MENCETAK GENERASI SOLEHA
Mencetak Generasi Soleha
KEHADIRAN seorang anak kepada sepasang wanita dan pria
bagian dari pesan Allah, bahwa anak itu amanah yang harus dijaga,
dipertanggunjawabkan secara baik dan benar.
Ini disampaikan secara langsung oleh Ustad Akhmad Ali Atamimi, dalam
kutbah jumatnya di Masjid Agung Istiqomah, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten
Bulungan Provinsi Kalimantan Utara pada Jumat, 27 Februari 2015 lalu.
Kumandang azan sholat Jumat di pukul 12.12 Wita menjadi
penanda akan dimulainya kutbah jumat yang bertemakan mencetak generasi muda
yang soleha, beriman dan bertakwa kepada Allah.
Atamimi berpesan, anak sebagai titipan Allah karena itu,
didiklah sebaik-baiknya, bentuk akhlak dan mental anak pada nilai-nilai agama
Islam. “Kita harus totalitas membentuk pribadi seorang muslim yang sejati dan
menyeluruh,” tegasnya.
Apabila orang tua mendidik secara benar, diharapkan anak
tersebut akan menjadi manusia yang berguna dan berbakti bagi orang tua, agama,
bangsa dan negara.
“Karena berakhlak mulia rasul kita Muhammad SAW berbakti
pada orang tuanya. Kita bisa mencontoh kisah-kisah teladan nabi, yang hormat
dan cinta pada orang tuanya,” katanya.
Contoh lainnya, seorang tokoh bernama Lukmanul Hakim yang
berperan sebagai seorang bapak, mengajarkan anak-anaknya dengan pengetahuan
agama Islam. Mendidik anak dengan ketentuan-ketentuan agama.
Seperti halnya memberi pelajaran mengenai tauhid,
ketakwaan kepada Allah mengajarkan disiplin mengerjakan perintah ibadah sholat,
puasa dan zakat. Bersikap syukur dan tidak sombong serta menegakan kebaikan, meruntuhkan
kebatilan dan hidup secara sederhana.
Sosok Lukmanul Hakim dalam mentransfer ilmunya kepada
anak-anaknya tidak sekedar lewat kata-kata saja. Tetapi juga melalui praktik
yang dia contohkan dalam kehidupan nyata, sehingga dia pun menjadi panutan yang
layak. “Antara ucapan dan tindakan beriringan,” ujar Atamimi.
Karena itu, tambahnya, para orang tua yang hidup di jaman
sekarang seharusnya mampu evaluasi diri, apakah cara mendidik anaknya sudah
sesuai syariah. Atau sudahkah para orang tua memberikan contoh ke dalam praktik
kenyataan.
Jangan sampai, anak-anak kita akan mencap kita sebagai
orang tua yang otoriter. Hanya pandai menyuruh tetapi dalam praktiknya tidak
ada sama sekali.
Apalagi yang sangat mengkuatirkan, anak-anak jaman sekarang
lebih mengikuti apa yang ditonton dalam siaran televisi.
Seorang anak dilahirkan ke alam dunia dalam kondisi suci,
bersih, polos tak membekas dosa duniawi.
Ketika beranjak akil baliq, anak akan
terbentuk wawasannya, mental dan akhlaknya. Semua ini bergantung dari lingkungan
keluarga terkecilnya dan lingkungan tempat tinggalnya. ( )
Komentar
Posting Komentar