PELUK ERAT BELANTARA BUMI
Peluk
Erat Belantara Bumi
RASAKAN kebebasan alam hijau
belantara. Nikmati tiupan angin yang sejuk. Resapi segarnya air sungai dan
lautan bumi ini. Pastinya, tidak akan pernah lupa, selalu teringat-ingat,
menjadi kenangan hidup yang indah.
Inilah kehidupan. Tuhan
sangat berbaik hati mau membuatkan alam bumi ini dengan begitu cantik.
Karenanya, bersyukur atas semua keindahan ciptaan-Nya mengingat hidup ini hanyalah panggung, kehidupan di dunia
ini kalau orang Gorontalo bilang, Dunia
Botia Bo Pilohepita.[1]
Planet bumi ini, yang di
ciptakan oleh Tuhan seakan memberi hiburan tersendiri bagi kaum insani,
suguhkan keelokan rembulan malam, gunung-gunung, hutan, sungai, lautan, awan
bertabur bintang, kehangatan sinar fajar, dan warna-warni pelangi.
Manusia terdahulu, ada
orang-orang yang pergi berkelana mengarungi planet bumi, menikmati alam suguhan
bumi, antara lain Bartholomeus Dias, seorang penjelajah dari bangsa Portugis
yang pada tahun 1496 masehi menjelajah sampai ke ujung Afrika Selatan yaitu
Cape of Good Hope atau Tanjung Harapan.
Lalu juga ada sosok Vasco da
Gama, orang bangsa Portugis yang berani menjelajah sampai ke Kalikut India di
tahun 1498 masehi. Dan ada juga Panglima Ceng Ho dari Tiongkok yang pernah
singgah di negeri melayu.
Itulah sedikit cerita dari
orang-orang penjelajah, penikmat planet bumi. Kita yang kini sebagai
orang-orang generasi yang terlahir di akhir ini, mesti tetap tersadar untuk
menjaga harta keindahan alam yang ada dalam pangkuan planet bumi ini. Jangan
merusak, harus ingat untuk generasi cucu dan cicit kita. ( )
Komentar
Posting Komentar