Stok Semen Turun
Investasi Sulut tak Terpengaruh

Oleh: Budi Susilo

PERKIRAAN penjulan semen yang akan menurun di Sulawesi Utara (Sulut) pada periode Januari hingga Maret 2010, tidak akan mempengaruhi terhadap minatnya para investor untuk menanamkan modalnya di Sulut.

Hal ini dikatakan oleh Hasiando Manik, Peneliti Ekonomi Muda Senior Bank Indonesia (BI) Manado, bahwa pengaruh rendahnya penjualan semen akibat keterbatasan volume barang kemungkinan akan hanya mempengaruhi lambannya kinerja investasi selama triwulan I-2010.

"Kinerja investasi Sulut akan lambat karena penjualan semen turun. Data menunjukan Januari sampai Maret 2010 diperkirakan 97 ribu ton turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai dari 106 ribu ton," katanya, Kamis (1/4).

Meski demikian, jelas Hasiando, itu tidak akan mengendurkan niat investor domestik maupun asing melirik Sulut sebagai daerah potensi kegiatan investasinya. "Mereka menanamkan modalnya tidak melihat sisi data penjualan semen. Itu tidak ada hubungannya," tuturnya.

Pria yang sudah mengabdi selama tujuh tahun di BI Manado ini mengungkapkan, daya tarik suatu daerah untuk menjadi tempat investasi yang menguntungkan itu harus memiliki seperangkat peraturan daerah yang memudahkan dan melindungi kegiatan investasinya. "Bila peraturannya tidak mendukung pasti mereka akan berpikir panjang untuk berinvestasi," ujar Hasiando.

Tak cuma itu, ketersediaan tenaga kerja yang mencukupi serta ketentuan upah buruh yang ringan menjadi daya tarik pemilik modal yang tidak tangung-tanggung akan melakukan investasi secara besar-besaran. "Upah buruh yang murah akan banyak menguntungkan buat para investor," kata Hasiando.

Selanjutnya kondisi tingkat inflasi suatu daerah, pun jadi pertimbangan masak-masak pemilik modal mengadu nasib usahanya di daerah tersebut. Semakin tinggi tingkat inflasinya, maka akan banyak para investor mengurungkan modalnya ditanam di daerah tersebut. "Inflasi tinggi pasti berpengaruh biaya produksinya juga tinggi," ungkapnya.

Untuk itu, Taurry Gani, Inisiator Investasi Sulut, menerangkan, andaikata Sulut banyak menyedot investor, proses pertumbuhan Sulut akan terus berkembang maju, mengikuti arus dinamisasi dan modernisasi kebudayaan masyarakat global. "Ada kegiatan investasi di Sulut pasti akan terwujud sebuah main infrastruktur. Dan baru setelah itu menuju realisasi sosial infrastruktur," katanya.

Setiap daerah maju itu harus memiliki main infrastruktur, maksudnya, harus tersedia seperti akses lajur transportasi memadai, pengelolaan bandara udara dan pelabuhan angkutan laut yang bertaraf internasional serta terbaik, dan ketersediaan sumber energi seperti air dan listrik. "Selama ini, main infrastruktur di Sulut belum mampu baik. Masih butuh pengembangan ke arah yang lebih baik," tegasnya.

Makanya, ketika main infastruktur sudah terbenahi secara mapan, program selanjutnya yaitu memajukan pembangunan sosial infrastruktur. Di tingkatan ini, jelas Taurry, daerah akan memiliki beragam fasilitas yang memberikan kenyamanan, keamanan, kesejahterahan dan sehat sentosa.

"Ada pelayanan rumah sakit berkualitas, lembaga pendidikan terbaik, tempat sarana hiburan dan rekreasi yang menyenangkan dan buat Sulut cocok sekali dunia pariwisata jadi proyek utama sosial infrastruktur," tuturnya.

Pengamat ekonomi Sulut, Timmy Tatara, menegaskan, apa pun itu, ditengah pergaulan perdagangan bebas, pemerintahan daerah Sulut mesti selalu berupaya melancarkan proses kegiatan investasi.

"Kita hidup di era globalisasi pasar bebas. Ini tidak bisa dilepaskan. Makanya harus siap dengan segala konsekuensinya. Tetapi pastinya harus melihat investasi yang bisa menguntungkan daerah Sulut," ujarnya.

Untungnya, Sensus Penduduk tahun 2010 Sulawesi Utara (Sulut) yang sebentar lagi digelar awal Mei, akan menjadi pelengkap kebutuhan para investor sebelum melakukan investasi. Ibaratnya, ini akan menjadi modal awal buat para investor sebelum gerak ke lapangan. Karena hasil sensus penduduk 2010 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) nanti buat panduan para investor yang berkeinginan menanamkan modalnya di Sulut.

Jasa Bangun, Ketua BPS Sulut menjelaskan, pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 lebih untuk mengetahui lebih jauh situasi keadaan dan kondisi yang ada ditengah-tengah masyarakat Sulut.

"Hasil sensus bisa buat gambaran dan pertimbangan para investor. Mereka bisa melakukan pemetaan sebelum melakukan usahanya," katanya.

Sebab, tambah Jasa, Sensus Penduduk yang dilakukan kali ini lebih untuk mengetahui hasil data-data dasar tentang kependudukan, rumah tangga, perumahan hingga pendataan pada tingkat administrasi terkecil. "Hasilnya akurat dan dapat dipercaya," ujar Jasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I