POPCON ASIA 2014

Industri Kreatif Indonesia Bangkitlah !

 
ASIK, sebentar lagi akan ada penyelenggaraan Popcon Asia 2014 yang bertema Be Pop Be You. Bagi para penggemar kreasi grafis, event ini layak dikunjungi. Sayang bila agendanya terlewatkan begitu saja. 

Event 2014 ini akan menjadi ajang yang ketiga kalinya digelar di Kota Jakarta. Pada kesempatan ini, rencananya akan dilangsungkan di Gedung Smesco Exhibition Hall pada 19 sampai 21 September 2014.

Menu acara akan menampilkan karya seni industri kreatif seperti komik, film animasi, dan mainan tokoh-tokoh komik. Semua yang tampil berasal dari artis dalam negeri dan luar negeri.

Saat berbincang-bincang di toko buku Kinokuniya Plaza Senayan, pada Rabu 3 September 2014, Mayumi Haryoto, Program Direktur Popcon Asia 2014 mengungkapkan, Popcon jadi wadah orang-orang kreatif. “Memberi rasa optimis dan apresiasi kepada pelaku industri kreatif lokal,” katanya.

Mayumi Haryoto Program Direktur Popcon Asia 2014 ketika bersua di toko buku Kinokuniya Senayan pada Rabu 3 September 2014. Acara ini juga akan diselingi dengan acara pembuatan seni sketsa gabungan yang akan dilakukan oleh para seniman komik. (photo by budi susilo)

Sebagai pembuktian, maka mereka para kreator lokal asal Indonesia diberikan kesempatan untuk berunjuk gigi, mengenalkan hasil kreasinya. Diantaranya ada ikon superhero Gundala, Nusantaranger, Bima X, Gatot Kaca dan Pendekar Tongkat Emas.

Kalau mau tahu, beber Mayumi, sebenarnya penggarap komik dari DC dan Marvel Comics adalah orang Indonesia asli. Orang yang dimaksud ini ialah Ardian Syaf. Jadi selama ini, gambar kartun produksi DC dan Marvel Comics yang selama ini kita lihat merupakan garapan orang Indonesia. 

Tentu ikut bangga, mengingat dunia karikatur Indonesia selama ini belum terlalu membumi. Semua karya animasi Indonesia didatangkan dari luar negeri seperti Jepang atau pun Amerika Serikat.

Nah, coba perhatikan, saat ini film animasi asli Indonesia masih jarang menghiasi di layar kaca televisi. Kalau disadari, film animasi kita masih tertinggal jauh dari negara-negara yang ada di Asia Timur. 

Sekarang, jangan bandingkan dahulu dengan negara seperti Jepang atau Korea. Negara kita nyatanya tertinggal dengan negara tetangga yang ada di Asia Tenggara seperti Malaysia.

Seni mural bertema Cinta Kreasi Nusantara menghiasi sebuah dinding yang ada di sebuah pusat perbelanjaan Kota Jakarta Selatan (photo by budi susilo)

Berdasarkan cerita dari komikus Indonesia, Beng Rahadian yang saat itu sempat ikut berbincang-bincang, bahwa dunia kreatif Indonesia seperti komik pada tahun 2007 belum populer. “Karyanya banyak yang dari luar negeri,” ujarnya.
 
Namun ungkapnya, sekarang ini agak selangkah lebih maju. Jumlah komikus sudah mulai merebak, buku-buku komik karya anak bangsa Indonesia mulai banyak yang terbit dan hampir sebanding dengan para pembelinya. “Satu judul komik bisa terjual sampai 5 ribu eksemplar,” kata Ben.

Karena itu, sebagai langkah pendorong, maka dibuatlah apresiasi kepada pekerja seni komik yang dituangkan dalam pemberian Kosasih Award dalam event Popcon Asia 2014.  

Pemberian nama Kosasih, sebab Indonesia memiliki seniman komikus legendaris bernama Kosasih yang telah berhasil menelurkan karya seni berupa Sri Asih, Ramayana, dan Mahabaratha. “Beliau (Kosasih) orang yang juga pertama kali mengemas komik Indonesia menjadi sebuah buku,” ujar Ben. ( )

   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I