LAMPU KUNING DIABETES
Balikpapan Lampu
Kuning
Penyakit Diabetes
Penyakit Diabetes
Sebanyak
enam persen dari jumlah penduduk Kota Balikpapan mengidap penyakit diabetes.
Kondisi ini membuat Balikpapan untuk tahun ini dinyatakan lampu kuning terhadap
ancaman bahaya penyakit diabetes.
Hal
ini diungkapkan Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persidia) wilayah Kota
Balikpapan, Lukman Hatta Sunaryo, kepada Tribun pada Kamis 20 Juli 2017.
Pria yang merupakan praktisi kedokteran di Balikpapan ini merasa khawatir dengan kondisi masyarakat yang sudah banyak mengidap penyakit diabetes.
Pria yang merupakan praktisi kedokteran di Balikpapan ini merasa khawatir dengan kondisi masyarakat yang sudah banyak mengidap penyakit diabetes.
"Tidak
bisa terlepas dari gaya hidup masyarakat. Tidak pernah berolah-raga, makanan
dan minuman yang instan, tidak sehat," tuturnya.
Menurut
dia, status Kota Balikpapan kini lampung kuning. Status ini patut diwaspadai,
akan berpotensi menjadi penyakit yang besar, menyentuh seluruh masyarakat. Perlu
ada kesadaran dari masing-masing warga dalam menjaga kesehatan tubuhnya.
Jongfajar Kelana |
Mengacu
pada data Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan tahun 2016, jumlahnya sebanyak
762.492 jiwa.
Berdasarkan catatan Persidia yang mengacu pada data di rumah sakit dan klinik kesehatan di Kota Balikpapan, total angka jumlah penduduk ratusan ribu jiwa tersebut sebanyak enam persennya adalah penderita diabates.
Berdasarkan catatan Persidia yang mengacu pada data di rumah sakit dan klinik kesehatan di Kota Balikpapan, total angka jumlah penduduk ratusan ribu jiwa tersebut sebanyak enam persennya adalah penderita diabates.
Bagi
penderita diabetes yang parah tidak terkontrol dengan baik, maka ancaman
terbesarnya berujung pada kematian.
Mengacu pada World Health Organization (WHO) yang pernah ungkapkan di tahun 2014 orang penderita diabetes angkanya menyentuh sekitar 422 juta jiwa.
Mengacu pada World Health Organization (WHO) yang pernah ungkapkan di tahun 2014 orang penderita diabetes angkanya menyentuh sekitar 422 juta jiwa.
Total
angka ini dianggap fantastis sebab beradasarkan catatan tahun 1980, mereka yang
memiliki penyakit diabetes hanya mencapai 108 orang.
Analisis WHO, setiap tahunnya ada 3,7 juta kematian akibat gula darah yang tak terkontrol dan berakibat pada gagal ginjal, stroke, hingga serangan jantung.
Analisis WHO, setiap tahunnya ada 3,7 juta kematian akibat gula darah yang tak terkontrol dan berakibat pada gagal ginjal, stroke, hingga serangan jantung.
Lukman
menjelaskan, penderita diabetes sebenarnya bisa saja dicegah asalkan memiliki
prinsip hidup sehat teratur. Olah-raga dan konsumsi makanan yang tepat memberi
manfaat.
Andai saja gaya hidup yang serampangan tidak terukur dan pola makan yang berantakan, tentu saja sangat membahayakan bagi dirinya sendiri.
Andai saja gaya hidup yang serampangan tidak terukur dan pola makan yang berantakan, tentu saja sangat membahayakan bagi dirinya sendiri.
"Yang
dari sekarang belum kena diabetes sebaiknya mulai ikut sadar. Mencegahnya juga.
Kalau sudah kena akan susah. Biaya hidup bakal kena mahal juga," katanya.
Karena
itu, dia sarankan, setiap orang yang sudah memasuki usia setengah abad, ada
baiknya melakukan kontrol terhadap kondisi tubuhnya. Melihat kadar gula tubuh
seperti apa, jangan menuggu sampai membesar akan sulit ditangani.
Gemuk
banyak lemak kena diabetes. Orang zaman modern sekarang rentan kena penyakit.
"Jangan malas untuk jalan kaki. Minimal tiga kali dalam minggu olah-raga jalan kaki selama 40 menit," tegas Lukman.[1] ( )
"Jangan malas untuk jalan kaki. Minimal tiga kali dalam minggu olah-raga jalan kaki selama 40 menit," tegas Lukman.[1] ( )
[1]
Koran Tribunkaltim, “Balikpapan Lampu
Kuning Penyakit Diabetes,” terbit pada Jumat 21 Juli 2017 di halaman tujuh rubrik
Tribun Balikpapan.
Komentar
Posting Komentar