkan lagi," tuturnya. ( )
PENDAPATAN
ASLI DAERAH
Pajak
Daerah Rp 382.567.098.263 (APBD Murni 2016)
Rp
392.608.000.000 (Proyeksi APBD P 2016)
Retribusi
Daerah Rp 59.983.859.440 (APBD Murni 2016)
Rp
50.931.634.460 (Proyeksi APBD Perubahan 2016).
SUMBER
DATA: Pemkot Balikpapan 2016
[1]
Koran Tribunkaltim, “Solusi Menghemat
Biaya Operasional di Tengah Defisit Anggaran; Sewa Mobil Swasta Lebih Efisen
tanpa Lelang,” terbit pada Rabu 7 September 2016, di halaman pertama bersambung
ke halaman 11 rubrik Tribun Line.
Komentar
Posting Komentar