GELIAT KOTA TUA JAKARTA 11
Seni Drama Patung
Persembahan Obe
PULUHAN remaja
mengerumungi patung tentara emas yang lokasinya tak jauh dari Museum
Wayang, Kota Tua Jakarta, Kamis 13 Maret 2014.
Mereka melihat patung emas
tersebut dengan decak kagum. Rasa penasaran mereka begitu besar
terhadap keberadaan patung emas tersebut.
Walau cuaca saat itu panas
terik menghunjam Kota Tua, namun satu persatu di antara dari mereka
ada yang mengabadikan dirinya dengan berphoto ria bersama patung.
Beragam cara mereka
mengambil photonya, ada yang menggunakan kamera pocket, kamera besar,
atau juga smartphone. Saat bersama patung, wajah sumringah
mereka dipamerkan ke arah kamera.
Seni drama patung Prajurit Indonesia di Kota Tua Jakarta (photo by budi susilo) |
Dipastikan mereka tampak
senang bisa berphoto dengan patung yang menggambarkan sosok pria
tentara Indonesia itu. Baik pria maupun wanita, merasa nyaman bisa
berphoto dengan patung itu.
Sekujur tubuh patung
dilapisi warna kuning emas. Dimulai dari ujung rambut hingga ujung
sepatunya, warna emasnya begitu mencolok ketika terkena terpaan sinar
matahari.
Hanya benderanya saja yang
tidak berwarna kuning emas, masih tetap warna merah putih dan
berkibar-kibar kala terkibas oleh sentuhan angin kencang Jakarta.
Mau tahu jenis patung
apakah itu ? Kenapa ada di Kota Tua Jakarta ? Yups, yang
pasti, itu bukanlah patung sungguhan. Sebenarnya itu adalah manusia
yang beradegan layaknya patung.
Dia adalah Zainal Abidin
(31), yang sudah hampir satu tahun lebih menggeluti seni jalanan
beradegan patung di Kota Tua Jakarta.
Baginya tidak peduli harus
berpanas-panasan di bawah terik matahari yang panas atau guyuran
hujan gerimis. Yang penting buatnya, bakat seni drama patungnya
terlampiaskan dan berharap bisa diapresiasi oleh masyarakat.
“Dari kecil saya sudah
suka seni. Utamanya seni yang berbau modifikasi. Barang yang tak
berguna bisa saya modif jadi berguna dan tampil lebih indah,”
katanya.
Menurut Obe, panggilan
akrab Zainal Abidin, khusus di Kota Jakarta, seni drama patung di
jalanan masih kurang berkembang. “Buat saya seni itu indah. Dan
harus dilakukan dengan penjiwaan biar menghasilkan yang terbaik,”
tuturnya.
Bandingkan dengan di
negara-negara Eropa, tambah Obe. Seperti di antaranya negara Jerman
perkembangannya sudah merebak kemana-mana.
“Saya biasa tampil di
Kota Tua, Ragunan, Taman Ancol. Saya ingin tunjukan seni kepada
masyarakat luas yang masih belum mengenal jenis seni ini,” ujarnya.
Pria kelahiran Kota
Salatiga ini sudah memainkan banyak peran. Kadang ia memainkan peran
tokoh-tokoh pahlawan Indonesia seperti Jendral Sudirman, presiden
Soekarno, tentara kemanan rakyat. “Yang belum saya lakoni pahlawan
Pengeran Diponegoro,” kata Obe.
Selama berunjuk gigi
memainkan drama patung, sosok yang paling banyak digemari masyarakat
adalah tokoh musik pop, yang sudah almarhum. Yaitu Jacko atau Michael
Jackson. “Saya tampil benar-benar menyerupai Jacko,” ungkapnya.
Obe dikerumuni para remaja dan anak-anak di Kota Tua Jakarta (photo by budi susilo) |
Obe merupakan seniman
drama patung yang paling beda dari seniman-seniman yang lain.
Ibaratnya, ia adalah sosok seniman jalanan, atau bahasa populernya
pengamen jalanan yang menjagokan drama seni patung ke tengah
masyarakat.
Obe ketika tampil dibantu
dengan sebuah tekonologi. Alat ini berupa anti gravitasi. Lewat alat
ini ia mampu beratraksi miring badan 180 derajat ke belakang. “Kalau
yang tidak biasa pakai alatnya badan bisa langsung pegel-pegel,”
ujarnya.
Pria beranak satu ini
berharap, rencana Kota Tua direvitalisasi adalah suatu keniscayaan.
Pelestarian Kota Tua di suatu daerah menandakan masyarakatnya
menjunjung tinggi dan menghargai nilai-nilai seni dan budaya.
“Kita harus juga isi
dengan kegiatan seni-seni yang lain. Supaya Kota Tua ini tidak
monoton. Bisa dikunjungi banyak orang, berwisata budaya dan sejarah,”
tegasnya.
Nah, buat kalian
semua yang belum pernah melihat secara langsung penampilan seni
persembahan Obe, langsung datang saja ke Kota Tua Jakarta.
Obe mudah ditemui, dan mau
sekali diajak berphoto bersama. Ia setiap harinya tampil di seputaran
lapangan Fatahillah dan Museum Wayang. Semoga kalian bisa berjumpa. (
)
Komentar
Posting Komentar