DESA LONG BANG | PESO HILIR | BULUNGAN | KALIMANTAN UTARA
Sungai Dangkal Airnya
Dijadikan Minuman
SAAT Saya rehat sejenak di Desa Long Bang, untuk melanjutkan perjalanan ke
Desa Long Peso, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, bertemu
dengan seorang pria asal tanah Jawa, yang telah puluhan tahun tinggal di Long
Bang, pada Jumat 17 Juli 2015 siang.
Lelaki itu menuruni anak tangga menuju
ke tepian Sungai Kayan. Dia tidak sendiri, ditemani anaknya yang berjenis
kelamin perempuan umur tujuh tahun. Mereka dari arah sebuah pemukiman penduduk,
datang mendekati sungai, masing-masing sambil membawa wadah drigen plastik
berukuran sedang.
Saat ditanya, namanya Darmaji, 40 tahun.
Tujuan membawa drigen plastik karena ingin mengambil air Sungai Kayan yang katanya,
kualitas airnya sedang berkondisi bening. “Saya ambil air sungai untuk dimasak
buat minum,” ungkapnya.
Secara tata letak, Desa Long Bang berada
dalam pelukan Kabupaten Bulungan Kecamatan Peso Hilir Provinsi Kalimantan
Utara. Desa ini sangat berdekatan dengan aliran Sungai Kayan, sebuah sungai
yang memiliki panjang 650 kilometer.
Berada di pinggiran Sungai Kayan Desa Long Bang Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara pada Jumat 17 Juli 2015. Volume air sungai di kawasan ini sedang dangkal. |
Menurut dia, kondisi air sungai lagi
surut. Apabila kondisi sungai sedang surut, air tampak bening. Sebaliknya, bila
volume sungai sedang pasang, airnya berwarna coklat pekat, tidak cocok untuk
dikonsumsi.
Sebagian besar, ungkap Darmaji, warga
Desa Long Bang masih mengandalkan alam Sungai Kayan, termasuk di antaranya
fungsi sebagai sumber air minum. Dia mengaku, desanya tidak memiliki air terjun
apalagi sumber mata air dari dalam tanah.
“Saya sudah betah
tinggal disini (Desa Long Bang). Kadang kalau ada kesempatan pergi mudik ke
Jawa. Belum lama ini saya baru saja pulang ke Jawa, tengok keluarga,” tutur
pria asal Surabaya ini, yang beristrikan seorang perempuan Dayak. ( )
Komentar
Posting Komentar