INDONESIA BEROLAHRAGA
Indonesia Berolahraga
Oleh: Budi Susilo
SETIAP
minggu pagi, jika tak malas dan kantuk, bangun lebih awal, menyempatkan waktu
untuk berolahraga. Bangun siang di hari Minggu rasanya sumpek, badan serasa pegal-pegal, solusinya adalah olahraga pagi.
Bagi
warga Jakarta dan sekitarnya, bila mau seru dan ramai berolahraga minggu pagi,
datang ke kawasan komplek olahraga Senayan. Persisnya di stadion sepak bola Gelora
Bung Karno Jakarta Selatan.
Masyarakat berolahraga di seputaran Stadion Gelora Bung Karno Jakarta (photo by budisusilo) |
Sementara
bagi yang di luar daerah Jakarta seperti Aceh, Makassar, Manado, Gorontalo,
Timika, Medan, Pekanbaru, Palembang dan daerah-daerah lainnya bisa dilakukan di
masing-masing daerah, sesuai selera dan potensi yang ada.
Sebab
olahraga itu tak mengenal geografis. Yang penting olahraga bisa aman, nyaman
dan serasa merdeka, tak ada pemaksaan. Semuanya harus timbul dari kemauan diri
pribadi dan olahraganya tak menimbulkan kerugian bagi dirinya dan orang lain.
Kembali
ke topik bahasan Gelora Bung Karno Jakarta lagi, ketika berkeliling memutari
stadion sambil jalan kaki atau berlari kecil, sungguh asik dan tak membosankan.
Olahraga disini terasa riang gembira, karena saking ramainya dan sangat meriah.
Ada senam erobik, sepeda santai, skateboard,
sepatu roda dan macam-macam lainnya.
Rutin
berolahraga membuat badan lebih bugar dan menghilangkan tingkat stress kehidupan. Tidak percaya ?
Silahkan dicoba sendiri khasiatnya, dijamin 100 persen sangat berpengaruh bagi
kegairahan hidup anda.
Bicara
olahraga di jaman pra sejarah, mungkin tidak dianggap sebagai rutinitas yang
formal dan terjadwal. Bagi orang jaman dahulu, orang mencari mata pencarian
sudah masuk ketegori olahraga.
Orang
dahulu berburu binatang untuk penuhi pakan dengan memakai busur panah. Namun
jaman sekarang, memanah sudah masuk cabang olahraga yang dipertandingkan di
momen-momen olahraga tertentu.
Juga
melakukan bela diri silat atau karate, bagi orang jaman dulu adalah bagaimana
caranya untuk bertahan hidup. Tetapi di jaman sekarang, seni beladiri seperti
silat, karate, taekondow, jujitsu telah diformalkan sebagai jenis olahraga.
Bagi
masyarakat urban, olahraga bagian terpenting dalam keseharian. Kesibukannya
dalam berkarir dianggap bukanlah masuk kategori olahraga, apalagi mereka yang
kerja hanya berada dalam ruangan kantor hanya duduk berdiam kurang bergerak,
rasanya wajib menjadwalkan untuk berolahraga.
Olahraga
berarti mengolah raga supaya sehat bugar, tampak gagah perkasa sehat sepanjang
masa. Tapi masih banyak orang belum menyadari akan hal ini. Padahal di dalam
tubuh yang sehat akan menciptakan bangsa yang kokoh dan berkualitas.
Di
Indonesia sendiri, olahraga yang dikenal luas dan menjadi andalan adalah
bulutangkis. Sedangkan olahraga yang sangat populer di tengah masyarakat
Indonesia adalah sepak bola meski prestasi cabang olahraga ini belum
membanggakan di tanah air dan dunia internasional.
Suasana interior Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Minggu (8/9/2013) / (photo by budisusilo) |
Secara
kelembagaan, Indonesia memiliki Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Peran dari lembaga ini untuk mengembangkan, mempopulerkan, dan menguatkan
segala cabang olahraga di Indonesia.
Sejarah
perkembangan olahraga nasional Indonesia, mengutip dari wikipedia, dimulai digelarnya Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 9
sampai 12 September 1948 di Surakarta. Inilah atmosfir perdana secara formal,
Indonesia berolahraga.
Acara
tersebut diresmikan secara langsung oleh Presiden RI Soekarno di Stadion
Sriwedari Solo. Sementara untuk acara penutupannya dilakukan oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono IX yang kapasitasnya kala itu sebagai Ketua Komite Olimpiade
Republik Indonesia.
Dari
peristiwa sejarah itulah, kemudian setiap tanggal 9 September selalu dirayakan
peringatan Hari Olahraga Nasional Indonesia. Peringatan ini diharapkan menjadi
refleksi bagi perkembangan dunia olahraga Indonesia.
Atlitnya
maju, punya spirit tinggi. Seluruh masyarakatnya bersemangat tuk berolahraga.
Pemerintah bersama rakyat lainnya peduli terhadap kemajuan olahraga.
Seperti
semangat yang pernah diutarakan oleh atlit tinju asal Indonesia yang selalu
memperoleh langganan juara, Chris John namanya. Ia berkata, “Biarlah orang lain menganggap juara saya
sekedar juara di atas kertas (paper champion), tapi saya akan buktikan bahwa
saya bukan seorang paper champion.”
Pastinya
gelora semangat tak hanya di diri Chris John semata, namun harus semuanya,
rakyat Indonesia harus mampu serta berani untuk menambah kebanggaan bagi olahraga
Indonesia. Dan tak lupa juga dapat menjaga baik sarana-sarana olahraga yang telah tersedia. Inilah harapan terbesar
bagi alam olahraga di Indonesia.
Semoga
di peringatan 9 September ini, olahraga Indonesia terus semangat untuk maju
menuju puncak. Bangkit menjadi yang terbaik dan juara di pentas dunia. Selamat
berolahraga yang merdeka bagi kita semua. Mens
Sana In Corpore Sano, jiwa yang sehat, dalam tubuh yang sehat. ( )
Komentar
Posting Komentar