BUPATI DAN WAKIL BUPATI BULUNGAN 2010-2015
Absen di Paripurna Pemberhentian Jabatan
Pagi itu, sinar fajar menyingsing,
menyinari kawasan Jalan Ulin Kecamatan Tanjung Selor. Cuaca yang cerah ini,
menyelimuti gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan,
Kamis 23 Juli 2015 lalu.
ATMOSFIR itu seolah menjadi saksi bisu
bagi DPRD Kabupaten Bulungan yang menggelar kegiatan perdana pasca liburan
lebaran Idul Fitri, yakni Rapat Paripurna Ke-6 Masa Persidangan II tahun 2015.
Rapat paripurna tersebut membahas mengenai
Pengumuman Usulan Pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati Bulungan masa jabatan 2010
hingga 2015, yang dijabat Budiman Arifin dan Liet Ingai.
Kegiatan rapat dilangsungkan di ruang
Datu Adil. Di jadwal agenda rapat berlangsung pukul 10.00 Wita, namun pantauan saya, pelaksanaan rapat molor sekitar
40 menit, akhirnya rapat berjalan pada pukul 10.40 Wita.
Selain para pimpinan Satuan Kerja
Perangkat Daerah, acara itu juga dihadiri 13 personel DPRD Kabupaten Bulungan,
yang secara ketentuan, jumlah 13 itu sudah memenuhi kuorum untuk menggelar
rapat resmi sekelas paripurna.
Tetapi dari itu semua, ternyata Bupati Bulungan maupun Wakilnya tidak menghadiri rapat tersebut. Saat ditemui, usai rapat, Ketua DPRD Kabupaten Bulungan, Syarwani, menuturkan, beberapa hari yang lalu, secara resmi sekertariat dewan telah mengirimkan undangan kepada Bupati dan Wakil Bupati.
“Saat dekat jelang rapat kami dapat
kabar Bupati dan Wakil tidak bisa hadir. Kami mendapat kabar kalau kedatangan
di rapat paripuna akan diwakili oleh Sekertaris Daerah saja,” ungkapnya saat
ditemui di ruang kerjanya.
Syarwani menegaskan, soal tidak hadirnya
Bupati dan Wakil Bupati secara langsung di DPRD bukanlah menjadi persoalan
besar dan tidak akan mengurangi esensi gelaran rapat paripurna.
“Kita harus pahami ini semua bahwa rapat
yang kami gelar hanyalah sekedar pengumuman saja, sebuah usulan dari dewan
mengenai pemberhentian jabatan,” ujarnya.
Dia pun enggan menjawab soal alasan apa
yang membuat Bupati dan Wakil Bupati Bulungan tidak hadir dalam rapat
paripurna. “Saya tidak tahu alasan Bupati dan Wakilnya tidak datang. Saya hanya
tahu kalau Sekda yang mewakili mereka,” kata Syarwani.
Pria yang berlatarbelakang politisi
Golkar ini menambahkan, bahwa gelaran rapat paripurna tidak ada kaitannya
dengan pencalonan Bupati sebagai Calon Gubernur maupun Wakil Bupati mencalonkan
sebagai Calon Bupati.
Rapat parpurna digelar karena alasan
amanat Undang-undang sebelum masa jabatan berkahir, maka dewan berhak
menyampaikan pengumuman akan berakhirnya masa jabatan kepala daerah.
“Usai rapat kami akan membuat
rekomendasi yang kemudian disodorkan ke Gubernur yang kemudian diteruskan lagi
ke Menteri Dalam Negeri untuk diproses mencari siapa penjabat bupatinya,” ujar
Syarwani.
Terpisah, Sekertaris Daerah Kabupaten
Bulungan, Syafril, menjelaskan, alasan tidak bisa hadirnya Bupati dan Wakil
Bupati Bulungan ke acara rapat paripurna DPRD Kabupaten Bulungan karena sedang
ada tugas penting yang tidak bisa ditinggalkan. “Saya mewakili sudah bisa.
Soalnya mereka berhalangan hadir. Ada tugas, jadwal padat,” tegasnya.
Kepada
Budiman, SBY Bilang “Beri Saya Waktu”
SEBELUMNYA, mendekati jadwal pendaftaran
calon kepala daerah di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Utara (Kaltara),
Budiman Arifin menyatakan diri bertekad kuat maju di gelanggang perebutan kursi
Gubernur Kaltara.
“Saya sudah positif maju (Cagub Kaltara).
Untuk menghargai teman-teman kami di partai. Kalau saya dipasang, atau dilamar
orang menjadi wakil Gubernur lebih baik saya mundur saja,” ungkapnya seusai
menggelar acara berbuka puasa Ramadhan di rumah jabatan Bupati Bulungan pada
Selasa 7 Juli 2015.
Belum lama ini, Budiman yang menduduki
jabatan sebagai Pelaksana Tugas Ketua Dewan Pengurus Daerah Demokrat Kaltara
telah bertemu dengan pengurus Demokrat di Jakarta.
“Saya ikut uji kepatutan dan kelayakan
Cagub Kaltara di Demokrat. Yang dari Kaltara hanya saya sendiri yang diuji di
Demokrat. Tidak ada orang lain yang daftar,” tuturnya.
Waktu itu, seingat dia, uji kepatutan
dan kelayakan dipimpin langsung oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang didampingi belasan pengurus lainnya.
Budiman diminati laporan mengenai kondisi dan perkembangan daerah.
Dia menceritakan kondisi semua di kabupaten
sampai situasi di pemprov itu bagaimana. Laporan saya tersebut ditanggapi
positif. “Lalu bapak SBY bilang bagus. Beri saya waktu,” kata Budiman yang
mencoba mengulangi pernyataan SBY.
Selain itu, medan perjuangan yang
dilakukan Budiman melalui pendekatan ke partai politik yang lain. “Saya sudah
datang ke PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), ke Gerindra, PAN
(Partai Amanat Nasional),” urainya.
Menurut Budiman, itu dilakukan untuk
menjalin komunikasi dan menggelang kekuatan di pemilihan kepala daerah.
Sekarang tinggal menunggu jawaban dari tiga parpol itu untuk mengajukan calon
wakil untuk mendampinginya. “Saya lagi menunggu siapa yang didorong wakilnya
untuk mendampingi saya. Kita tunggu saja,” ungkap pria yang juga sebagai Bupati
Bulungan ini. ( )
Halooo, Kak! Mau jadi bagian tim jelajah Kalimantan GRATIS? Ikuti lomba blog "Terios 7 Wonders, Borneo Wild Adventure" di sini http://bit.ly/terios7wonders2015
BalasHapus#Terios7Wonders
Jangan sampai ketinggalan, ya!
Thanks for Info ya ^_^
BalasHapus