QUO VADIS KOTA GORONTALO
Quo Vadis Kota Gorontalo
Oleh: Budi Susilo
Keluhuran
hidup di Gorontalo Indonesia Kita, lebih mendasarkan pada nilai-nilai
kebersamaan dan kekeluargaan. Cerminan ini tergambar dalam menentukan nakhkoda
untuk pemerintahaan Wali Kota Gorontalo periode 2013 hingga 2018.
Pemilihan
Wali Kota Gorontalo yang dilakukan pada 28 Maret 2013, mengacu pada konstitusi negara
kesatuan Republik Indonesia, melalui proses demokrasi langsung, yakni rakyat
tanpa terkecuali dapat menentukan pemimpin yang disukainya, lewat cara memilih
bebas dan rahasia.
Reklame mari mencoblos pemilihan Wali Kota Gorontalo_budisusilo |
Bagi yang
percaya, pesta demokrasi pemilihan Wali Kota Gorontalo bak mesin perubahan
jaman, penentu nasib perjalanan lima tahun ke depan Kota Gorontalo. Baik dan
buruknya kota, bergantung pada karakter ideal pemimpin Wali Kota seperti apa.
Janji-janji
politik yang indah bergentayangan di pikiran warga masyarakat Kota Gorontalo. Janjinya
serasa surga telinga kala didengar, nikmat rasanya untuk segera dirasakan.
Karena itu
yang jadi pertanyaan, apakah calon wali kota yang berjanji itu akan realisasi
semua janji tanpa ada kata basa-basi, kita tunggu saja mereka yang juara di
Pilwako Gorontalo ini.
Yang janji
gratis, laksanakan bila nantinya tidak mau di cap pemimpin yang jago membual.
Yang janji mengundang banyak investor ke Kota Gorontalo, harus buktikan kalau
atmosfir Kota Gorontalo itu nyaman untuk kegiatan ekonomi.
Jangan
persulit, apalagi lakukan pungutan liar kepada para investor yang ingin
menanamkan modalnya di Kota Gorontalo. Jika tidak mampu mengimplementasikan
ini, siap-siap akan dicap pemimpin yang omong kosong.
Terlepas
adanya pro kontra dalam prosedur penyelenggaraan pemilihan wali kota, pastinya Kota
Gorontalo tidak ingin mengendur dalam hal kemajuan daerahnya. Penataan
transportasi yang belum memadai dan semrawut, masih pekerjaan rumah yang belum
diselesaikan.
Pemenuhan
kebutuhan pokok seperti pemerataan pendidikan
bagi semua kalangan warga Kota Gorontalo belum terlalu menonjol, sebab
masih banyak warga yang putus sekolah, membuat kualitas sumber daya manusia
rendah, tak mampu berkompetitif. Pastinya, ke depan harus ada perubahan. Yah perubahan progresif !.
Menatap Kota Gorontalo dari puncak Botu, Jumat (8/3/2013)_budisusilo |
Mau dibawa
kemana Kota Gorontalo, Quo Vadis ? jawabannya ada pada diri seorang pemimpin Wali Kota. Mental
dan kinerja pemimpin semrawut, kota pun carut marut, tidak tertata baik, enggan
rasanya untuk tinggal di Kota Gorontalo.
Sebaliknya, jika
pemimpin kota itu berpandangan aktif, inovatif, kreatif, persuasif, dan
progresif, maka tidak heran Kota Gorontalo akan berdiri sejajar dengan
kota-kota besar lainnya di Indonesia, bahkan mancanegara.
Satu kunci
kesuksesannya adalah, realisasikan semua janji-janji politik dan teruskan, serta
tingkatkan hal-hal yang telah dilakukan pemerintahan di era sebelumnya. Gorontalo Indonesia Kita berjaya ! ( )
Komentar
Posting Komentar