BUKIT TANJUNG SELOR | KABUPATEN BULUNGAN | KALIMANTAN UTARA
Staf Ahli Menteri Perhubungan Risau
Laju mobil-mobil Toyota Hilux yang mengular panjang
sebanyak tujuh unit masuk melintasi arena landasan pacu Bandar Udara Tanjung
Harapan, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, pada Jumat (23/1/2015)
lalu.
Iring-iringan
mobil-mobil itu bukanlah penumpang umum yang ingin naik pesawat, atau pun ingin
pamer pawai mobil mengkilap, tetapi mereka yang ada di dalam mobil tersebut
adalah para rombongan dari Kementrian Perhubungan Republik Indonesia. Seperti
halnya, antara lain ada Staf Ahli Menteri Perhubungan, Agus Edy Susilo.
Persitiwa itu terjadi
saat sinar fajar muncul memancarkan sinar, sekitar jam 09.00 Wita, terlihat
pejabat yang membidangi urusan Ekonomi Kawasan dan Kemitraan Perhubungan ini, bersama
jajarannya ‘menyentuh’ landasan pacu Bandar Udara Tanjung Harapan, dengan
menggunakan mobil sedan bercita rasa offroad
tersebut.
Dia melihat langsung
kondisi landasan pacu bandara. Saat berada dipaling ujung landasan pacu, dia didampingi Gatot Riadi yang menjabat sebagai
Kepala Kantor Bandar Udara Tanjung Harapan.
“Nanti kalau memang
mau diperpanjang lintasan ini, kita akan tembus sampai sana. Mau tidak mau,
bukit yang itulah yang dipotong, supaya bisa tembus kesana,” tutur Gatot yang
mencoba menjelaskan ke Agus.
Tidak berselang lama,
para rombongan mengarah ke atas bukit. Ketika di atas bukit ini, bola mata pun
bisa memandangi landasan pacu yang menghiasi Bandar Udara Tanjung Harapan.
Begitu pun terlihat juga rumah-rumah warga.
Bandar Udara Tanjung Harapan dilihat dari Bukit Tanjung Selor Kabupaten Bulungan provinsi Kalimantan Utara pada Jumat 23 Januari 2015 (photo by budi susilo) |
Direncanakan, bila
nanti disetujui, bukit ini akan dibelah untuk perlintasan pesawat. “Dulu disini
(bukit) ada jalan menurun kesana, sebagai jalan umum. Tapi sekarang sudah
tidak, sudah ditutup,” kata Gatot dilokasi bukit.
Perbincangan itu pun
disaksikan langsung oleh Asisten Dua Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara,
Saiful Herman yang kala itu mengenakan kaus putih berkerah.
Kapasitasnya sebagai
pejabat eselon satu di lingkungan Kementrian Perhubungan Republik Indonesia,
Agus Edy Susilo mencoba menjelaskan, rencana penambahan landasasan pacu bandara
diperolehkan, asalkan harus melihat kondisi di lingkungan sekitarnya.
“Saya harap rumah
penduduk jangan dekat sekali dengan landasan pacu. Kasihan kalau jaraknya
terlalu dekat dengan bandara, nanti mereka (warga) setiap hari akan bising,”
tuturnya, tangan kanannya sambil menunjuk ke arah kerumunan pemukiman penduduk.
Kondisinya serupa
dengan yang di Makassar, kala itu rumah penduduk begitu padat, sampai mendekat
ke lingkungan bandara. Namun, saat itu ada upaya terobosan dari pemerintah
daerah setempat untuk melakukan relokasi rumah warga. “Diberi solusi kasih
lahan yang jauh dari bandara,” katanya.
Kebutuhan masyarakat
akan jasa transportasi penerbangan di Kabupaten Bulungan semakin meningkat.
“Saya menilai bandara ini layak ditingkatkan infrastrukturnya,” ujar Gatot.
Berdasarkan data yang
berhasil dihimpun oleh kantor Bandar Udara Tanjung Selor, semenjak memasuki
tahun 2014 rata-rata penumpang per harinya sudah mencapai sektiar 50 orang.
Di tahun sebelumnya,
setiap harinya paling hanya menyentuh angka 10 sampai 20 orang saja dan jumlah
pesawatnya pun hanya sejenis.
“Landasan pacunya
akan ditambah lebih panjang lagi. Mungkin nanti akan dibangun bertahap. Yang
pasti, rencana telah disepakati, mau sampai 2500 meter,” urainya.
Sementara, untuk usulan
pembiayaan bandara, beberapa waktu hari yang lalu saat Presiden Republik
Indonesia, Joko Widodo, blusukan ke
Tarakan, Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, Penjabat Gubernur provinsi yang
ke-34 ini memberikan penjelasan estimasi biaya peningkatan kapasitas Bandara
Tanjung Harapan sebanyak Rp 350 milyar. ( )
Komentar
Posting Komentar