JAGO MERAH TANJUNG SELOR | KABUPATEN BULUNGAN | KALIMANTAN UTARA
Korban
Kebakaran
Dijanjikan Santunan Uang Puluhan Juta
“Kebakaran.
Kebakaran. Bangun. Ayo bangun. Ada kebakaran,” beginilah cerita Romi Arsandi
(30), kala mengingat peristiwa bencana kebakaran yang melanda rumahnya pada
Sabtu, 14 Februari 2015 sore lalu.
Romi yang sedang tertidur pulas dengan anaknya, dipaksa
untuk bangun tidur oleh istrinya, Saimah (25) yang berambut panjang sebahu.
“Istri saya berteriak keras. Saya kaget. Saya langsung
bangun membawa anak-anak keluar,” ungkapnya, pada Minggu 15 Februari 2015, yang
kala itu mengenakan celana pendek.
Kata dia, awal mula api tidak muncul dari rumahnya,
tetapi dari rumah tetangganya yang bernama Kasau. “Sumber api datang dari
tetangga saya, berdempetan persis di samping,” ujar Romi.
Dia, istri, dan seorang anaknya, selamat dari lumatan
jago merah. Harta bendanya berupa barang-barang elektronik dan uang dilemari
hangus terbakar. “Keluarga saya selamat semua. Saya juga hanya sempat
selamatkan ijazah dan kartu keluarga saja,” katanya.
Lokasi kebakaran tersebut berada di Jalan Semangka, RT 22 RW 13, Kelurahan Tanjung Selor Hilir, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, api melahap, menghanguskan lima rumah.
Nasib nelangsa juga dirasakan Sugiati (40). Rumah
perempuan asal Jawa Tengah ini ikut kena amukan si jago merah. Semua harta
benda hangus, ludes terbakar. Tapi bersyukur, kata dia. Sebab suami dan kelima
anaknya selamat dari jebakan kobaran api.
“Sekarang tinggal sementara sama tetangga. Saya tidak
menyangka kalau akan terjadi begini. Padahal waktu itu saya lagi bersih-bersih
rumah, habis kena banjir, eh tiba-tiba ada kobaran api besar,” tuturnya.
Lainnya, Mahani Ali, sempat panik. Perempuan berumur 50
tahun ini hanya mampu selamatkan cucunya, Lega Wira Gebrian yang masih berumur
11 bulan. “Barang-barang elektronik saya, semuanya hangus terbakar,” katanya.
Kini, ia bersama keluarganya hanya tinggal di rumah
tetangganya, yang selamat dari keganasan si jago merah. Hanya tersisa pakaian
yang melekat di badan. “Sudah tidak punya apa-apa lagi saya,” ujar Mahani.
Siang itu, pemerintah Kabupaten Bulungan bersama Dinas
Sosial melihat secara langsung lokasi bekas kebakaran, sekaligus memberikan
bantuan sosial berupa beras, mi instan, dan nasi bungkus.
“Nanti kami terjunkan tim. Mendata apa-apa saja yang terbakar.
Kalau sudah terdata benar, kami akan berikan sumbangan uang tunai dari Rp 10
juta sampai Rp 15 juta,” tegas Budiman Arifin, Bupati Bulungan.
Ditambahkan, Mardiansyah
(56) Ketua RT 22 Jalan Semangka, menjelaskan, para korban kebakaran berjumlah
14 kepala keluarga. Tidak ada satu pun korban jiwa. “Sumber api kebakaran
datang dari rumah Kasau,” ungkapnya. ( )
Komentar
Posting Komentar