PENGAMANAN PILWAKO GORONTALO (2)

Pilwako Damai Demokrasi Berkualitas

Memasuki Maret 2013 ini, bagi warga masyarakat Kota Gorontalo merupakan momen tahun politik di tahun shio Ular. Inilah sebuah peristiwa spesial pesta demokrasi dalam penentuan pemilihan Kepala Daerah atau Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Gorontalo yang baru. Harapan-harapan perubahan ke arah lebih baik dimulai dari titik ini. 

Rakyat yang ada di Kota Gorontalo sudah bosan dengan apa itu yang namanya mental birokrat yang korup, semrawutnya tata kota, kemacetan lalu-lintas, sulitnya akses pendidikan, kesehatan, dan transportasi publik serta hambatan berat dalam berkegiatan ekonomi rill. Rakyat mengharapkan adanya sebuah kehidupan yang progres, agar Gorontalo ini berkembang maju di bumi nusantara Indonesia.

Lewat proses politik demokrasi, diharapkan menelurkan pemimpin Gorontalo yang gandrung akan nilai-nilai inovasi, yang mampu memproduksi kebijakan yang menghasilkan suatu proses, atau metode baru yang menimbulkan nilai tambah atau manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. 

Karena itu, agar buah inovasi mendekap erat pada penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan kecerdasan dalam memilih pemimpin. Menjadi pribadi warga yang rasional, dewasa dan kaya akan nurani luhur. Bila proses demokrasi Pilwako Gorontalo rusuh, bodoh, beringas, maka hal-hal yang diharapkan akan menimbulkan negatif bagi kota ini kedepan, jurang kenistaan dan kegelapan tidak akan dapat terhindarkan.

Mari kita bersama menciptakan Pilwako Gorontalo yang damai, tertib dan rasional. Momen ini adalah untuk kebaikan bersama, bukan lagi bagi kepentingan segelintir pribadi dan golongan tertentu. Bangsa ini dibangun melalui proses dialog, musyawarah mufakat, bergotong-royong, bahu-membahu menggapai perjuangan bersama, demi Gorontalo Indonesia Kita berjaya selamanya. 

Tiada guna jika Pilwako Gorontalo itu rusuh dengan mental gaya ala bar-bar, yang rugi itu adalah semua warga Kota Gorontalo. Yang menang jadi arang, dan yang kalah menjadi abu, inilah perumpamaan bila Pilwako Gorontalo itu kita giring ke arah gerakan anarkis dan pola pikir tradisional, meski kepolisian Republik Indonesia telah bekerja profesional dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Sebisa mungkin, mari kita ciptakan Pilwako Gorontalo yang Peace and Love.

Nah, di bawah ada gambaran sandiwara soal Pilwako Gorontalo yang cenderung anarkis dan tradisional, yang rugi adalah semuanya, sesama saudara sebangsa dan setanah air berkelahi, sia-sialah gapaian cita-cita dalam teks proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Berikut ada foto-foto kegiatan simulasi pengamanan Pilwako Gorontalo yang dilangsungkan di lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo, Kamis (28/2/2013) pagi, yang juga dihadiri Kapolda Gorontalo Budi Waseso dan Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea, serta disaksikan warga masyarakat umum.

Asap hitam mengepul akibat massa pengunjuk rasa membakar ban bekas_budisusilo

Personel kepolisian Gorontalo mengamankan demonstran_budisusilo

Pengunjuk rasa mencoba melawan blokade dari petugas polisi_budisusilo

Pengunjuk rasa dan polisi rusuh dorong-dorongan_budisusilo

Water Canon membubarkan anarkisme para demonstran_budisusilo


Massa buyar saat digertak kekuatan polisi Gorontalo_budisusilo

Anjing pelacak turut bantu membubarkan massa rusuh_budisusilo

Polisi selamatkan sandera gerombolan bersenjata_budisusilo

Polisi menyergap ke dalam memberangus teroris_budisusilo

Teroris diringkus menyerah tanpa perlawanan_budisusilo

Tim Gegana Polda Gorontalo berdoa sebelum beraksi jinkan bom_budisusilo

Polisi periksa dugaan bom di mobil_budisusilo

Jinakan benda kotak yang diduga berisi bom_budisusilo

Temuan bom siap diledakan oleh seorang personel Gegana_budisusilo

Bom meledak usai dijinakan oleh Polisi Gegana_budisusilo

Polisi Gorontalo siap mengamankan Pilwako Gorontalo_budisusilo
   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I

CANDI GARUDA YOGYAKARTA