GO RIMBANI 4
Buah Dan Botol Sirup
CUACA
minggu pagi Kota Jakarta kala itu cerah sumringah, 27 April 2014. Kesempatan
inilah yang membuat saya bersama teman-teman yang lain bersemangat bergerak.
Yups, bergerak memberi pengajaran kepada
sejumlah anak-anak sekolah dasar (SD) yang tergabung dalam komunitas Rimbani,
Masjid Al Mugni Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Saat
itu memang agak berbeda. Sebab, anak-anak yang masih berpendidikan formal SD
dari berbagai lembaga sekolah tersebut diajarkan pelajaran seni menggambar.
Mereka
itu adalah anak-anak SD yang masih duduk di bangku kelas satu hingga kelas tiga
SD. Pengajar utamanya adalah Kak Rangga, yang kesehariannya juga sebagai dosen
seni di sebuah perguruan tinggi di Jakarta.
Usai belajar mengajar menggambar semuanya tebar pesona di depan kamera, pada Minggu (27/4/2014) di lantai dua Masjid Al Mugni Jakarta. (photo by andhika dinata) |
Sementara,
saya dan teman saya, Kak Asyh Yanti Rahayu saat itu hanya bertugas memandu. Jika
ada anak-anak yang perlu alat tulis, atau ada yang mau ditanyakan secara detail, maka kami berdua harus siap
siaga.
Tapi
maaf juga nih, saya datang ke kelas
menggambar tersebut terlambat. Tidak bisa membimbing anak-anak dari awal. Yo, rasa sesal memang timbul belakangan.
So, ini buat pelajaran ke depan, bahwa
merencanakan agenda dengan matang, sangatlah penting. Jika tidak, risiko-nya
akan selalu merasa galau, menyesal, menyesal, dan menyesal, ya kan.
Yah, tolong buat anak-anak, jangan
meniru saya ya, sangat tidak baik
digugu. Harapannya, kalian harus belajar disiplin sejak dini, biar nanti bisa terbiasa
dan jadi orang hebat yak.
Berbeda
dengan teman perempuan saya yang lain, Kak Chorina Sari, perempuan asli tanah Betawi ini
ternyata lebih asik mengajar anak-anak yang masih duduk di bangku kelas lima
SD. Belajar berhitung, matematika kelas SD.
Maklum
saja, ilmu matematika itu sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menjalani hidup ini tidak akan terlepas dari apa yang disebut dengan praktik
matematika. Jadi bagus sekali, anak-anak dibekali ilmu matematika.
Oke, kembali ke soal belajar menggambar,
anak-anak diajarkan mengekspresikan seni melalui media kertas. Sebagai objek
gambar, Kak Rangga menyuguhkan buah jeruk dan botol berukuran sedang berisi
sirup buah.
Kenapa
harus menggambar buah dan botol sirup ? Apa memang iklim lagi bercuaca cerah,
sehingga cocok dengan buah dan sirup ? Tentu saja tidak, kebetulan saja, memang
saat itu yang cukup bagus dan tersedia objeknya adalah buah dan botol sirup.
Di
lain waktu, mungkin saja objek akan berbeda. Ada yang mau usul ? Silahkan saja ya. Bebaskan ekspresi, penuhi hari-hari dengan
kekayaan seni, dan kejar keindahan secara maksimal.
Nah, kembali lagi, objek gambar tersebut
harus dituangkan oleh anak-anak ke media kertas polos putih. Namun, sebelum
menggambar, Kak Rangga pun memberikan tips dan trik.
Dia
membagi ilmu bagaimana caranya merekam objek gambar dan kemudian digoreskan ke
sebuah kertas. Semua rahasia ilmu tersebut dibongkar secara mendalam oleh Kak
Rangga.
Yups, dengan gaya tubuh dan bahasa khas
anak-anak yang diperlihatkan oleh Kak Rangga, membuat suasana belajar
menggambar lebih serasa asik. Sik
asik, yuk kita semua belajar
menggambar. ( )
Komentar
Posting Komentar