TRAKTOR DESA DI BULUNGAN
Warga Jangan
Ribut Rebutan
Saat membagikan traktor, Penjabat Bupati Bulungan turut hadir, membagikan
bantuan alat pertanian itu secara simbolis kepada empat Badan Usaha Masyarakat
Desa (BUMDesa) Bersama.
ACARA pembagian tersebut dilangsungkan di Badan Diklat Bulungan, Jalan
Agatis Tanjung Selor, Selasa 19 Januari 2016, yang diserahkan secara langsung
oleh Penjabat Bupati Bulungan, Syaiful Herman.
Saat memberikan sambutan, Syaiful menegaskan, pemberian traktor tersebut
diperuntukan bagi desa yang tergabung dalam BUMDesa serta memiliki kondisi alam
pertanian yang subur.
“Jangan ribut, gara-gara ada yang tidak kebagian traktor. Pemberian
traktor ini diberikan untuk desa yang punya lahan pertanian subur. Kalau desa
potensinya nelayan dan tambang, tentu tidak kebagian,” ungkapnya.
Lalu ada lagi desa yang pertaniannya berciri padi gunung, tentu saja
tidak akan mungkin memakai traktor. “Padi gunung pakai cara tebas lalu bakar,”
ujarnya.
Tipe operasional traktor tersebut menggunakan tangan, atau Hand Tractor yang penggeraknya
menggunakan bahan bakar bensin. Jumlah traktor yang diberikan sebanyak 14 unit,
yang akan dikelola 4 BUMDesa Bersama, yang terdapat 8 desa seluruh Kabupaten
Bulungan.
Pengamatan saat itu, acara tersebut dihadiri seluruh Kepala Desa sebanyak
74 orang. Syaiful menjelaskan, hasil pertanian, terutama beras di Kabupaten
Bulungan dianggap cukup lumayan bagus, namun yang masih kurang ialah kurangnya
kemasan pemasaran.
Orang lebih banyak mengenal beras-beras dari luar Bulungan karena
produksi berasnya diberi merek dan kemasan. “Adanya traktor kita bisa lebih
dimudahkan. Produksinya diharapkan bisa lebih bagus,” katanya.
Delapan Desa
Disediakan 14 Traktor
Upaya mempercepat program ekonomi pertanian di perdesaan, sebanyak
delapan desa dilengkapi peralatan pertanian traktor sebanyak 14 unit oleh Badan
Pemberdayaan Masyarkat Desa (BPMD) Kabupaten Bulungan.
Kepala BPMD Kabupaten Bulungan, Mohammad Mansyur Akhmad, menjelaskan,
pengadaan traktor tersebut diperoleh dari Kementrian Desa dan Transmigrasi
Republik Indonesia.
“Syarat diberikannya traktor oleh pemerintah pusat yaitu desanya harus
punya BUMDesa. Ini sudah kami usulkan pada tahun lalu, baru sekarang bisa
diwujudkan,” ungkapnya usai pembagian di Balai Diklat Bulungan, Tanjung Selor,
Selasa 19 Januari 2016.
Dia menambahkan, pembagian traktor-traktor tersebut bukan sifatnya
dibagikan per individu petani, namun diserahkan semuanya kepada Badan Usaha
Masyarakat Desa (BUMDesa) Bersama sebanyak empat. “Dikelola oleh BUMDes. Siapa
nanti yang mau pinjam dikenakan retribusi. Biayanya nanti digunakan untuk
perawatan mesin,” ujar Mansyur.
Sementara ini, yang mendapat fasilitas traktor adalah desa-desa yang
berada di Kecamatan Tanjung Palas, Kecamatan Tanjung Palas Utara, dan Kecamatan
Tanjung Palas Timur, jika di total ada delapan desa.
Alasan dia, traktor diberikan kepada BUMDesa Bersama karena ketentuannya
dimunculkan oleh Kementrian Transmigrasi dan Desa. Jika sebuah desa belum
memiliki BUMDesa Bersama, maka tidak diperbolehkan menerima traktornya.
“Soal penetapan retribusi penyewaan traktor itu nanti diserahkan semuanya
kepada BUMDesa Bersama. Disesuaikan mausyawarah masyarakat desa setempat,”
tutur Mansyur.
Selama ini, ungkap Mansyur, sebagian besar para petani yang ada di Kabupaten
Bulungan saat bercocok tanam, membajak sawah atau lahan pertanian, masih
mengandalkan kerbau atau pacul yang dianggap memakan banyak tenaga dan waktu.
“Sekarang ada traktor supaya petani bisa kerja cepat. Bisa banyak
bergerak, hasilnya diharapkan juga bisa maksimal,” ujar pria bertubuh bongsor
ini.
Traktor Dikenakan
Retribusi
Pengadaan 14 unit traktor di masyarakat desa mendapat tanggapan
positif. Satu di antaranya desa yang
menerima ialah Muhammad Abadi, Kepala Desa Wonomulyo, menuturkan, pemberian
traktor sangat bermanfaat, mengingat desanya sebagaian besar 75 persen adalah
warga petani.
“Desa kami tergabung dalam BUMDesa Bersama Bineka. Setiap petani yang
akan memakai traktor akan kami kenakan retribusi, untuk biaya pemeliharaan.
Pemakaian digilir bergantian. Tidak boleh ada yang memonopoli,” ujarnya pada
Selasa 19 Januari 2016.
Senada dengan Kepala Desa Gunung Putih, Sutrisno, menjelaskan, desanya
menanggapi positif pengadaan traktor yang nantinya dikelola BUMDesa Bersama dan
dikenakan biaya.
“Traktor butuh perawatan supaya bisa awet. Yang merawat siapa lagi kalau
bukan kita semua. Wajar jika kemudian dikenakan retribusi penyewaan karena
untuk biaya perawatan,” katanya.
Saat pembagian itu, turut hadir Ketua DPRD Bulungan, Syarwani,
menjelaskan, program pemberian traktor dari pemerintah adalah langkah yang baik
dalam memajukan pertanian.
“Yang penting pemakaiannya mesti diawasi. Jangan sampai nanti bermasalah,
traktor dijual atau tidak terpakai, yang terjadi menjadi barang rongsokan.
Gunakan traktor sebagai fungsinya, jadi aset desa yang bernilai guna,”
ungkapnya. ( )
DESA-DESA Penikmat
Traktor:
1.Desa Wonomulyo
2.Desa Sajau Hilir
3.Desa Teras baru
4.Desa Ardi Mulyo
5.Desa Ruhui Rahayu
6.Desa Karang Agung
7.Desa Gunung Putih
8.Desa Kelubir
Komentar
Posting Komentar