KITA HARUS MENIPU SYETAN
KEBERADAAN syetan di muka bumi tujuannya untuk menggoda manusia. Syetan tak ingin manusia tunduk kepada Allah. Syetan sampai kiamat pun akan mendorong manusia untuk berbuat buruk, menjauhi Allah. Karena itu, manusia diperlukan iman dan iman itu letaknya ada dihati.
"Bagaimana
caranya agar iman kita terjaga ? Bagaimana caranya agar iman kita tertanam
dalam hati. Bagaimana caranya agar kita selalu bisa dekat dengan Allah ?,"
tanya Ustad Abdul Gofur pada kultum sholat Tarawih di Masjid At Taubah,
Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang pada Selasa 1 Juli
2014 malam.
(sketsa by budi susilo) |
Menurutnya,
apabila berkeinginan iman terjaga baik dan selalu dekat dengan Allah, maka
syaratnya adalah rutin pergi ke alim ulama dengan membawa kitab al Quran
untuk belajar mengaji, membaca, mendengarkan, dan memahami isi Al
Quran.
"Sekarang saya tanya, apakah mau mbopong (bawa) Quran
ke para ulama, atau ustad. Belajar Quran untuk memahaminya,"
tanyanya lagi.
Perlu
diketahui, isi dalam al Quran itu adalah wahyu Allah. Kala itu nabi
Muhammad SAW, ditutus oleh Allah untuk menyampaikan kabar.
Melalui malaikat
jibril, nabi Muhammad mendapat
pesan wahyu dari Allah, dan kemudian disebarluaskan oleh nabi Muhammad untuk
dipersembahkan ke seluruh umat, sebagai pegangan dan pandangan hidup para
manusia.
"Sekarang ini kita bisa belajar Al Quran kepada mereka yang
bisa. Apalagi sekarang ini sudah banyak ustad, kita bisa tanya apa
saja," ujar Ustad Gofur.
Godaan
manusia untuk berbuat baik, seperti belajar Al Quran pasti selalu ada.
Syetan selalu menggoda manusia agar malas belajar Al Quran.
Karena itu
diperlukan cara agar tidak selalu tergoda dengan melalui zikir atau selalu
rajin melafalkan kalimat audzubillahiminasyaitonirojim, yang memiliki
makna jauhi dari godaan syetan yang terkutuk.
"Banyak manusia yang
tertipu oleh syetan, akhirnya manusia banyak yang terjebak, akhirnya tunduk
pada syetan," katanya.
Seharusnya,
tegas Ustad Gofur, syetan yang harus ditipu. Bukan sebaliknya, manusia yang
selalu tertipu oleh syetan. Manusia itu diciptakan oleh Allah sebagai makhluk
yang mulia, karenanya harus pandai-pandai menjaga nilai budi pekerti.
Sekarang
ini lagi musim pertandingan sepak bola dunia. Di layar kaca televisi setiap
hari rajin ditayangkan siaran langsung sepak bola bertaraf international.
Kesempatan ini bisa jadi cara manusia untuk menipu syetan. Maksudnya, manusia
saat menonton sepak bola di televisi bisa diselingi dengan kegiatan zikir di
dalam hati, sebab zikir atau wirid bagian dari ibadah atau mengingat
Allah.
"Sambil
nonton bola juga sambil wirid. Ini bisa dilakukan. Memang menonton bola itu kesannya
tidak bernilai ibadah tapi kalau kita sambil wirid ceritanya beda lagi.
Disini
syetan tertipu. Syetan melihat kita menghabiskan waktu di depan televisi tetapi
syetan kita tipu kalau kita nonton bola itu juga sambil wirid. Jadi kalau nanti
gol, kita mengucapkan alhamdulillah," tuturnya. ( )
Komentar
Posting Komentar