KECE
KECE
Oleh: Budi Susilo
KECE !. Ini bukan nama orang yang
gandrung akan rasa pede (pecinta demokrasi) yang melangit, apalagi dikait-kaitkan ke orang-orang
parpol yang ada embel-embel kata demokrasi. Entahlah apa KECE itu, tapi sebutan ini sering
berserakan di kehidupan Republik yang bernama Indonesia.
Tapi boleh-lah, terserah saja, KECE itu untuk sapaan nama orang, siapa
juga yang mau melarang, memang harus dimaklumi dalam euforia demokrasi berbangsa ini.
Tentu saja, masuk musim penghujan
deras, sesuai ramalan dari pakar cuaca, mengakibatkan jalanan berlumut licin, KECE
pun bisa saja kepleset jadi KECEwa.
Yah, memang ini yang terjadi, kebanyakan
partai politik di Indonesia, yang selama ini digadang-gadangkan sebagai gerbang
demokrasi menuju keadilan sejahtera, malah jadi terduga nilep uang negara, sampai daging sapi juga di embat juga. Ironis nggak?, ya
pasti dong. Astaghfirullah
!
Pemandangan alam sawah Gorontalo di Kabupaten Bone Bolango sungguh kece_budisusilo |
Tapi tidak tahu juga apakah KECE
juga KECEwa melihat itu. Paling ia
bilang, ah itu cuma KECElakaan. Apanya yang KECElakaan?, mirip sepasang muda-mudi nakal
saja, gara-gara gejolak anu-nya yang
tak terkendali, tanpa ikatan legal, mengalami celaka dua belas.
Kasihan mereka kena tipu daya
setan yah, padahal setan itu
sebenarnya tidak punya daya loh.
Gertak saja, berantas tanpa sungkan-sungkan. Di tantang, lalu lawan dan menghajarnya,
setan pasti langsung jadi KECEbong !. Ha ha ha ha
Sederhana saja, berawal dari
gerakan maju-mundur, mereka muda-mudi freeman
bisa menambah jumlah manusia di bumi. Ibu-ibu yang sudah berpengalaman mengungkapkan,
yang namanya maju-mundur itu nikmat, sungguh asik, benar-benar surganya dunia.
Nah, tidak percaya ? coba saja sendiri,
ambil tape radio lalu putar musik berjudul poco-poco
atau judul ke kiri ke kanan yang
dipopulerkan Musa Ocean, dijamin badan ikut bergoyang, enak untuk menari secara
maju-mundur.
Mungkin kalau KECE bilang,
berdendang lagu-lagu model begitu, bagian dari KECErahan hidup. Jangan seperti mereka pemakai dan pengedar narkoba,
hidupnya selalu dalam kegelapan, selalu dirundung kegalauan.
Tidak lain dan tidak bukan, ini
juga pengaruh dari lemahnya penegakan hukum memerangi narkoba. Tuh, lihat saja di Lembaga
Permasyarakatan masih bebas beredar narkoba, hukum seolah seperti kerupuk,
dirasakan lezat tapi tak berbobot, tidak mengenyangkan.
Inikah KECErobohan aparat penegak hukum kita ? Tentu saja jawabannya adalah
betul banget. Gila saja, di dalam
penjara tidak membuat para bandar narkoba kesulitan untuk mengedarkan narkoba,
bisa bebas berjual-beli seperti pasar. KECEwa
lagi, KECEwa lagi deh. Kok
bisa begitu ya ? maunya apa sih
rakyat Republik ini ?
Maka dari itu, kalau KECE bilang
lagi, perlu ada KECErmatan dalam memilih
pribadi yang bisa dipercaya membawa amanah. Besok-besok pilih mereka-mereka berjiwa
negarawan, yang mampu membawa gerakan kebaikan bagi nusa dan bangsa ini. Pemimpin
yang menggendong ruh JONGos rakyat.
Lalu, orang seperti apakah yang
mesti dipilih itu ? lho, masih pakai
bertanya, yang pasti, tentu saja yang dipilih itu orangnya adalah KECE dong. Iya, si KECE itu loh, si KECE tauk !. ( )
Komentar
Posting Komentar