BENDUNGAN TERITIP BALIKPAPAN

Bendungan Teritip 
Telah Dialiri Air 


Siang yang terik, di bawah tenda putih dilangsungkan kegiatan peresmian pemakaian pertama kalinya Bendungan Teritip. Suara sirine meraung‑raung pertanda Bendungan Teritip Kota Balikpapan secara resmi telah beroperasi, sudah dilakukan pengisian air secara awal atau impounding.

Peresmian itu dilakukan secara langsung Direktur Jendral Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Imam Santoso bersama Walikota Balikpapan, Rizal Effendi pada Senin 31 Juli 2017.

Penekanan tombol bunyi sirine sebagai penanda bendungan sudah mulai dialiri air. Ini dilakukan sekitar pukul 11.57 Wita. Saat memberikan sambutan, Imam Santoso menjelaskan, pembangunan Bendungan Teritip merupakan langkah untuk mengatasi krisis air yang dialami Kota Balikpapan.

"Kami percepat penyelesainnya," ungkapnya dihadapan puluhan tamu undangan. Secara teknis, kebutuhan Kota Balikpapan terhadap air bersih rata-rata sebanyak 1.600 liter per detik.

Selama ini pasokan terbesar banyak bergantung pada Waduk Manggar. Produksi air bersih yang dihasilkan Waduk Manggar sebesar 1.000 liter per detik.


Diharapkan, dilahirkannya Bendungan Teritip ini akan memberi kontribusi bagi tambahan pasokan air sekitar 260 liter per detik. 

Upaya memaksimalkan pemanfaatan bendungan, juga sedang dilakukan pembangunan instalasi pengolahan air Teritip di lahan 5 hektar. Rampung tahun 2018.

"Pemenuhan air khususnya untuk di kawasan Balikpapan Timur," ujar Imam yang saat itu mengenakan kemeja putih.

Bendungan Teritip ini memiliki luas genangan 94,80 hektar dengan kapasitas 2,43 juta meter kubik dengan urugan tanah setinggi 10,5 meter dan panjang 650 meter serta bangunan pelimpah sepanjang 20 meter.

Bendungan ini bergantung pada air hujan dan daerah hulu aliran sungai. Perlu dijaga kelestariannya supaya bisa selalu bermanfaat. "Lestarikan bendungannya. Dijaga supaya bisa bertahan lama," tegasnya.

Pengalaman di berbagai tempat, bendungan yang dibangun banyak yang tidak bertahan lama. Bendungan dibangun secara besar‑besaran namun dalam proses perjalanannya mengalami sedimentasi yang parah. "Warga kurang mau ikut menjaga, bendungan tidak bisa bertahan lama," katanya.[1]

Pembalakan Liar Rusak Bendungan
Persoalan sedimentasi bendungan Teritip tidak akan bisa dihindari, kemungkinan besar akan mengalami sedimentasi, mengingat pasokan air yang ada di bendungan ini semuanya berasal dari aliran sungai.

Saat dikonfirmasi, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, Arief Rachman, menjelaskan, sedimentasi bendungan bisa terjadi apabila di bagian hulu tidak terjaga baik. Semuanya bergantung pada hulu sungai. 


Sumber air di bendungan Teritip selain dari kucuran air hujan namun juga datang dari beberapa aliran sungai hulu Teritip. "Nanti kami akan cek lagi. Membuat beberapa tanggul yang ada di pinggir sungai," tuturnya.

Menurut dia, pendangkalan bendungan bisa disebabkan dari pertambangan ilegal yang sifatnya liar tanpa terkendali. 

Kemudian adanya pembalakkan liar, penebangan hutan secara membabi buta membuka lahan hijau untuk kawasan bangunan. "Degradasi lahan terjadi sedimentasi akan cepat sekali berjalan," katanya.

Berikutnya Aji Raden[2]
Kepala PDAM Kota Balikpapan, Haidir Effendi, mengungkapkan, pengajuan pelanggan baru selalu banyak namun terkendala sumber air. Akibat ini permohonan pelanggan baru belum secara cepat diwujudkan. Kondisi Kota Balikpapan mengalami kekurangan sumber air bersih.

Ia menjelaskan, seperti perumahan rumah murah banyak yang belum terjangkau fasilitas air dikarenakan selain menunggu proses juga sedang ada usaha mencari sumber air bersih lain. Adanya bendungan Teritip ini dipastikan akan ada tambahan pasokan air.

Kondisi sekarang ini pasokan yang terpenuhi baru 1200 liter per detik. Padahal ideal tahun ini harusnya 1600 liter per detik. "Rata-rata 250 pelanggan baru kesulitan air, merasa tidak cukup. Permintaan banyak namun tidak mencukupi airnya," katanya. 


Mengenai itu, Direktur Jendral Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Imam Santoso, menjelaskan, pembangunan bendungan Teritip merupakan satu di antara 65 bendungan yang dibangun. 

"Bangun tidak hanya di Jawa saja tapi seluruh Indonesia. Pembangunan bendungan Teritip kita selesaikan sesuai target," tuturnya.

Nantinya pembangunan bendungan tidak akan berhenti yang di Desa Teritip. Bendungan Teritip hanya satu di antara menambah pasokan sumber air bersih. Ke depannya, akan ada lagi penambahan pembangunan bendungan untuk memaksimalkan lagi pemenuhan sumber air bersih.
 
"Akan ada pembangunan bendungan Aji Raden, nanti bendungan Sepaku. Juga jangka panjanganya ada bendungan Lambakan yang jaraknya 90 Kilometer dari Balikpapan. Sekarang yang baru jalan itu bendungan Aji Raden," ungkapnya. ( )


[1] Koran Tribunkaltim, “Bendungan Teritip Telah Dialiri Air; Pasokan Air 260 Liter per Detik,” terbit pada Selasa 1 Agustus 2017 di halaman tujuh rubrik Tribun Balikpapan.
[2] Koran Tribunkaltim, “Berikutnya Aji Raden,” terbit terbit pada Selasa 1 Agustus 2017 di halaman tujuh rubrik Tribun Balikpapan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I