SUNGAI SABANAR TELUK SELIMAU KALIMANTAN UTARA
Menikmati Lestarinya Alam
Suara berisik beberapa perahu
ketinting yang lalu-lalang di Sungai Sabanar, meramaikan Teluk Selimau,
Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Inilah yang terekam pada pagi
itu, Senin 28 Maret 2016.
Di dermaga
Teluk Selimau, Kelurahan Tanjung Selor Timur cukup menghibur diri ini yang
mulai bosan dengan suasana kehidupan perkotaan. Sinar matahari pagi yang
menerangi Teluk Selimau memperlihatkan geliat kehidupan perairan sungai.
Airnya
coklat, dikejauhan masih banyak terlihat daratan yang ditumbuhi semak belukar
pepohonan hijau. Segar di pandang mata, indahnya bumi yang alami belum dikotori
bangunan-bangunan industri, perkantoran, dan perumahan.
Berangkat
dari dermaga mengarah ke kawasan Transmigrasi Satuan Pemukiman Satu (SP1)
Tanjung Buka pada pukul 08.47 Wita menggunakan perahu ketinting bermesin motor.
Melewati
Sungai Sabanar, membelah arus sungai menuju ke daerah Sungai Sepanggai sebuah
jalur air yang mengarah ke lokasi Transmigrasi SP 1 Tanjung Buka.
Air sungai
yang coklat cukup enak dipandang meski tidak layak untuk diminum. Wujud air
sungainya yang menyerupai kopi susu sangat memberi arti bagi para petani di
Transmigrasi SP 1.
Keberlimpahan
air inilah yang mampu mengairi sawah pasang surut. Banyak warga transmigran
menggantungkan pada aliran air sungai ini. Tanpa ini, mustahil petani mampu
bercocok tanam menghasilkan padi gabah.
Berdasarkan
statistik, tahun 2016, total keseluruhan warga yang menghuni di kawasan
transmigasi SP 1 Tanjung Buka, Kelurahan Tanjung Selor Timur, Kabupaten
Bulungan sebanyak 645 Kepala Keluarga. Sebuah jumlah yang cukup ideal untuk
membentuk sebuah desa tersendiri.
Bagi saya,
bersinggah ke SP 1 Tanjung Buka adalah pengalaman berharga. Kisah catatan hidup
yang membanggakan, mampu merasakan kehidupan transmigran yang hidup dengan
keterbatasan namun tetap memiliki asa untuk meraih kesejahteraan bersama-sama.
Saat yang
dinanti, akhirnya saya bisa tiba dengan selamat di SP 1 Tanjung Buka sekitar
pukul 09.02 Wita. Disambut terik matahari pagi, sama halnya saat saya masih
berada di Dermaga Teluk Selimau. ( )
Komentar
Posting Komentar