SEHARI DIRIKAN PULUHAN PANJAT PINANG
Sehari
Abas Dirikan 17 Panjat Pinang
Awan mendung mulai
memayungi kawasan Lapangan Merdeka Jalan Jendral Sudirman, Kota Balikpapan,
Provinsi Kalimantan Timur, pada Minggu 14 Agustus 2016 siang. Empat orang pria
yang berada di pinggiran lapangan hijau ini terlihat masih ada yang fokus
mengerjakan tiang-tiang kayu yang akan dijadikan lomba permainan panjat pinang.
BASRAN
Syah alias Abas, satu di antara pengrajin panjat pinang sedang sibuk memaku
kayu bambu yang dibentuk melingkar yang dipasang di pucuk kayu pinang yang
diameternya 1,40 centimeter.
"Saya
bersama teman saya dapat pesanan pembuatan panjat pinang. Mau dipakai buat
acara lomba 17 Agustusan disini (Lapangan Merdeka)," ungkapnya kepada Tribun
di sela-sela dirinya sambil mengerjakan proyeknya.
Sehari-harinya,
Abas merupakan pekerja buruh serabutan dan seniman pengrajin dekorasi ruangan
interior yang terbuat dari bahan-bahan baku sisa kertas koran bekas, yang
digarap di kediamannya di Kilometer 12 Karang Joang, Balikpapan Utara.
Di
Agustus ini, Abas bersama rekan-rekannya sedang mendapat runtuhan rezeki,
mendapat pesanan barang panjat pinang dari Dinas Pariwisata Kota Balikpapan,
yang tiap panjat pinangnya diberi harga sekitar Rp 600 ribuan.
"Kalau
ada yang pesan panjat pinang saya bisa buatkan. Tapi kalau tidak ada, saya
tidak membuatnya," ungkap pria kelahiran Balikpapan ini yang memiliki
nomor telepon seluler 082358928871.
Paling
tidak, kata dia, dirinya bisa membuatkan alat permainan panjat pinang yang
belum termasuk ongkos kirim barangnya. Bengkel kerajinanya dia garap di
perkampungan rumahnya yang ada di Karang Joang, Kilometer 20. "Hadiahnya
bukan dari saya. Hanya panjat pinangnya saja," ujar Abas.
Dia
sudah terbiasa membuat panjat pinang. Karya ini sudah dilakoninya sejak dua
tahun lalu dengan belajar secara otodidak, melihat secara langsung.
"Waktu
kecil sudah tahu panjat pinang. Pernah ikut juga. Tahu kalau panjat pinang itu
seperti apa. Saya buat saja, bentuknya. Bisa mirip juga, bisa dipakai,"
tutur Abas.
Bagi
pria kelahiran 24 Mei 1974 ini, hal yang paling terberat dalam mengerjakan
panjat pinangnya ada pada bagian proses penghalusan atau pengamplasan batang
pohon pinang.
"Proses
pengamplasan untuk sebanyak 17 panjat pinang hanya butuh waktu satu hari,
seharian penuh. Butuh banyak tenaga fisik, soalnya tidak pakai bantuan mesin.
Pakai alat amplas sampai menghabiskan 20 lembar (amplas)," ungkap
Abas.
Untuk
peroleh bahan baku pohon pinang tidak kesulitan, ada banyak pasokan di daerah
Karang Joang. Khusus tahun ini, dalam event lomba panjat pinang 17 Agustus
Pemkot Balikpapan, pesanan tinggi panjat pinang memiliki ketinggian 7 meter.
Sedangkan
pada hajatan tahun sebelumnya, tinggi panjat pinang hanya 6 meter. "Senin
kemungkinan panjat pinang yang akan dipakai sudah berdiri semua, kami sudah
tancap semua di lapangan. Seharian saja cukup," janji Abas yang kala itu
mengenakan topi hitam.
Ditambahkan,
Ketua Panitia Lomba 17 Agustus Pemkot Balikpapan, Sudirman, mengatakan,
perlombaan dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan ke 71 Republik Indonesia.
Perlombaan akan digelar usai upacara menaikan bendera merah putih di Lapangan
Merdeka.
Peserta
lomba, akan diikuti dari perwakilan enam kecamatan. "Peserta lomba tidak
per individu tetapi dalam bentuk tim. Setiap tim terdiri dari empat sampai lima orang,"
ungkapnya.[1]
( )
[1] Koran
Tribunkaltim, “Persiapan Hari Ulang
Tahun Kemerdekaan ke 71 Republik Indonesia; Sehari Abas Dirikan 17 Panjat
Pinang,” terbit pada halaman 9, di rubrik Tribun Balikpapan.
Komentar
Posting Komentar