KAPAL TENGGELAM DI PASER
Tiba-tiba Perahu Bergoyang-goyang
Sore itu mata Suardi (24) berkaca-kaca
saat dirinya menatap bungkusan kuning yang berisi jenazah korban tenggelam
Kapal Nelayan Putra Iraya di perairan Tanjung Harapan, Kabupaten Tana Paser, Provinsi Kalimantan Timur.
Pria
kelahiran Tanjung Aru Paser itu merasa berduka yang mendalam sebab waktu
peristiwa naas itu dirinya bersama korban tewas Mubin Wahyu Utama Setia (24),
satu kapal menuju Tanjung Harapan.
Bagi
Suardi, si korban adalah teman dekatnya di kampus, Universitas Mulawarman Kota
Samarinda jurusan Administrasi Bisnis.
"Saya
teman akrabnya. Saya sangat sedih. Kenapa dia cepat pergi meninggalkan
kami," ungkapnya kepada Tribun di perahu motor Polair Paser, Jumat 6 Mei 2016.
Ia
bercerita, korban naik Kapal Nelayan Putra Iraya ingin menuju ke Tanjung
Harapan, untuk mengambil barang kerupuk yang akan dijual bersama- sama.
Korban
tewas merupakan mahasiswa satu jurusan di kuliahan yang tahun ini akan
diwisuda. "Kami punya rencan mau berbisnis dengan dia," kata Suardi.
Saat
di kapal, Suardi satu tempat duduk dengan korban Mubin. Ketika menjelang senja,
akan memasuki pukul 17.00 Wita tiba-tiba kapal bergoyang, ada yang hilang kapal
tenggelam.
"Saya
selamatkan diri. Juga berusaha selamatkan sepupu saya yang satu kapal juga. Si
Mubin sudah tidak tahu kemana dia pergi," ungkapnya.
Suardi
ketika bencana menimpa dirinya mahir berenang. Sedangkan, Mubin dikenal orang
yang tidak bisa berenang. "Ada yang melihat dia, langsung tenggelam masuk
ke air. Orang-orang waktu itu selamatkan diri masing-masing.
Anak
Buah Kapal sebenaranya juga ada yang selamatkan penumpang. "Mungkin Mubin
tidak sempat tertolong," ujarnya.
Ruhaida,
ibu kandung dari Suardi korban selamat, tidak menyangka juga bila anaknya
termasuk teman-temannya terkena musibah.
"Sebelum
pergi sudah pamit sama saya. Jam 4 sore berangkatnya. Bilangnya mau berlibur ke
Tanjung Harapan," ungkapnya. Bisa beranang teman sya tak bsa renang.
Sebelum
ada peristiwa kelam, Ruhaida tidak merasakan firasat yang aneh-aneh atau ada
mimpi yang janggal. "Syukur alhamdulilah. Anak saya masih selamat. Dia
anak saya yang pertama dari tiga bersaudara," ungkapnya.[1]
[1] Koran Tribunkaltim, “Perahu Tiba-tiba Bergoyang,” terbit pada Sabtu 7 Mei
2016 di halaman depan headline news.
Komentar
Posting Komentar