SYMPHONIC TALES OF INDONESIA
Indonesia Kaya Musik
KEBERADAAN musik yang
bertema kebangsaan Indonesia dapat dihitung dengan jari. Dibandingkan dengan
musik yang membahas tentang dunia percintaan antara pria dan wanita, musik
kebangsaan jumlahnya lebih sedikit.
Umumnya di Indonesia,
musik bertema cinta lebih mendominasi. Tak heran, anak-anak jaman sekarang pun,
lebih banyak hafal lagu-lagu yang tidak cocok dengan umurnya, seputar dunia
percintaan orang dewasa.
Berangkat dari
itulah, untuk mengenalkan musik kebangsaan Indonesia pada generasi muda, agar
dapat bisa diterima dengan baik dan meluas, maka dibuatlah album musik
Symphonic Tales of Indonesia.
Penggarapan
rekamannya dilakukan di Bauerstudios, Ludwigsbrug, Jerman, pada 23 sampai 24
November 2013. Kata Tjut Nyak Deviana Daudsjah, sebagai pianis di album ini,
bahwa kehadiran Symphonic Tales of Indonesia lebih untuk membuktikan kalau
bangsa kita kaya, memiliki budaya dan seni yang bernilai.
Kala itu, saya pun
sempat menghadiri dalam peluncuran albumnya di Grand Indonesia, Galeri Indonesia Kaya,
Jakarta pada Senin 8 September 2014 sore. Saya melihat secara langsung.
Dalam album itu,
memang 100 persen berisi lagu-lagu bertema kebangsaan. Lagu-lagunya berasal
dari daerah dengan gaya yang sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya.
Lagu-lagu dimaksud
adalah Ayo Mama dari Maluku, Keroncong Kemayoran dari Jakarta, Anging Mamiri asal Makassar, Papaya Cha Cha karya Adi Karso, Yamko Rambe Yamko dari Papua, Jembatan Merah karya Gesang, Cublak Cublak Suweng dari Jawa Tengah, O Inani Keke dari Minahasa, Bungong Jeumpa asal Aceh, dan Rayuan Pulau Kepala buah karya Ismail
Marzuki.
Turut hadir
dipeluncuran album ini, Gita Wirjawan selaku eksekutif produser album
mengungkapkan, selama ini hampir sebagian besar masyarakat Indonesia belum
mengetahui apa yang dimilikinya.
Padahal bangsa
Indonesia memiliki kekayaan seni dan budaya yang luar biasa. Tak heran
belakangan ada beberapa negara tetangga yang meliriknya, dan kemudian
menjadikannya sebagai hak milik. Sungguh ironis !
Album Symphonic Tales of Indonesia (photo by budi susilo) |
Hal senada, musisi
Jazz Dr Tompi, bahwa musik berwawasan kebangsaan mesti ada yang mempopulerkan,
dan idealnya juga harus disesuaikan dengan selera jaman. Mengenalkan Indonesia
ke penjuru dunia lewat musik, kalau Indonesia itu kaya.
Terutama, ungkap musisi
senior Titik Puspa, anak-anak yang masih berumur ‘hijau’ harus mengetahui kalau
Indonesia itu, kaya akan musiknya. Sebaiknya lagu-lagu yang bertema kebangsaan
diperkenalkan kepada anak-anak yang kini telah banyak terpengaruh oleh musik
bercita rasa dewasa. ( )
Komentar
Posting Komentar