MEMILIH KOTA TANGERANG SECARA CEMERLANG
Memilih Kota Tangerang Secara
Cemerlang
Oleh: Budi Susilo
SABTU pagi, lembaran baru bagi Kota Tangerang. Sabtu pagi, secercah harapan di lima
tahun mendatang digantungkan. Karena sabtu pagi, warga masyarakat yang bertempat
tinggal di Kota Tangerang merayakan pesta demokrasi pemilihan Wali Kota dan
wakilnya.
Berdasarkan
data dari Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Tangerang, mereka yang berharap
dalam pesta demokrasi kali ini sebanyak 1.161.855 orang di 2.938 tempat
pemungutan suara pada Sabtu (31/8/2013).
Momen
pemilihan Wali Kota di Kota Tangerang diikuti oleh lima pasang calon. Mereka
itu adalah Harry Mulya Zein-Iskandar Zulkarnaen sebagai pasangan nomor urut
satu.
Dan
Harry Mulya Zein dikenal sebagai Sekertaris Daerah Kota Tangerang, sementara
pasangannya Iskandar Zulkarnaen beraktivitas sebagai Ketua pimpinan cabang Kota
Tangerang dari partai belambang Ka’bah.
Berikutnya
di nomor dua ditempati sosok politisi partai pohon beringin Abdul Syukur-Hilmi
Daud. Sedangkan pasangan nomor tiga Tubagus Dedi Gumelar-Suratno Abu Bakar yang
di usung oleh partai banteng moncong putih.
Sementara
pasangan nomor empat adalah Ahmad Marju Kodri-Gatot Suprijanto. Di
kesehariannya, Agmad Marju sebagai Direktur Utama PDAM Tirta Benteng Kota
Tangerang dan pendampingnya Kepala Dinas
Perhubungan Kota Tangerang.
Di
nomor lima, dimiliki pasangan Arief Wismansyah-Sachrudin. Sosok Arif dikenal
sebagai Wakil Wali Kota Tangerang dan wakilnya bekerja sebagai Camat Pinang.
Logo Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Tangerang_merdeka.com |
Mari
memillih pemimpin Wali Kota dengan cemerlang, sebab bagian elemen menuju
kemenangan dalam berdemokrasi. Memilih pemimpin harus berdasarkan hati nurani,
akal rasional, tanpa ada paksaaan dari pihak mana pun.
Sangat
disayangkan, jika memilih pemimpin Kota Tangerang hanya sekedar diukur dari
uang ribuan, apalagi bingkisan sembako dan kaos bergambar calon-calon pemimpin
Kota Tangerang.
Andaikata
ada yang memberi pengaruh terhadap suara pilihan dengan ‘uang’ ambilah. Namun
ketika di tempat pemilihan suara jangan memilihnya. ‘Uang’ bukan segalanya.
‘Uang’ bukan penentu kualitas pemimpin, tetapi kejarlah demokrasi yang mapan
melalui rasionalitas memilih.
Dan
juga rugi memilih nahkoda untuk lima tahun mendatang hanya karena untuk
memenuhi undangan petugas tempat pemungutan suara di sabtu pagi agar demi dibilang orang yang
partisipatif dan demokratis. Sebab, bukan ini yang diinginkan dalam semangat
berdemokrasi.
Datanglah
dengan suasana riang, dengan akal cemerlang ke tempat pemungutan suara.
Baiknya, pilih pemimpin yang nanti diyakini mampu memberi arti bagi Kota
Tangerang ke depan.
Cermati
para calon-calon pemimpin dari sisi kemampuan, integritas, dan bertaraf
internasional. Jika dirasa ini ada atau tidak ada, tetap pilih dengan
mengucapkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa pemimpin yang dipilih mampu
jalankan amanah dan profesional.
Pilihlah
pemimpin yang diyakini mampu membawa Kota Tangerang lebih gemilang dalam
menghadapi tantangan jaman globalisasi. Pemimpin yang mampu membawa Kota
Tangerang berjaya, menjadi kota mendunia yang membawa harum negara Republik
Indonesia.
Sekali
lagi, mari kita semua memilih Kota Tangerang secara cemerlang agar Kota
Tangerang gemilang. Selamat memilih pada sabtu pagi. Hidup Kota Tangerang, berjaya dan mendunia
demi tanah air pertiwi, Republik Indonesia. ( )
Komentar
Posting Komentar