BASAHI LIDAH DENGAN ZIKIR
Basahi Lidah Dengan Zikir
SUATU hari, nabi
Muhammad pernah berbincang-bincang dengan malaikat Jibril. Ada sesuatu yang
membuat penasaran, maka nabi bertanya kepada Jibril. Siapa orang ini Jibril ?
Wajahnya bersinar.
Lalu dijawab oleh
Jibril, ini adalah umat mu juga, yang lidahnya selalu basah dengan zikir.
Hatinya yang selalu terpaut pada masjid, tidak pernah mencaci maki, dan selalu
mencintai orang-orang tua.
Itulah cerita ringkas
yang dijelaskan oleh Ustad Safari Muhammad dalam kutbah jumat yang
diselenggarakan di Masjid Al Muttaqien Jalan Kalibata Timur, Jakarta Selatan,
pada Jumat 16 Mei 2014.
Kehidupan dunia ini
penuh godaan setan terkutuk. Jika tidak ada tameng, atau pelindung diri, maka
manusia akan terjerumus pada lubang keburukan, mengikuti golongan setan-setan.
Karenanya, manusia
butuh pelindung, manusia memerlukan pondasi agar tidak hancur. Pelindung yang
dimaksud ialah rasa keimanan dan ketakwaan, sebagaimana yang telah diajarkan
oleh agama Islam melalui kitab Al Quran, Hadis, dan suri teladan para
ulama-ulama.
Keimanan dan
ketakwaan dapat menjadi bekal sehari-hari asalkan manusia itu mau dan komit
untuk selalu berzikir mengingat Allah SWT, misalnya dengan mengucapkan kalimat istighfar di setiap saat.“Kita harus
banyak-banyak berzikir, supaya mendapat perlindungan dari Allah,” imbuh Safari.
Seperti disinggung
dalam Al Quran surat Al Ahzab ayat 41 sampai 42 yang bunyinya “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah
(dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”
Menurutnya, barang
siapa yang istighfar (zikir) di pagi dan siang hari maka seolah-olah orang yang
berzikir tersebut tidak tersentuh oleh siksa panas api neraka. ( )
Komentar
Posting Komentar