PANTAI OLELE GORONTALO
Mata Telanjang
Dapat
Lihat Terumbu Karang
DIGITAL jam di
handphone ku menunjukan pukul lima lewat, hampir mendekati jam enam pagi. Aku
bergegas, menggunakan sepeda motor aku meluncur ke Hotel Quality Gorontalo
untuk mengikuti rombongan ke Pantai Olele Gorontalo.
Maklum saja, aku harus
cepat-cepat pergi karena jika tidak, akan ditinggal rombongan. Pergi ke Pantai
Olele ada gelaran aksi sadar wisata yang digelar oleh pemerintah daerah bersama
pihak swasta.
Desa Olele suguhkan wisata bawah laut yang indah_budisusilo |
Pasalnya, teman ku
bilang, Yunita Anggraini yang menjabat sebagai Marketing Manager Quality Hotel
Gorontalo harus datang tepat waktu, jangan terlambat jika mau pergi bersama
rombongan.
Ku pikir-pikir memang benar juga, daripada terlambat dan jalan
sendiri, lebih baik jalan pagi sekali dan bisa ramai-ramai ke Desa Olele.
Siapa yang tidak
kenal Olele. Desa ini menyimpan keindahaan pantai yang menakjubkan. Desa yang
berada di Kecamatan Kabila Bone Kabupate Bone Bolango sudah terkenal sebagai
tempat lokasi wisata menyelam.
Ditemui Kepala Desa Olele, Hasan Rahman (66), menuturkan, warga Desa Olele sudah terbuka bagi masyarakat umum, baik itu orang dalam negeri dan luar negeri boleh masuk ke Olele.
“Desa kami telah ditetapkan jadi desa wisata taman laut. Kami pun mau tidak mau harus terbuka. Ini akan menguntungkan kami,” katanya, Sabtu (20/4/2013) pagi.
Berdasarkan sejarahnya, Desa Olele dikenal lokasi wilayah pesisir pantai. Warga asli Desa Olele sebagian besar menekuni sebagai nelayan, pencari ikan di laut. “Kami jadi desa itu tahun 2004. Dulu wilayah ini masuk Desa Duhuta,” ungkap Hasan.
Mengenai penamaan, Olele sendiri diambil dari kata-kata yang pernah diucapkan orang tua desa setempat, yang berarti, orang mati yang menjulurkan lidahnya. Sebab dahulu kala, entah kenapa, warga Desa Olele sering ada orang yang mati menjulurkan lidahnya.
“Bunyi kata Olele terdengar saat ada orang mati yang julurkan lidah, sambil bunyikan Olele,” urai Hasan yang merupakan orang pertama kali menjadi Kepala Desa Olele.
Secara geografis, Pantai Olele memiliki lokasi strategis. Dari pusat Kota Gorontalo, dapat ditempuh hanya sekitar kurang lebih 40 menit melalui jalur darat. Untuk menuju lokasi ini, telah dilengkapi infrastruktur jalan yang baik, meski harus berhati-hati karena lintasan jalannya yang berkelok-kelok.
Ditambahkan, Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim mengungkapkan, Pantai Olele sudah dikenal banyak orang dari wisatawan domestik maupun mancanegara. “Mari kekayaan laut kita, dikelola baik. Laut satu-satunya aset pendapatan daerah Gorontalo dari sektor pariwisata,” tegasnya.
Keberadaan pantai Desa Olele sungguh indah. Berdasarkan pantauan tribungorontalo, kondisi pantai masih bersih. Air dan sekitarannya belum tercemar sampah-sampah plastik, apalagi sampah kimia.
Kejernihan airnya masih baik, terbukti memandangi terumbu karang di sekitaran satu meter dari bibir pantai masih dapat terlihat. Kala di siang hari, airnya pun indah, biru kehijau-hijauan.
Desa Oele bertetangga dengan Desa Tolotio di bagian timurnya. Berdasarkan data tahun 2013, Desa Olele memiliki jumlah penduduk sebesar 1019 jiwa dengan total 293 kepala keluarga. Sebagian besar sekitar 75 persen berprofesi sebagai nelayan.
Penasaran seperti apa Desa Olele ? Jangan lewatkan keindahan alamnya. Datangi saja langsung di alamat Desa Olele Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Lokasinya mudah ditemukan, karena hanya menyusuri lajur Trans Sulawesi maka dapat temukan Desa Wisata Pantai Olele. ( )
Ditemui Kepala Desa Olele, Hasan Rahman (66), menuturkan, warga Desa Olele sudah terbuka bagi masyarakat umum, baik itu orang dalam negeri dan luar negeri boleh masuk ke Olele.
“Desa kami telah ditetapkan jadi desa wisata taman laut. Kami pun mau tidak mau harus terbuka. Ini akan menguntungkan kami,” katanya, Sabtu (20/4/2013) pagi.
Berdasarkan sejarahnya, Desa Olele dikenal lokasi wilayah pesisir pantai. Warga asli Desa Olele sebagian besar menekuni sebagai nelayan, pencari ikan di laut. “Kami jadi desa itu tahun 2004. Dulu wilayah ini masuk Desa Duhuta,” ungkap Hasan.
Mengenai penamaan, Olele sendiri diambil dari kata-kata yang pernah diucapkan orang tua desa setempat, yang berarti, orang mati yang menjulurkan lidahnya. Sebab dahulu kala, entah kenapa, warga Desa Olele sering ada orang yang mati menjulurkan lidahnya.
“Bunyi kata Olele terdengar saat ada orang mati yang julurkan lidah, sambil bunyikan Olele,” urai Hasan yang merupakan orang pertama kali menjadi Kepala Desa Olele.
Secara geografis, Pantai Olele memiliki lokasi strategis. Dari pusat Kota Gorontalo, dapat ditempuh hanya sekitar kurang lebih 40 menit melalui jalur darat. Untuk menuju lokasi ini, telah dilengkapi infrastruktur jalan yang baik, meski harus berhati-hati karena lintasan jalannya yang berkelok-kelok.
Ditambahkan, Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim mengungkapkan, Pantai Olele sudah dikenal banyak orang dari wisatawan domestik maupun mancanegara. “Mari kekayaan laut kita, dikelola baik. Laut satu-satunya aset pendapatan daerah Gorontalo dari sektor pariwisata,” tegasnya.
Keberadaan pantai Desa Olele sungguh indah. Berdasarkan pantauan tribungorontalo, kondisi pantai masih bersih. Air dan sekitarannya belum tercemar sampah-sampah plastik, apalagi sampah kimia.
Kejernihan airnya masih baik, terbukti memandangi terumbu karang di sekitaran satu meter dari bibir pantai masih dapat terlihat. Kala di siang hari, airnya pun indah, biru kehijau-hijauan.
Desa Oele bertetangga dengan Desa Tolotio di bagian timurnya. Berdasarkan data tahun 2013, Desa Olele memiliki jumlah penduduk sebesar 1019 jiwa dengan total 293 kepala keluarga. Sebagian besar sekitar 75 persen berprofesi sebagai nelayan.
Penasaran seperti apa Desa Olele ? Jangan lewatkan keindahan alamnya. Datangi saja langsung di alamat Desa Olele Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Lokasinya mudah ditemukan, karena hanya menyusuri lajur Trans Sulawesi maka dapat temukan Desa Wisata Pantai Olele. ( )
Jalan menuju Desa Olele Gorontalo yang berkelok-kelok, Rabu (24/4/2013)_budisusilo |
Alam rindang di kawasan Desa Olele Gorontalo, Rabu (24/4/2013)_budisusilo |
Gerbang menuju pemukiman dan pantai Desa Olele, Rabu (24/3/2013)_budisusilo |
Perahu-perahu nelayan berada di bibir Pantai Olele, Rabu (24/4/2013)_budisusilo |
Siang hari nelayan Desa Olele tidak ada yang melaut, Rabu (24/4/2013)_budisusilo |
Alam batu bercadas menghiasi Pantai Olele Gorontalo, Rabu (24/4/2013)_budisusilo |
Lautan biru yang dimiliki Pantai Olele Gorontalo, Rabu (24/4/2013)_budisusilo |
Hamparan laut biru Pantai Olele Gorontalo, Rabu (24/4/2013)_budisusilo |
Laut dan batu karang Pantai Olele Gorontalo, Rabu (24/4/2013)_budisusilo |
Deburan ombak Pantai Olele Gorontalo, Rabu (24/4/2013)_budisusilo |
Di pinggiran Pantai Olele telah dibangun jalan yang memadai, Rabu (24/4/2013)_budisusilo |
Komentar
Posting Komentar