KAMPUNG KARANG TIGAU | DESA MANGKUPADI | TANJUNG PALAS TIMUR | KALIMANTAN UTARA
BANGUN pagi, sekitar 05.30 Wita melihat cuaca di luar
ruangan begitu cerah, Minggu 5 April 2015. Padahal, saat terbangun di jam dini
hari hujan sangat deras, bersuara nyaring saat guyuran hujannya menjatuhi atap
loteng.
Sinar matahari yang bersinar terang membawa semangat
untuk keluar ruangan. Saya pergi menuju rumah dinas Bupati Bulungan,
menggunakan sepeda motor untuk mengikuti rombongan menuju ke Desa Tanah Kuning
dan Kampung Karang Tigau Desa Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur,
Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Tidak berselang lama, sudah banyak orang yang akan
berangkat dalam rombongan kali ini. Saya sendiri ikut menumpang mobil biru milik
Kementrian Sosial Republik Indonesia wilayah Tanjung Selor.
Kami berangkat pada pukul 08.18 Wita. Mobil yang saya
tumpangi berada urutan lima dari jumlah iring-iringan mobil sekitar 15 mobil.
Hujan kala itu tidak turun, jalanan pun tidak lagi membekas basahan hujan dini
hari.
Perjalanan lancar tanpa ada kendala kemacetan arus
lalu-lintas. Persisnya di pukul 08.35 tiba di daerah Brigif Kalimantan Utara.
Tidak banyak rumah penduduk berdiri di daerah ini. Maklum, sepanjang jalan yang
dilewati masih sebagian besar lahan hutan dan perkebunan.
Jalanan memang kadang ada yang tidak halus, kondisinya
berlubang dan berkerikil. Inilah wajah kondisi infrastruktur di Kabupaten
Bulungan. Tidak selang lama, di jam 08.59 Wita rombongan masuk ke sebuah daerah
Desa Wonomulyo, Kecamatan Tanjung Palas Timur.
Saat melintas di daerah ini serasa diperkampungan jawa.
Banyak lahan sawah membentang. Rumah-rumah warga pun lumayan ramai. Maklum, di
daerah ini dikenal sebagai area transmirgasi dari orang-orang Jawa, tak ayal
atmosfirnya serasa di tanah jawa.
Pohon-pohon yang ada di Kampung Karang Tigau Desa Mangkupadi bertumbangan pada 5 April 2015. Lahan pun rata tidak lagi banyak ditumbuhi pepohonan rindang menghijau. (photo by budi susilo) |
Ketika di pukul 09.28 Wita, telah meninggalkan Desa Wonomulyo karena sudah memasuki daerah lain bernama Desa Pura Sajau. Saat memasuki kawasan ini, kondisi jalan sudah semakin lebih buruk dari medan sebelumnya.
Jalananya belum diaspal, masih berbatu dan berdebu.
Inilah wajah sesungguhnya Kalimantan Utara, diperlukan perbaikan infrastruktur.
Keberadaan jalan sangat dibutuhkan, sebaiknya perlu diperbaiki, mengingat
sepanjang jalan ini ibarat jantung kehidupan.
Memasuki pukul 09.49 Wita, tiba di sebuah Desa Binai. Tempat
perkampungannya panas. Sinar matahari yang bersinar begitu terik. Di desa ini
tidak ada pegunungan dan pada jam 10.00 Wita masuklah di kawasan Tanah Kuning.
Kami bertiga saat berada di Kampung Karang Tigau Desa Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Utara Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara (Photo by ahmad romdhani) |
Sama seperti sebelumnya, kondisi jalan di tempat masih
belum layak dilintasi, masih proses penyempurnaan. Jalanannya berkerikil dan
berdebu. Karena rombongan mobil yang melintas banyak, maka suasana jalan
diselimuti banyak debu. Jalan seperti berkabut. Ini bukan kabut udara tetapi
debu-debu berterbangan, jarak pandang pengemudi pun jadi terbatas.
Di pukul 10.28 Wita masuklah di perkampungan Mangkupadi,
tempat yang panas, maklum daerah ini sangat berdekatan dengan pesisir pantai
dan ke depan di kawasan ini akan menjadi pusat kegiatan industri di Kalimantan
Utara.
Kemudian pada 10.38 Wita melintasi Jembatan Mangkupadi
Asin dan tidak berlangsung lama pada pukul 10.44 Wita tiba di Jembatan Sei
Pindada. Sepanjang di jalanan ini masih sama, berkerikil dan berlubang. Perut
dikocok-kocok lama.
Saat berada di jam 10.47 Wita, tiba di Pantai Pindada,
sebuah tempat yang masih perawan, sebab pantainya masih liar, belum
terkontaminasi komersialisasi, siapa saja yang datang bisa bebas dan gratis
menikmati belantara alam pantai.
Lalu di pukul 10.51 Wita tibalah di Kampung Baru. Daerah
ini masih minim pemukiman penduduk, belum ramai, masih banyak lahan-lahan
perkebunan. Kampung Baru ini masih masuk di Kecamatan Tanjung Palas Timur,
Kabupaten Bulungan.
Dahulu, sekitar sepuluh tahun yang lalu, perkampungan ini
yang paling jauh di Kecamatan Tanjung Palas Timur tetapi sekarang tidak. Sebab
ada lagi perkampungan yang lebih jauh, yakni Kampung Karang Tigau.
Tiba di Kampung Karang Tigau pada pukul 11.30 Wita,
lokasinya masih berada di Desa Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Timur. Kami
berhenti persis di depan Masjid Al Mukarromah yang sedang dalam proses
pembangunan.
Mobil bekas tabrakan beruntun di daerah Jalan Poros Tanah Kuning yang berdebu |
Nah setiba di tempat ini, saya pun mendengar kabar, kalau
rombongan mobil di urutan lima paling belakang, terjadi kecelakaan beruntun.
Teman saya, Noorjannah dan Susmita Eka Putri yang mengalami kejadian ini.
Berdasarkan kesaksian mereka, kejadian itu berlangsung di
jalanan Kawasan Tanah Kuning yang berdebu. Ada sebuah mobil yang dikendarai
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Bulungan berhenti tiba-tiba.
Mobil dibelakanya yang sampai di urutan empat semuanya
ikut berhenti tetapi sebuah mobil yang paling urutan buncit meluncur tancap
gas. Karena melaju cepat, mobil ini pun langsung menabrak sehingga terjadilah
tabrakan beruntun, benturannya merembet.
Seandainya mobil yang dikendarai Kepala Dinas Kehutanan
Kabupaten Bulungan itu tidak berhenti, mungkin saja kecelakaan tidak akan
terjadi. Akibat kecelakaan ini tidak ada korban jiwa, hanya saja mobil dari
Kabag Humas DPRD Bulungan dan Kabag Humas Pemkab Bulungan rusak, bagian
depannya penyok. Uh, perjalanan yang menegangkan. ( )
Komentar
Posting Komentar