KABUT ASAP SELIMUTI TANJUNG SELOR
Orang-orang
Tetap Beraktivitas
Puluhan anak dari
lembaga-lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Tanjung Selor dan Tanjung
Palas terlihat fokus mengikuti lomba mewarnai dalam rangka peringatan Hari Anak
Nasional di lapangan Agatis Tanjung Selor, Senin 19 Oktober pagi.
DI PENDOPO
lapangan Agatis itu, mereka terlihat konsentrasi mengisi sketsa bertema “Anak
Indonesia” dengan goresan warna-warni cerah dari pensil krayon yang mereka bawa
sendiri dari rumahnya. Anak-anak tampak bersemangat, tidak ada yang menjerit
kesakitan, apalagi terkantuk.
Memang
kondisi saat itu, Tanjung Selor sedang diselimuti kabut asap. Berdasarkan
informasi yang disiarkan oleh Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Selor, jarak pandang
masih berkisar di 300 hingga 500 meter akibat kabut asap, yang sumbernya dari
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
Ketika
ditemui, Hj Nurhasanah, Ketua Perlombaan, mengatakan, awalnya sempat khawatir
dengan kondisi cuaca yang sedang tidak bersahabat. Tetapi, event tetap
dilangsungkan, dianggap masih kondusif. “Pesertanya banyak yang datang. Ini
perlombaan bertaraf provinsi Kaltara,” katanya.
Kala
dilangsungkan perlombaan, sebagian kecil anak-anak usia Paud tidak menggunakan
alat pelindung berupa masker. Hanya ada satu dua anak dan beberapa gurunya saja
yang memakai masker, selebihnya tidak.
Atmosfir taman pinggiran Sungai Kayan pada Senin 19 Oktober 2015. Tampak tugu Cinta Damai perkotaan Tanjung Selor terhalang kabut redup. (photo by budi susilo) |
Padahal sehari sebelumnya, ada imbauan dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Utara yang menyatakan kepada seluruh lembaga pendidikan untuk meliburkan kegiatan belajar dan mengajar, selama kabut asap masih pekat selimuti Kaltara
Terpisah,
elemen mahasiswa yang tergabung dalam lintas organisasi melakukan aksi turun ke
jalan untuk membagikan masker gratis kepada pengguna jalan yang melintas di
sekitaran Tugu Cinta Damai Tanjung Selor. Kegiatan ini berlangsung sekitar
pukul 10.00 Wita.
Tak lama
berselang, rombongan mahasiswa itu kemudian mengarah ke gedung Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan. Mereka semua pergi ke kumpulan wakil
rayat menggunakan sepeda motor dengan dikawal dari kepolisian Polres Bulungan.
Setiba di
DPRD Bulungan, para mahasiswa bertemu dengan Syarwani Ketua DPRD Bulungan,
menyampaikan aspirasinya. Saat itu, Muthmainnah, Koordinator Aksi Unjuk Rasa,
mengungkapkan, tujuan membagikan masker berangkat dari kepedulian mahasiswa
kepada masyarakat sebagai korban kejahatan kebakaran hutan.
“Kami
membagikan 700 masker gartis. Semua masker bersumber dari uang patungan kami,”
ungkap perempuan berusia 35 tahun ini, yang juga aktif di organisasi Fatayat NU
Kalimantan Utara.
Menanggapi
hal itu, Syarwani menjelaskan, pihak legislator nantinya akan membuat surat
resmi, yang ditujukan kepada Penjabat Bupati dan Penjabat Gubernur Kaltara,
terkait desakan agar pihak eksekutif harus mampu mengatasi persoalan kabut
asap.
“Kami
mengapresiasi gerakan yang telah dilakukan oleh para mahasiswa. Pemerintah mesti
peka. Beri bantuan dan mau membentuk tim pencegah terjadinya korban jiwa akibat
kabut asap,” tegas politisi dari partai politik berlambang pohon beringin ini. ( )
Komentar
Posting Komentar