MEMANCING



Memancing
Oleh: Budi Susilo

Memancing ikan di pinggiran lautan itu diperbolehkan. Yang dilarang keras itu, bila kita memancing kerusuhan yang bisa membuat tangisan orang-orang saudara sebangsa dan setanah air.

Bagi sebagian orang, memancing ikan itu bagian hobi. Kita memancing di lautan, berarti berbagi bersama alam. Dekat akrab, menyatu dengan karya ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Gorontalo Indonesia kita, punya hamparan lautan luas yang indah mempesona. Misalnya di daerah Kabupaten Gorontalo, menyuguhkan Pantai Taulaa yang berpasir, menyimpan harta hasil ikan laut.

Mendekap erat alam lautan Pantai Taulaa Kabupaten Gorontalo, Jumat (19/4/2013). (photo by mujiono pohi)

Setiap saat, pantai ini tidak pernah absen kehadiran orang-orang yang gandrung pada dunia memancing ikan. Pagi, siang, sore juga kadang malam, pantai ini bagai surga bagi para mancing mania.

Mereka yang memancing pun tidak saja dari Desa Taulaa Kabupaten Gorontalo. Namun dari daerah lain seperti Paguyaman Kabupaten Boalemo sering datang berkunjung ke pantai ini, Jumat (19/4/2013).

Mengisi waktu luang dengan memancing adalah pilihan tepat. Memancing ikan itu terapi menghilangkan kesepian seseorang. Kadang orang beranggapan, memancing itu kerjaan yang membosankan. Hanya menunggu, menunggu, dan menunggu, lalu belum tentu peroleh tangkapan ikan.

Lautan yang luas tidak terbatas ketersediaan ikan. Tuhan Maha Kaya, memberikan penghidupan ke setiap insan tanpa mengharap balas. Manusia mengambil ikan di lautan tanpa diminta bayaran oleh Tuhan. 

Manusia dapat peroleh tangkapan ikan di lautan untuk dijadikan modal dalam mempertahankan kehidupan, tanpa harus menjalankan persyaratan ‘sesajian’ atau mengeluarkan uang bayaran.

Malah sebaliknya, kaum insan yang dapat meraup uang dari tangkapan ikan. Yah, inilah anugerah Tuhan yang tidak bisa dihitung kebaikannya, syukur alhamdulillah, penuh keberkahan bagi semua kaum insan. 

Sekarang, kita semua tinggal menjaganya saja. Alam laut Gorontalo Indonesia kita bukan milik orang jaman sekarang, namun juga ada hak orang-orang di masa depan. Lestarikan alam laut, jangan merusak menggunkan bom, atau racun kimiawi dalam meraup ikan di lautan.

Air laut asin rasanya. Asinnya tidak membawa penderitaan. Airnya membawa keberkahan. Bisa dibuat garam, mewarnai rasa sendi kehidupan kaum-kaum nelayan. Tuhan itu baik, mengetahui apa yang dibutuhkan oleh kaum insan. Alhamdulillah, Tuhan selalu menebarkan keberkahan. ( )

Ikan hasil tangkapan dari memancing di Pantai Taulaa (photo by budi susilo)

Seorang bocah memancing di Pantai Taulaa, Jumat (19/4/2013) (photo by budi susilo)

Seorang pria sabar menanti ikan laut terpancing olehnya, Jumat (19/4/2013) (photo by budi susilo)


Ikan melimpah ruah di Pantai Taulaa Kabupaten Gorontalo (photo by budi susilo)

Banyak warga datang ke Pantai Taulaa pergi memancing, Jumat (19/4/2013) (photo by budi susilo)
Mencari cacing pantai untuk umpan pancingan (photo by budi susilo)

Suasana Pantai Taulaa Kabupaten Gorontalo, Jumat (19/4/2013) (photo by budi susilo)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA