JOMBLO RAKSASA
Jomblo
Raksasa
SEKARANG sudah di penghujung
Oktober. Sebentar lagi mau bulan November. Satu kedipan mata lagi, sudah
berubah jadi Desember, lalu kemudian masuk ke tahun baru 2015.
Bergulirnya hari, begitu
cepat. Gue menjalani hidup ini mirip naik kereta berbahan bakar atom, berjalan
secepat kilat, tiba-tiba sudah sampai di tahun yang baru. Belum lama ngerasain
tahun baru 2014, tiba-tiba sudah mau tahun baru lagi.
Entah kenapa muncul rasa
demikian ? Apa emang gue lagi berkategori orang-orang sibuk, sehingga sampai
hilang rasa bosan menjalani hari, yang belakangan selalu diselimuti cuaca
kemarau berkepanjangan, mirip kisah asmara gue yang masih kering kemarau.
Padahal kalau bicara sibuk,
nggak terlalu sibuk-sibuk banget sih, apalagi sampai super sibuk seperti Pak
Jokowi yang lagi sibuk ngabisin energi mencari menteri-menteri bermental
Trisakti.
Mungkin yang membuat gue
merasa hidup ini cepat bergulir, karena hari-harinya diisi dengan kegiatan
berburu wanita, sang pujaan hati. Masa sih, dari tahun ke tahun gue selalu
berstatus jomblo. Ibarat kata, gue sudah berkategori jomblo raksasa nih.
Usaha daya telah
dimuntahkan. Seribu jurus, gue terapkan. Menjelajah permukaan bumi dari ujung
Timur sampai Barat sudah gue lakukan, sampai-sampai betis kaki gue pun
pecah-pecah.
(sketsa by budi susilo) |
Mulut gue sudah komat-kamit
pada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar gue segera didatangi putri pujaan hati, namun
alhasil masih nihil. Doa gue belum mustajab, gue berpikir positif aja,
mungkin Tuhan menginginkan gue selalu dekat dengan-Nya melalui cara berdoa.
Sebentar lagi mau masuk
tahun 2015. Menurut gue, tahun 2015 akan membuat status jomblo gue semakin
bergelar raja raksasa. Awalnya berstatus raksasa, tapi kemudian ada tambahan
“raja”, yang akhirnya menjadi Raja Raksasa Jomblo.
Pastinya, tahun 2015 nanti,
wanita-wanita yang ada di penjuru dunia dan alam angkasa, akan menilai gue
sebagai calon jodoh bertanda hitam, atau bahasa jawanya disebut black list.
Pertimbangan kasih nilai
hitam bukan karena kulit gue yang hitam legam, sebab gue dimunculkan ke dunia ini
lewat emak gue, sudah secara alamiah kulitnya berwarna coklat kecoak, bukan
putih bakpau, apalagi kuning bangsat, eh langsat maksudnya !
Nah,
lalu kalau bukan warna kulit, apa yang dimaksud warna hitam itu ? Mau tahu
jawabnnya ? Jadi begini, warna hitam yang dimaksud disini adalah dinilai dari tampilan
luar dan isi dalam dompet gue yang berwarna hitam mutlak, alias isinya kosong
melompong.
Kalau gue bandingkan sih,
masih mending kepompongnya Kupu-kupu, masih ada isinya walau itu hanya binatang
ulat bulu yang bisa bikin gatel-gatel, atau geli-geli sedap di tubuh manusia.
Biasanya, orang yang waras
itu warna luar dompetnya hitam, tetapi isi di dalamnya tidak hitam, namun
berwarna-warni. Ada yang merah, biru, dan kalau jaman dahulu kala Pak Habibie
masih jadi presiden, ada yang hijau juga loh.
Coba bayangkan saja, tahun
2015 merupakan momen Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Maksud Asean disini bukan
Anak-anak Sedarah dengan Jutawan. Bukan ini pengertiannya. Tolong agar
dipahami, jangan salah mengartikan ya !
Coba tanya pada mbah Gugel,
pasti bakal dijelasin kalau Asean itu adalah Association of Southeast Asian Nations. Awas, hati-hati ya
membacanya, jangan sampai lidah ikut keseleo, patah-patah.
Aduh, pokoknya bakal gawat deh. Karena agenda besar masyarakat
global Asia Tenggara (MEA 2015) ini, tentu akan semakin mengokohkan gue sebagai
seorang jomblo sejati.
Pasalnya, belum ada ini aja
sudah paceklik asmara, apalagi datang ketambahan MEA 2015, tentu akan makin
parah, jatuh pada titik nadir.
Gerombolan para jombloman rolling act menebar pesona di depan kamera supaya ada yang mau tertarik menjalin kisah asmara pada Minggu 19 Oktober 2014 (photo by rizky febrian) |
Katanya, lewat MEA 2015 ini orang-orang asing dari seluruh penjuru Asia Tenggara bebas berlalu-lalang berkunjung dan bertempat tinggal ke Indonesia. Ya, pastinya orang-orang berwajah bule yang tinggi, gagah, tampan akan mewarnai negeri nusantara ini.
Kalau sudah banyak
orang-orang bule model begitu, maka persaingan gue dalam memperebutkan wanita
semakin tertutup rapat. Andaikata ada perlombaan ajang kegantengan, mungkin gue
termasuk peserta yang jeka, jelek
nista.
Jangan-jangan, belum daftar
lomba, gue sudah ditolak sama panitia penyelenggara. Hadeh, na’as, kayaknya
tahun 2015 ini gue mesti belanja banyak tisu deh, persiapan buat ngusap bulir
airmata yang akan membanjiri pipi gue yang kusam ini. Hemmm.
Selamat ya, buat tukang
jualan tisu, pasti di tahun 2015 ini kalian akan dapat berkah laris manis dari
para jomblo seperti gue, yang nanti setiap harinya gue bakalan menghabiskan
uang untuk belanja kertas tisu doang. ( )
Komentar
Posting Komentar