PULAU MANADO TUA | SULAWESI UTARA
Rezim Monarki Pernah Ada di Manado Tua
SULAWESI Utara
menyimpan segudang harta kekayaan alam yang indah. Pesona alam Sulawesi Utara
mampu memberi kebahagiaan yang tak terhingga, sehingga bangga menjadi warga
negara Republik Indonesia.
Satu di antara
suguhan alam yang dimiliki Sulawesi Utara ialah pulau Manado Tua, yang secara
administratif pemerintahan masuk ke dalam wilayah Kota Manado.
Di pulau ini terdapat
gunung yang tinggi, bak mengapung di atas perairan laut Manado. Lokasinya sangat
berdekatan dengan pulau Bunaken, persis di sampingnya.
Nah, mengenai eksistensi pulau
Manado Tua, ternyata ada sejarahnya[1].
Ditempat inilah pernah hidup sistem pemerintahan kerajaan (monarki) yang kini
tak ada lagi, sudah berganti menjadi sistem republik bernama negara Indonesia.
Persisnya pada abad
ke 13, atau tepatnya tahun 1246 masehi berdirilah satu kerajaan bernama
Kerajaan Bowongtehu, yang mendiami Pulau Masigalotang.
Pulau Manado Tua yang terlihat dari pinggir pantai Bahu Mall (photo by budi susilo) |
Kala itu, kerajaan
ini dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana, bernama Mokodokedug.
Kekuasaan raja ini berlangsung selama 41 tahun, yang terhitung dari tahun 1246
hingga tahun 1287.
Dia menikah dan
dikaruniai empat orang anak. Keempat anak tersebut adalah Lokong Banua,
Sangiang, Ulung Banua, dan Yayu Wanggai.
Berdasarkan cerita,
Mokodokedug merupakan raja yang amanah dan punya prestasi. Dia dalam
menjalankan pemerintahannya penuh
tanggungjawab, terbukti saat itu rakyatnya hidup makmur.
Prestasi lainnya, dia
mampu melebarkan sayap kekuasaannya hingga ke Filipina Selatan. Berikut adalah
nama-nama raja di Kerajaan Bowongtahu. Mereka itu adalah raja Mokodekeduk tahun
1246 hingga 1287, raja Mokodompis tahun 1287 sampai 1319, dan raja
Wulangkalangi tahun 1319 sampai 1335. ( )
Komentar
Posting Komentar