Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

KECE

Gambar
KECE Oleh: Budi Susilo KECE !. Ini bukan nama orang yang gandrung akan rasa pede ( pe cinta de mokrasi) yang melangit, apalagi dikait-kaitkan ke orang-orang parpol yang ada embel-embel kata demokrasi.   Entahlah apa KECE itu, tapi sebutan ini sering berserakan di kehidupan Republik yang bernama Indonesia.  Tapi boleh- lah, terserah saja, KECE itu untuk sapaan nama orang, siapa juga yang mau melarang, memang harus dimaklumi dalam euforia demokrasi berbangsa ini.   Tentu saja, masuk musim penghujan deras, sesuai ramalan dari pakar cuaca, mengakibatkan jalanan berlumut licin, KECE pun bisa saja kepleset jadi KECE wa .   Yah , memang ini yang terjadi, kebanyakan partai politik di Indonesia, yang selama ini digadang-gadangkan sebagai gerbang demokrasi menuju keadilan sejahtera, malah jadi terduga nilep uang negara, sampai daging sapi juga di embat juga. Ironis nggak?, ya pasti dong . Astaghfirullah ! Pemandangan alam sawah Gorontalo di Kabupaten Bone Bolango

BANCI

Gambar
BANCI Gemuruh menyeluruh di seputaran Kota Gorontalo, berteriak yel yel, mendukung kandidat politisi tertentu, supaya jagoannya menang, yang lainnya dianggap persetan. Bentor, truk, mobil off road, hingga sepeda motor menjadi hiasan asesoris dalam pesta demokrasi Kepala Daerah Kota Gorontalo.  Yah , harap dimaklumi, kala masuk musim Pilkada, kota pecahan dari provinsi Sulawesi Utara ini sering dapat gempuran aksi massa unjuk rasa di jalan-jalan, dukung-mendukung politik, tentu lagi jika sudah masuk musim kampanye, akan semakin semarak lagi, yang bisa bikin enek tenggorokan.   Aneh juga sih , kalau mereka itu yang belakangan ini, turun berunjuk gigi berpartisipasi demonstrasi bela politisi, ternyata sebagian besar masih berparadigma abu-abu, karena mereka belum pasti tahu duduk persoalan sebenarnya.  Massa pendukung para Calon Wali Kota Gorontalo 2013 tumpah ruah di depan KPU Kota Gorontalo (Jongfajar Kelana) Atmosfir demokrasi seperti itu memang hanya beris

JOMBLO

Gambar
Jomblo Oleh: Budi Susilo     Hidup ini akan kosong, hampa begitu saja, bila tidak ada sebuah cerita idealisme asmara. Maka kuatkanlah kepribadian diri, demi mengukir sebuah sejarah yang tergores dengan tinta emas. Dari idealisme untuk idealisme, mirip slogan tentara jaman Orde Baru ya , dari rakyat untuk rakyat.  Begitulah, penggalan kisah orang idealisme asmara yang tak mungkin juga, cocok menyatu dengan kaum-kaum oportunisme yang lebih cenderung serupa semut, kalau ada gula, I am join , kalau tidak, let’s go, good bye . Ha ha ha ha, tertawa untuk diri sendiri, Merdeka !!! Gereja Advent berdekatan harmonis dengan Masjid di daerah Teling Kota Manado_budisusilo Ah , mungkin suara ungkapan itu cuma keluar dari kerongkongan seorang jomblo, baik itu para jomblowan maupun jomblowati. Emang dasarnya tidak laku-laku dipasaran, pakai sok-sok -an merasa paling idealisme asmara di muka bumi ini.  Selain pakai trik menuduh pakai perkataan oportunis, biasanya seorang y

WAJAH DESA GORONTALO 2

Gambar
Desa Bubode Gorontalo Utara Pohon Samama  Surga Alam Desa Bubode   Oleh : Budi Susilo Gorontalo Indonesia Kita, gemah ripah loh jinawi , subur makmur alamnya, menghijau rindang bagai perhiasan ‘emas’ bagi bumi ini. Walau Gorontalo tanahnya yang subur, kekayaan alamnya yang melimpah, apakah mampu menggiring rakyatnya ke arah kesejahterahan sentosa?, tentu jawabanya adalah di orang-orangnya, pribadi masing-masing yang bertempat tinggal di Gorontalo. Bagi seluruh rakyat, tentu menginginkan udara, air, beserta isi-isinya bumi Indonesia ini, membawa kemakmuran merata. Nah, provinsi Gorontalo, di bagian Desa Bubode Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, warganya memanfaatkan alamnya untuk kegiatan perekonomian hutan kayu berbasis industri. Medan lajur Desa Bubode yang menantang dan cadas_budisusilo Meski pengembangannya atas nama Perusahaan Terbatas, berbasis kapitalisme, tentu warga setempat juga harus wajib, ikut menikmati hasil bumi tersebut. Te