SAAT KAWIN SIFAT SOLITER MUSNAH
MACAN DAHAN KALIMANTAN
Saat
Kawin Saja Hidupnya Berkelompok
Bentuk
tubuhnya yang mungil berloreng, macan dahan kalimantan setiap pergi berburu
selalu melakukan secara sendiri tanpa ada pendamping kawan atau pasangan lawan
jenis. Lain halnya sejenis hewan buas bertubuh besar seperti macan dan singa,
saat mencari mangsa untuk santapan selalu dilakukan secara berkelompok.
Iding
Achmad Haidir, peneliti Konservasi Liar dari Kementrian Lingkungan Hidup
Republik Indonesia, menjelaskan, macan dahan atau yang biasa disebut dengan
neofelis diardi borneensis memiliki ciri yang menyendiri, atau binatang mamalia
yang soliter.
"Dari
menjelajah, mencari makan, dilakukan secara sendiri. Tidak berkelompok,"
katanya kepada Tribun pada Sabtu 29 Juli 2017 malam melalui sambungan
telepon selulernya.
Biasanya
saat berkumpul dengan macan yang lainnya dilakukaan saat masuk musim kawin.
Macan dahan jantan naluri kawinnya bersifat poligami, mencari banyak lebih dari
satu betina. Memasuki musim kawin, macan dahan tidak lagi soliter.
Jongfajar Kelana |
"Kalau
ada maunya ingin kawin semua berkumpul. Tujuannya hanya kawin saja," ujar
pria lulusan magister zoology dari Universitas Oxford, Inggris.
Satu
jantan macan bisa kawin dengan lebih dari tiga macan betina. Sementara macan
betina juga sama, sifat kawinnya adalah poliandri. Ketika macan betina kawin
dengan satu jantan, maka dipastikan bisa melakukan kawin lagi dengan jantan
yang lainnya. Mirip kucing, sama saja dengan macan ini.
Makanya,
tegas dia, tidak heran di tengah masyarakat umum banyak mengistilahkan orang
yang suka dengan banyak pasangan atau mata keranjang, sering di istilahkan
dengan sebutan kucing garong.
"Macan
betina sudah lahir maka si macan jantan tidak mau mengurus anaknya. Langsung
tinggalkan begitu saja. Kabur. Yang mengurus anaknya hanya betinanya
saja," ungkap pria yang sekarang sedang menempuh program doktor zoology di
Universitas Oxford, Inggris ini.
Kebiasan
hidup soliter macan dahan tidak mempengaruhi ketahanan hidupnya. Singa saat
berburu dilakukan secara berkelompok, satu sama lain saling bahu-membahu
melumpuhkan mangsa.
Sementara
macan dahan yang tubuhnya lebih kecil dari singa mampu berburu sendiri.
"Biar kecil bisa dilakukan sendiri. Bisa berburu sendiri. Menjelajah cari
mangsa sendiri," tutur Iding, yang lahir di Majalengka, Jawa Barat ini.
Itu
kata Iding, kehebatan berburu sendiri macan dahan dikarenakan memiliki banyak
keuntungan dari fungsi tubuhnya yang memiliki kelebihan seperti di antaranya
memanjat pohon secara lihai dan cepat sebab saat menuruni dari batang pohon
bisa dilakukan dengan kepala terlebih dahulu. "Turun ke pohon seperti
jalan saja. Lancar," ujarnya.
Selain
itu, bentuk kakinya lebar dilengkapi dengan cakar kaki yang tajam, mampu
merobek-robek mangsa dan memanjat. "Kukunya bisa dimasukkan dan
dikeluarkan dari telapaknya yang berukuran lebar," tutur Iding.
Taringnya
berbentuk pipih kuat mampu melumpukan lawan secara cepat. Tidak heran saat
berada di pohon selalu mengincar mamalia seperti monyet ekor panjang, beruk,
dan Orangutan. "Primata mangsa favorit macan dahan," katanya.
Ekornya
pun panjang seukuran panjang tubuhnya. Panjangnya ekor tubuh macan dahan ini
bermanfaat saat dirinya menjelajah ke satu pohon ke pohon lainnya dengan cara
memanjat. "Ekornya bisa membuat keseimbangan tubuhnya jadi bagus,"
ungkapnya.[1]
( )
[1]
Koran Tribunkaltim, “Saat Kawin Saja
Hidupnya Berkelompok,” terbit pada Minggu 30 Juli 2017 di halaman tujuh rubrik Tribun
Line
Komentar
Posting Komentar