SHOLATNYA LALAI HATI PUN KACAU
Sholatnya Lalai Hati Pun Kacau
PERISTIWA Isra Mi’raj
yang dialami oleh Muhammad SAW, merupakan mukzizat yang diberikan oleh Allah
SWT. Momen perjalanan Isra Mi’raj ini menjadi tanda kebesaran Allah, yang
diperlihatkan kepada Muhammad SAW.
“Perintah untuk
tunaikan ibadah sholat jadi paket dalam perjalanan Isra Mi’raj,” ungkap Ustad
Mukhtar Hadi, ketika memberikan siraman rohani dalam kutbah Jumat di Masjid
Ikhwanul Muslimin, Jalan Raya Pasar Minggu, Kalibata Selatan, Jakarta Selatan,
Jumat 30 Mei 2014 lalu.
Perintah sholat
berlaku bagi kaum muslim dan mereka yang beriman kepada Allah dan Muhammad
sebagai rasulNya. Sholat itu bagian ibadah yang disukai oleh Allah. Sholat itu
tiang agama. Jika hidup tanpa tiang, maka hidup akan hancur.
Pernah ada cerita,
seorang pria bernama Ibnu Mas’ud bertanya kepada Rasul Muhammad. “Amal apa yang
paling disukai oleh Allah.” Dan Muhammad pun menjelaskan, bahwa ibadah yang
disukai Allah adalah sholat pada waktunya.
(sketsa by budi susilo) |
Karena itu,
orang-orang yang mengaku sebagai penganut agama Islam, maka ibadah sholat harus
dianggap sebagai hal yang paling utama. Orang-orang yang beruntung dalam
kehidupan ini adalah mereka yang khusuk menjalankan ibadah sholat.
Sebab tegas, Muhktar,
orang-orang yang khusuk dalam ibadah sholat maka orang tersebut mendapatkan
keselamatan dunia dan akhirat nanti. “Sholat khusuk dapat menenangkan jiwa.
Bisa mendekatkan diri kepada Allah,” ujarnya.
Kemudian, bila ada
orang-orang Islam yang dalam sholatnya mampu berzikir maka orang-orang ini
masuk tergolong umat yang hebat. Nilai ibadahnya sangat maksimal.
“Zikir dalam sholat
adalah zikir yang besar. Zikir yang paling afdhol adalah zikir yang dilakukan
di dalam sholat,” kata Muhktar.
Biasanya, jika mereka
umat muslim mampu melakukan sholat khusuk maka dalam kehidupan sehari-harinya
akan tampak sebagai orang yang baik, terpuji, penuh budi pekerti. “Sholat
mencegah perbuatan yang keji dan munkar,” ujarnya.
Allah Maha Mengetahui
segala aktivitas manusia. Allah dapat tahu, apakah seseorang sholat khusuk atau
tidak. Untuk itulah, ketika ada orang sedang tidak sholat semestinya juga
menanggap seperti sedang sholat.
“Jika kita sedang di
luar sholat maka kita juga harus tetap sedang sholat. Takut untuk berbuat dosa.
Tidak mau melakukan hal-hal buruk,” tuturnya.
Namun akan salah
kaprah bila ada anggapan bahwa sholat itu akan menghapus dosa-dosa yang baru
saja dilakukan. Jangan menilai, saat kita berbuat dosa, lalu kita tindaklanjuti
dengan kegiatan sholat, maka urusan akan selesai menjadi orang suci. “Sholat seperti
ini berarti telah mencelakakan dirinya,” katanya.
Menurutnya, perbuatan
itu sama saja sudah menyalahi tujuan dari sholat. Sholatnya lalai, maka hatinya
pun ikut lalai dari nilai-nilai kebaikan, hidupnya akan selalu kacau
berantakan. “Dirinya tidak sadar, kejahatan akan terus dilakukan. Ini sangat
tidak dibenarkan,” tegasnya. ( )
Komentar
Posting Komentar