KUTANG TAK BERHUTANG
Kutang Tak Berhutang
APA
kabar semuanya, semoga baik-baik saja yah.
Hari ini mau menularkan kalimat semangat kepada khalayak luas, hidup itu bagai
melintasi tol Beno-Nusa Dua Bali yang komposisinya berangin kencang dan panjang
berkelak-kelok, tetapi tetap seru untuk dilewati.
Kombinasi
terpaan angin badai dan berlika-liku memang sering dialami dalam kehidupan
manusia. Tidak memandang ia itu perempuan atau pria, tua atau muda,
juga dari ukuran suku keturunan tertentu, apalagi domisili negara. Semua
memiliki problematika.
Di
Mesir dan Suriah, politik pemerintahan dalam negerinya sedang galau total. Di
Kenya apalagi, baru-baru ada keributan yang berujung pada aksi pembunuhan sesama
saudara sebangsa di pusat perbelanjaan.
Juga
sepak bola Thailand usia 19 tahun yang gagal di perhelatan akbar sepak bola
Asia Tenggara. Padahal sejarahnya, negara Gajah Putih ini selalu menjadi
langganan juara ajang sepak bola Asia Tenggara.
Manusia selalu mencari uang karena setiap manusia butuh uang meski uang itu adalah bukan segalanya dari kehidupan yang fana ini (photo by budi susilo) |
Bagi
Indonesia pun masih ragam persoalan. Utamanya mengenai tanggungan utang luar
negeri yang masih membengkak hingga miliaran dollar Amerika Serikat. Bagaimana
tidak mencekik, hutang sebegitu besarnya siapa nanti yang akan menanggungnya ?
Mengutip
dari Bank Indonesia, tercatat per
Agustus 2013 utang luar negeri pemerintah dan swasta menyentuh angka 257,980
miliar dollar Amerika Serikat dengan kewajiban pembayaran pokok dan bunga tahun
ini mencapai 41,202 miliar dollar Amerika Serikat.
Melihat
hal itu tentu saja prihatin. Bangsa ini kedepan mau dibawa kemana, lalu
bagaimana juga nasib anak cucu kita sebagai generasi penerus bangsa. Rela anak
cucu kita terbebani utang-utang luar negeri, sungguh ngeri yah.
Karena
itu, segera tuntaskan utang luar negeri Indonesia yang mencapai 257 miliar
dollar lebih. Tolong yah, jangan
hanya terfokus pada urusan kutang kekasih kita saja dong. Ha hi hu he ho
Sudahlah,
itu persoalan utang jangan lagi diperpanjang, apalagi sekedar untuk ajang
olok-olokan. Bosan kalau bicara utang negara hanya sebatas perdebatan dan
penyesalan.
Yang terpenting bersama-sama bekerja, memberikan yang terbaik agar
nasib bangsa Indonesia ke depan lebih mujur, seberuntung dengan kekasih kita
yang masih selalu berkesempatan memakai kaus kutang yang selalu baru dan
dibayar lunas, tak berhutang. Ha hi hu he
ho ( )
Nama ya juga hutang, bayarnya belakangan, tapi yang bayar juga belum pasti jelas, bisa jadi yang bayar yang ada dibelakangnya orang yang hutang,beginilah nasib klo hobi mengutang,
BalasHapus