DESA TURUNG | SEKATAK | BULUNGAN | KALTARA
Setiap Rumah Dibuatkan Jamban
Sekitar setahun yang lalu, sebagian
besar warga masyarakat Desa Turung masih melakukan praktik buang air besar
sembarangan. Namun kini, yang dilakukan sejak awal tahun 2015, warga sudah
mulai tersadar akan pentingnya penggunaan kamar mandi jamban.
BERKEMEJA batik merah, Lina, 24 tahun, Kader Posyandu Desa Turung, mengungkapkan, warga
desanya pada zaman dahulu kala membuang air besar di pinggiran bantaran Sungai
Sekatak.
“Belum
mengenal kamar mandi berjamban. Buangnya di sungai. Cari gampangnya,” ujarnya saat
ditemui Tribunkaltim, di halaman
parkir kantor Dinas Kesehatan Bulungan, Kamis 12 November 2015 siang.
Desa Turung
berada di Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Jarak desa ini bila diukur dari perkotaan Tanjung Selor, sangatlah jauh. Dari
Tanjung Selor, butuh waktu tiga jam melalui jalan darat yang berkelok-kelok, rusak
dan tanpa dilengkapi lampu penerangan jalan.
Menurut Lina,
posisi Posyandu dibantuk tim puskesmas kecamatan, warga diberikan edukasi
mengenai pentingnya membuat jamban. “Kami sosialisasikan ke seluruh warga desa
untuk di tiap rumahnya tersedia jamban,” ujarnya yang memiliki rambut panjang
lurus ini.
Hal itu
penting dilakukan, sebab jumlah pertumbuhan penduduk di Desa Turung tidak
semakin berkurang, namun dari tahun ke tahun jumlahnya terus bertambah. “Bila
dibiarkan terus-menerus buang sembarangan, akan timbul risiko wabah penyakit,”
tutur Lina.
Upaya
sosialisasi ditanggapi positif seluruh warga desa. Semuanya menerima
menggunakan jamban. Warga sudah tersadar, jika banyak sisa limbah manusia
berserakan di lingkungan desa, maka yang terjadi akan terjadi pencemaran, yang
berujung menimbulkan bau tak sedap dan jadi sumber penyakit.
Melalui alokasi
dana desa, Desa Turung telah membangun jamban di 69 kepala keluarga. Setiap
rumahnya, jamban dibangun secara gartis, warga tidak dipungut biaya. “Biaya
pembuatan jamban tiap rumahnya menelan biaya Rp 8 juta. Rumah saya sendir juga
mendapat program pembangunan jambannya,” ungkap Lina yang lahir di Desa Turung
ini.
Atas usaha
itulah, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan menobatkan Desa Turung
bersama Desa Punan Kecamatan Sekatak, sebagai pedesaan yang telah mampu
mensukseskan program sanitasi total berbasis masyarakat.
Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bulungan, Aryani Arsyad, menjelaskan, pemerintah daerah
selalu berkomitmen, memberikan dorongan pada pembangunan jamban bagi desa-desa
yang belum terbiasa menggunakan jamban.
“Semua desa
yang ada di Bulungan sudah kami sukseskan. Silakan jika memang ada desa yang
belum ada jamban usulkan ke kami. Kita harus bisa mewujudkan lingkungan yang
sehat,” tutur Ariyani.[1] ( )
[1]
Koran Tribunkaltim, “Warga tak BAB
Lagi di Sungai: Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat,” terbit pada Jumat
13 November 2015, di halaman 22 rubrik Tribunkaltara.
Komentar
Posting Komentar