LITTLE BOY IN ALEPPO
Little Boy in Aleppo
His name is Omran Daqneesh. The sketch of him, bloodied and covered with dust, sitting silently in an ambulance awaiting help, is another stark reminder of the toll of the war in Syria. |
Duka
mendalam,
tragedi kabangsaan yang merampok hak hidup rakyat !
tragedi kabangsaan yang merampok hak hidup rakyat !
OMRAN
yang polos, bernasib tragis, Dia dibuat sengaja mirip tikus selokan yang
mengoyak nurani kita. Siapa saja yang tahu, yang kita rasa, yang kita dengar,
yang kita lihat, meletup‑letupkan gerak perjuangan yang hanya bisa dilakukan
melalui doa kepada Tuhan.
"Ya
Allah selesaikan perjuangan mereka yang belum rampung. Jangan lagi datang bala
bencana. Selamat tinggal penderitaan. Abadi untuk selamanya. Kedamaian untuk
mereka, Omran dan lain‑lainnya."
Satu
lagi, keinginan kuat doa pada Allah, Sang pemilik ruh manusia, kesadaran akan
Chairil Anwar dalam puisi revolusinya di zaman fasisme Belanda dan Jepang, tak
melekat kepada kehidupan Omran dan semuanya, di Syria. "Hidup hanya
menunda kekalahan... Sebelum akhirnya kita menyerah." tulis Chairil pada
pusinya yang bernama Derai‑derai Cemara. (
)
Komentar
Posting Komentar