GASAK UANG NEGARA
Gasak Uang Negara
Oleh: Budi Susilo
Oleh: Budi Susilo
Belum saja sang fajar berada tepat di atas kepala, sudah ada sebuah status kecaman di jejaring sosial berlogo burung. Tak lain dan tak bukan, status ini ditujukan terhadap terduga korupsi, Rabu (14/8/2013).
“Gantung koruptor !,” beginilah tegas status twitter seorang kawan @Susanto_Amisan di daerah Minahasa usai menyaksikan berita di media massa mengenai penangkapan terduga suap Migas Indonesia oleh Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK).
net_istimewa |
Menanggapi status itu, maka ku lontarkan saja beberapa pertanyaan ironi bernada kritis. “Gantung bagaimana, emang jemuran pakaian. Indonesia masih bingung, hukuman ke koruptor masih ngegantung.”
Menanggapi serius, teman ku pun kembali berlanjut mengomentari atas pertanyaan ku tersebut. “Sudah seharusnya digantung jong,” tegasnya.
Yah, boleh juga usul gantung koruptor, tapi apa bisa digantung. Sampai sejauh ini saja, ada yang minta digantung di monas jika terbukti, belum kunjung dipraktekan.
Berdasar sepengetahuan belakangan ini, hukum Indonesia terhadap para koruptor masih berwajah ‘hukum berat’ berupa dikurung di bilik asmara dan pengenaan vonis remisi. Asik tidak ? pasti luar biasa, negara lain belum tentu ada.
Heran juga, seorang sarjana berpendidikan tinggi dapat terjerat nafsu dunia bernama korupsi. Karena ini, kini karir Rudi Rubiandini jatuh seketika, kala KPK telah menetapkannya sebagai tersangka.
Sayang sekali, dosen ITB tersebut telah menggunakan gelar kesarjanaannya tuk membodohi rakyat murba. Sungguh mengecewakan, tak heran ini juga membuat Mahfud MD kesal, hingga menyebut Rudi dengan julukan ‘musang berbulu ayam’.
Sebenarnya kotoran sapi dapat disulap jadi energi gas, mampu menambah penghasilan rezeki yang halal. Jadi seharusnya tanpa harus mengais melalui cara korupsi. Antara sapi dan gas itu berkaitan erat satu sama lain, apa perlu ada Menteri Persapian dan Sumber Gas Republik Indonesia.
Diandaikan, kotoran sapi itu mampu memberi manfaat banyak, dapat dijadikan sumber energi gas. Sementara kalau ‘kotoran’ para oknum koruptor ciptakan malapetaka Republik Indonesia.
Rasa-rasa, jika melihat kelakuan buruk rupa seperti itu ingin memberi sajian minuman arsenik sekarang juga ke para penjahat yang punya orgasme tinggi terhadap perilaku korupsi negara Republik Indonesia.
GASak uang negara ! GASak uang negara ! GASak uang negara, biar rakyat murba menderita. Beginilah cara setan laknat menggoda manusia, agar selalu sesat pada jalan setan terkutuk.
Kenyataannya, jika Julia Perez cinta mati pada Gaston, maka para koruptor itu cinta banget sama gasak uang negara Indonesia, demi memperkaya diri, sedangkan mereka kaum yang lemah ekonomi, dipinggirkan, bumi hanguskan. Ampun deh, gak banget gue, amit-amit cabang bayi ! ( )
Komentar
Posting Komentar