SUNGAI KAYAN TITIPAN TUHAN
Sungai Kayan Titipan Tuhan
DIPINGGIRAN Sungai Kayan Jalan Sudirman, Kecamatan
Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara. Duduk diam
memandangi airnya yang coklat, melihat sekelilingnya yang sepi dan menatap arah
depan yang menyuguhkan daratan Tanjung Palas.
Sesekali merekam alamnya dengan sebuah kamera digital. Momen-momen
pagi Sungai Kayan cocok direkam, sebagai bukti untuk sebuah tanda kenangan.
Gelombangnya tak ada, arus airnya pun berjalan lamban, mengalir dengan lemah
lembutnya, pada Sabtu 28 Maret 2015.
Angin saat itu tidak bertiup kencang. Hembusannya, sepoi-sepoi.
Terik mentari paginya menerangi Sungai Kayan yang dipayungi oleh awan-awan biru
dan putih. Cerah, sangat menggembirakan cuacanya.
Pesona Sungai Kayan kala itu cukup terusik oleh seorang
perempuan berbusana daster hijau, yang rumahnya berdiri di tanah perkampungan
Arab Tanjung Selor, persis berhadapan dengan Sungai Kayan.
Tak sempat menegurnya. Datang dari rumahnya, wanita yang
berumur lumayan tua itu tiba-tiba datang mendekati bibir Sungai Kayan, sambil
membawa sebuah bungkusan plastik hitam dan langsung cepatnya ia membuang bingkisan
itu ke sungai.
Aduhai, menyesal sekali tidak sempat menasehati perempuan
setengah tua itu, agar tidak membuang kotoran apa pun di tubuh Sungai Kayan
yang telah aku ibaratkan serpihan surga dari Tuhan Yang Maha Esa.
Sebelum itu, pernah juga melihat. Saksi dengan kedua bola
mata telanjang, melihat secara langsung beberapa penumpang perahu speedboat tanpa merasa berdosa dalam perjalanannya
membuang sisa bingkisan makanan dan minuman ke Sungai Kayan.
Alangkah baiknya, sampah ditahan terlebih dahulu, nanti
kalau telah tiba di daratan barulah sampah itu dibawa, digiring ke sebuah
tempat yang pas, seperti antara lain tong sampah. Yang penting jangan
mambuangnya di sungai, yang notabene
bukan tempatnya.
Hai, sungai bukanlah ladang penampung sampah. Sungai itu
sama seperti kita. Anggaplah sungai juga makhluk hidup yang mesti kita hormati.
Sungai dilestarikan maka kita akan mendapat kedamaian. Sungai dicintai maka
kita pun diberkati. Sungai didambakan, maka kita juga akan diberi kebahagiaan.
Sebab sungai itu merupakan titipan Tuhan yang mesti kita jaga bersama. ( )
Komentar
Posting Komentar