SAMPAH LONG BAGUN MAHAKAM ULU
Sungai
Dijadikan Buangan Sampah
Persoalan
buangan sampah rumah tangga sepertinya masih menjadi hal yang pelik bagi
masyarakat Long Bagun Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.
Masyarakat Mahakam Ulu sepertinya masih dibingungkan dengan tempat pembuangan
sampah yang tepat. Selama ini masih ada yang membuangnya ke aliran Sungai
Mahakam.
Sore
itu, Kamis 4 Mei 2017, singgah di pinggiran dermaga Kampung Batoq Kelo, Long
Bagun. Terlihat ada kapal kayu besar bersandar menunggu penumpang yang akan
berangkat melintasi Mahakam Ulu sampai Kota Samarinda. Keramaian dermaga sangat
mencolok, satu di antaranya warga beraktivitas di pinggir Sungai Mahakam.
Terlihat
ada yang mandi membersihkan tubuh dan pakaian yang mereka kenakan sehari-hari.
Sungai diibaratkan jantung kehidupan, warga sangat bergantung pada aliran
sungai ini. Sumber air kamar mandi rumah warga banyak yang mengambil dari
sungai ini.
Kebetulan
Tribun juga melihat dari dermaga, ada beberapa warga yang membawa kantung
karung plastik ke pinggir sungai. Kantung ini berisi beragam sampah bekas
konsumsi lalu ditumpahkan ke aliran sungai. Selain itu ada juga warga yang
menyampu pekarangan kawasan rumahnya yang kebetulan sangat berdekatan dengan
bibir sungai.
Warga
ini menyapu pekarangan lingkungan depan rumahnya. Ada sampah bekas plastik
konsumsi minuman dan makanan serta
sampah kertas. Saat itu, sampah yang disapunya terkumpul banyak, sampah
digiring ke pinggir bibir sungai lalu mengibaskannya lagi secara langsung
terbuang ke sungai.
Tidak
hanya itu, ada juga beberapa penumpang yang berada di dalam perahu besar itu
sesekali membuang putung rokok dan ada juga yang membuang bekas bungkus
makanan. Sampah-sampah yang dibuang itu mengalir ke arah hilir yang tentu saja
ke arah Samarinda.
Saat
menemui seorang warga Long Bagun Ulu, Yudha, mengatakan, selama ini warga yang
bertempat tinggal di Kecamatan Long Bagun dibiungungkan pembuangan sampah.
Masing-masing warga membuang sampah secara sendiri. "Ada yang buang ke
sungai. Ada yang membakar sendiri," ungkapnya.
Namun
belakangan, sekitar dua kilometer dari Sungai Makaham ada sebuah lokasi yang
dijadikan pembuangan sampah. Lokasi ini bukan pembuangan resmi namun sudah jadi
langganan warga sebagai wadah sampah.
"Tempatnya
seperti jurang. Membentuk cekungan. Tempatnya bukan milik orang pribadi. Ada
yang buang ke tempat ini. Jadi semuanya warga ikutan buang kesini,"
ungkapnya.
Diakui
dari Ketua Komisi II DPRD Mahakam Ulu, Suharto, pemerintah kabupaten belum
mampu sediakan lahan apalagi membangun Tempat Pembuangan Akhir sampah.
Ade,
warga Samarinda yang berkunjung ke Long Bagun berkomentar, dirinya sangat
menyesalkan warga yang membuang sampah ke sungai. Mahakam Ulu dianggap kawasan
hulu. Warga yang membuang sampah di daerah ini memang tidak berpengaruh namun
yang terkena dampaknya secara langsung adalah warga masyarakat yang bertempat
tinggal di hilir.
Sungai
mengalir sampai hilir membawa sampah kiriman dari warga hulu. Masyarakat yang
berdomisili di hilir seperti Kota Samarinda terkenda dampak limbah buangan
sampah. Banjir meluap, sampah menumpuk membawa wabah penyakit.
Sebaiknya,
tutur Ade, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu wajib sediakan pembuangan sampah
warga. Seandainya sedang berada dalam transportasi sungai sebaiknya tidak
membuang sampah secara langsung ke sungai.
Langkah
bijaknya, kata Ade, sampah ditampung terlebih dahulu ditempat kantung plastik.
Nanti ketika tiba di tempat tujuan dan ada tempat sampah yang sesuai, barulah
dibuang, bukan dilempar ke Sungai Mahakam.
Sementara
warganya pun harus ikut sadar, aktivitas membuang sampah sembarangan ke sungai
sangat merugikan warga yang ada di hilir. "Kalau lingkungan kita kotor
sumber penyakit yang rugi kita semua. Kita tidak bisa hidup sehat. Kualitas
kita jadi menurun. Dicemari banyak sampah, tempat kita tidak lagi indah,"
tegasnya.[1]
( )
[1]
Koran Tribunkaltim, “Masalah Sampah
di Long Bagun Mahakam Ulu; Ada yang Dibakar, Ada yang Dibuang ke Sungai,”
terbit pada Sabtu 13 Mei 2017 di halaman 9 rubrik Tribun Etam bersambung ke halaman 19.
Komentar
Posting Komentar